hari yang sial!

269 21 84
                                    

Haloo
Yuk sebelum baca Vote dulu.
Jangan lupa yaa untuk tandain klo Maca typo.

Jangan jadi pembaca misterius yaaaa
Terimakasih🤍

Pagi itu Nasya dibuat bingung akan sikap teman sebangku nya, Caca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi itu Nasya dibuat bingung akan sikap teman sebangku nya, Caca. Gadis itu masuk ke dalam kelas dengan membanting tasnya ke atas meja, tak lama kemudian gadis itu kini tengah menangis sesunggukan dengan telapak tangan menutupi wajah nya. Tentu saja hal itu membuat Nasya merasa khawatir. Ia mengguncang pelan bahu sahabat nya dengan resah.

Pikiran Nasya melayang kemana-mana, ia merasa bingung dengan hal ini.
Ia mulai menebak-nebak alasan Caca menangis pagi ini. Apakah ia terkena hukuman? Atau ada yang membully nya?!
Merasa semakin penasaran, Nasya mengguncang kembali pundak teman sebangku nya itu lebih kuat.
" Ca, lu kenapa?" tanya Nasya dengan hati-hati.

Caca mengelap air matanya, kemudian ia menyerongkan sedikit tubuh nya agar berhadapan dengan Nasya.
Gadis itu sangat menggemaskan seperti anak kecil yang menangis karna tidak di belikan mainan oleh orang tua nya. Ingin sekali rasa nya Nasya mengunyel-unyel pipi Caca, atau memakan pipi nya saja yang sudah seperti kue bantal?!

"Nasya.." suara nya mulai parau.

"Lo kenapa, Ca?!"

"Apa aku salah diam aja dengan perlakuan kak Darel?" Tanya Caca.

Membuat Nasya membulat kan mata nya. "Anjir! Kenapa?! Lu di apain?! Di cium?! Di peluk?! Atau jangan-jangan lu_"
Nasya menyipitkan mata nya, ia menatap curiga pada Caca.

Menyadari akan tatapan mengerikan teman nya ini, sontak Caca langsung saja memberikan tatapan tajam pada Nasya.
"APA SIH?! bukan itu Nasya, aku cuman d manfaatin sama kak Darel.
Dia mau aku jadi pacar dia biar Jeon tambah kepanasan!" Terang Caca dengan kesal.

Nasya membuang napas lega.
"Huft, untung aja lu gak di apa-apain."
tenang nya.

"Trus gimana in_

"Assalamualaikum," ucapan Nasya terpotong ketika seorang guru Fisika memasuki kelas mereka.

"Wa alaikum salam"

"Kumpulkan tugas yang minggu lalu ibu berikan," pinta guru itu.

Semua murid membuka tas nya masing-masing, mereka mulai mengeluarkan buku Fisika mereka dan menyerahkan nya kepada guru. Sedangkan Caca, gadis itu masih sibuk merombak tas nya karna tidak telihat keberadaan buku yang ia cari.
Oh sial! Bukunya tertinggal!

"Nas, kamu bawa tugas nya?" tanya Caca pada Nasya yang hendak mengumpulkan buku.

Nasya mengangguk. "Bawa, lu gak bawa?" Langsung mendapatkan anggukan ragu dari Caca.

Guru Fisika mulai menghitung jumlah buku yang sudah terkumpul, ia mengernyit bingung setelah menghitung buku tugas.
"Ada yang tidak mengerjakan?"

Seketika tubuh Caca menegang karna pertanyaan yang dilemparkan guru itu. "Gimana ini, Nas?" Panik Caca.

DareCaWhere stories live. Discover now