leader ANNARKA

538 54 67
                                    

'Ternyata dia leader dari Annarka gang'
.
.
.

HAPPY READING!!!

"PAGI MAMA CANTIK DAN PAPA GANTENG NYA CACA!!!" Teriakan melengking dari seorang gadis.

Caca berjalan dan langsung menghambur memeluk Bian lalu tak lupa mencium pipinya dengan gemas dan di balas kecupan oleh Bian.

" Papa makin ganteng aja deh, Caca mau nikah sama Papa aja boleh gak?" gurau nya seraya melirik genit Bian.

"HEH! Papa kamu itu suami mama, mending kamu cari pacar aja deh, sana!" Ucapan Caca yang sembarangan itu di hadiahi semprotan oleh Lily.

"Iiiiih tapi suami Mama itu Papa aku!" Terang Caca tak mau kalah.

"Tapi Papa kamu itu suami Mama!" Mengalah? Tentu saja tak ada kata mengalah dalam kamus hidup Lily meskipun itu mengalah dengan putrinya.

"Cukup!" Lama-lama Bian gregetan juga dengan tingkah ibu dan anak ini ketika dipersatukan, tetapi momen seperti ini yang sering ia rindukan ketika pergi jauh.

"Papa punya Ibu Papa!"

"Sekarang kalian sarapan, jangan berisik!"
Merekapun sarapan dengan khidmat dengan diselingi tingkah Lily dan Caca yang caper dengan Bian .

Definisi menciptakan saingan sendiri, bukan?

"Gimana sekolah kamu?" tanya Bian menginterupsi tingkah ibu dan anak itu .

"Baik," jawab Caca sekenanya.
Caca kembali melanjutkan memakan rotinya.

"Nilai kamu?"

Menelan makanan yang ada di mulutnya kemudian menjawab kembali.
"Baik"

"Bagus, jadi nanti sore Papa teraktir kalian."

Perkataan Bian yang bilang akan mentraktir itu mendapatkan reaksi yang berbeda, Lily dengan senyum sumringah sedangkan Caca dengan wajah cemberut.

"Lah, kok Mama juga sih yang di teraktir?!"

"Kan biar adil," ujar Bian dengan tenang.

"Tuh dengerin kata Papa kamu," timpal Lily.

Caca? Hanya bisa menerima dengan setengah hati.

"Udah-udah sekarang kalian sarapan yang tenang," final Bian

.
.
.

"Bianca!" Panggil seorang gadis, membuat Caca sedikit terkejut.

Caca menoleh pada gadis yang tlah mengejutkan nya dengan suara yang cempreng
"Bisa ga jangan teriak?!"

Gadis itu tersenyum menyebalkan, seakan tidak melakukan kesalahan.
"Maaf-maaf."

NASYA AULIA merupakan teman sebangku Caca, bahkan bisa di sebut teman satu-satu nya yang di miliki Caca.
Kalau kalian bertanya, mengapa caca hanya memiliki satu teman saja? Jawaban nya simpel saja, Caca hanya terlalu malas untuk bergabung dengan yang lain.
Apa kalian pernah merasakan? Dalam satu kelas kalian slalu saja ada yang nama nya 'circle' ? itu lah penyebab nya, slalu ada permusuhan antar teman sekelas,dan penyebab permusuhan itu adalah karna 'circle'.

Caca hanya ingin mencari aman saja, ia hanya ingin ber gaul bebas dengan siapapun tanpa terikat dengan kata 'circle'.

Caca memutar bola mata nya,malas.
Namun, mata nya tertuju pada segerombolan siswa yang sedang berebut untuk melihat mading di koridor dekat kelas Caca.
"Eh, itu di mading ada apa an sih? Kok rame banget?" tunjuk Caca.

Tanpa mengikuti arah tunjuk Caca pun Nasya sudah mengetahui nya. Gadis itu slalu datang di saat sekolah masih sepi seperti tidak berpenghuni. Jadi, dia lah orang pertama yang melihat isi mading setiap hari nya.
"Itu loh, Annarka gang lagi nyari pasukan, soalnya dengar-dengar pasukan mereka berkurang karna ada pengkhianat,"
jawab nya santai.

DareCaWhere stories live. Discover now