jadi, cemburu atau tidak?

270 18 49
                                    

Haloo
Siapa yang kangen DareCa??
Kalian bacanya jam berapa sih???
->>
Yuuk bisa yuuk jangan jadi pembaca misterius, tolong beri Maca ⭐  dulu ya.
Supaya maca tambah semangat!!
Jangan lupa kalau ada typo tolong tandain yaa!!
Lovyuu🤍

"jangan sembunyi dari gua!" peringatan itu berasal dari Darel, ia berjalan menuju ke arah Caca

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"jangan sembunyi dari gua!" peringatan itu berasal dari Darel, ia berjalan menuju ke arah Caca.

Mendengar suara langkah kaki yang mulai mendekat, membuat Caca memejamkan matanya sangat erat.
"Ca, lu kenapa?" bisik Adlan.

Caca menggeleng, ia mengisyaratkan teman nya itu untuk diam. Adlan mengikuti isyarat Caca, ia ikut memejamkan mata nya walau sebenarnya ia tidak tahu apa yang terjadi.

Darel menarik sebelah ujung bibirnya.
"Bodoh banget si jadi cewek!" Sindir nya.

"Anjing! Apa lu bilang?!"

Bukan! Bukan Caca yang berbicara seperti itu! Tapi Adlan. Tanpa aba-aba, cowok itu langsung menarik kerah baju Darel. Deru napas nya menggebu, ia tidak bisa tinggal diam bila seseorang berbicara seenak nya saja pada Aca nya.

Darel tak memberi perlawan sedikit pun, justru kini ia tertawa karna perlakuan Adlan. Caca yang sudah membalik tubuh nya menahan tangan Adlan yang hampir saja melayangkan tinjuan kepada Darel.
"Alan..plis jangan bikin keributan," cegah Caca dengan rasa takut yang menyelimuti dirinya.

Adlan menurunkan tangan nya dan melepaskan cengkraman nya dari kerah baju Darel dengan sedikit sentakan yang membuat Darel mundur beberapa langkah kebelakang.
"Bagus juga taktik lu," ucap Darel pada Caca.

Caca mendongak menatap wajah Darel dengan penasaran karna ucapan nya.
"Muka polos tapi murah!" Kalimat itu lolos dengan mudah nya dari dalam mulut Darel.

Rasa sakit menjalar begitu saja dalam hati Caca, mata Caca terasa amat panas sampai-sampai ingin mengeluarkan air mata. Orang tua nya saja bahkan tak pernah berbicara semenyakitkan itu.
"Maksud kamu apa?," tanya Caca parau.

Tidak menjawab, Darel justru mendekatkan tubuh nya ke arah Adlan, sorot matanya menajam, menghunus tepat ke mata Adlan. "Jauhin Caca."

Setelah mengatakan itu, Darel langsung menarik tangan Caca ke luar toko buku untuk menuju ke motor milik nya yang terparkir di pinggir jalan. lalu memakaikan Caca helm milik nya. Mau bagai mana lagi, helm yang ia belikan untuk Caca tertinggal di rumah saat ia mencuci motor kesayangan nya itu.

"Kak ini berat, kepala aku pusing pakai helm kaka," keluh Caca, seraya menyangga helm yang sudah terpasang d kepala nya.

"Diam!" Ketus Darel.

Caca mengerucutkan bibir nya. "Tadi ngatain aku cewe murahan, tapi sekarang malah ngajak pulang bareng,"
sindir Caca.

  "Lu cewek murahan yang gua punya,
Lu punya gua dan hanya gua!"

DareCaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz