kebetulan

311 27 47
                                    

Haloo
Tolong tandain yaaa klo maca typo!!
Makasih yang udah bantu maca.

Selamat menunaikan ibadah puasa nyaa bagi yang muslim!!
Dan selamat membacaaaa!!!!!

Selamat menunaikan ibadah puasa nyaa bagi yang muslim!!Dan selamat membacaaaa!!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sepertinya hobi baru tiba-tiba muncul tengah di geluti oleh Bianca. seperti saat ini, ia tiba-tiba muncul ketika Lily tengah asyik bermain ponsel.

"Mama."

membuat Lili tersentak karenanya. Awalnya ia ingin mengomel namun tak jadi karena ia tak tega untuk mengomeli Caca yang saat ini memasang wajah polos.

"Papa Mana?" Caca bertanya karena di ruang tengah hanya ada sang mama. Itu hal yang jarang terjadi, karena biasanya di jam seperti ini orangtuanya akan menonton Tv sambil bermesraan  hingga melupakan dirinya.

"Papa udah tidur duluan, katanya kecapean karna lembur kerja," 
Caca mengagguk mengerti. Dan Lily melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Mama," panggilan dari Caca membuatnya mengalihkan pandangan, lagi.

"Apa sayang?" tanyanya dengan nada lembut.

"Awal Mama ketemu sama Papa dimana? lagi apa? Dan sama siapa?"
Wajah Lily merona samar kala mendengar pertanyaan tak terduga dari Caca.

"Hmmm eh-bentar, kamu kok na-nanya itu??" bahkan ia sampai tergagap dibuatnya.

"Enggak, aku cuman mau tau aja," ujar Caca dengan cengiran khasnya. Membuat Lili tersenyum kecil dan menggeleng tak habis pikir. Namun begitu, ia membuat postur tangan mengajak.

"Sini," ajak Lily sembari menepuk tempat kosong di sebelah nya.

Caca dengan senang hati mengahampiri malaikat tak bersayapnya itu. Lalu ia duduk tepat di samping sang mama.

"Dulu itu Mama ketemu Papa kamu pas lagi Kuliah semester akhir, kita ga sengaja sama-sama terjebak di tengah hujan," Caca mengangguk tanda menyimak.

"Dan kita sama-sama meneduh di satu tempat yang sama, kamu tau dimana tempat kita meneduh?"

"Dimana?" Caca memberikan pertanyaan kecil.

"Di halte bus," sambung Lili.

Mendengar jawaban Lily, sontak Caca membelalak mata nya tak percaya.
Pasal nya, di halte bus juga yang menjadi tempat pertemuan ke duanya, tentunya dengan Darel.

"Saat itu kita bertemu tanpa sengaja,  karna hanya halte bus yang bisa di pakai untuk meneduh, jadi kita sama-sama lari untuk meneduh di sana. Pada saat itu Papa kamu meminjamkan  jaket nya yang masih kering karna di simpan dalam tas ke Mama.
Sedang kan Papa kamu malah pakai jaket dia yang basah," kata nya, bibir nya pun ikut tersenyum manis, sangat manis.
Lintasan memori saat kejadian itu pun kembali terlihat jelas dalam pikiran nya.

Tangan Lily terangkat untuk mengelus pucuk kepala Caca.
"Dari situ kita saling mengenal ditambah, saat itu Mama duluan yang minta nomor Papa kamu dengan alesan mau balikin jaket nya. Awal nya papa kamu nolak, tapi akhirnya setelah Mama paksa, dia mau juga ngasih nomor nya," ujar nya di akhiri dengan tawa kecil Lily, Caca hanya menyimak sedari tadi, tentu saja bibirnya pun ikut tersenyum dengan cerita sang mama.
Ia juga bahkan ikut membayangkan apa yang Lily ceritakan pada nya.

DareCaWhere stories live. Discover now