perkara benda keramat

254 19 75
                                    

Halo
Giaman kabarnya?
Jam berapa kalian baca ini?
Semangat puasa nyaaa!!
Udh punya baju lebaran belum niiih???
Oke, sebelum baca sempatkan ⭐ dulu yaa
Dan kalau ada typo tolong tanda in, okeee??
Terimakasiii 🤍

HaloGiaman kabarnya?Jam berapa kalian baca ini?Semangat puasa nyaaa!!Udh punya baju lebaran belum niiih???Oke, sebelum baca sempatkan ⭐ dulu yaaDan kalau ada typo tolong tanda in, okeee??Terimakasiii 🤍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"BOCIL, ROK LU BERDARAH!"

Caca membelalak terkejut mendengar teriakan seseorang yang kini berdiri menatap nya di ambang pintu kelas Caca. Gadis itu langsung membalik tubuh nya menghadap orang itu dan langsung menyembunyikan noda darah pada rok nya. Betapa terkejutnya Caca saat mengetahui siapa orang yang meneriakinya itu.

Darel, cowok itu berniat memberi Caca sedikit hukuman karna ulah nya kemarin. Berani sekali ia berjalan bersama cowok lain tanpa izin dari nya?!
Niat hati ingin memberi hukuman, namun niat nya urung ketika melihat kondisi Caca sedang terduduk seperti menahan sakit. Tapi bukan itu yang menjadi penyebab utama urung nya niat Darel, cowok itu di buat panik saat melihat bagian belakang rok abu-abu milik Caca banyak sekali bercak darah.

Dengan panik, cowok itu berlari menghampiri Caca. Ia menatap lekat wajah Caca seperti seorang gadis yang tengah menahan
kesakitan + malu.
"Lu kenapa bisa berdarah?! Kalau lu sakit bilang sama gua! Uang gua banyak, kalau cuman bayar pengobatan lu doang itu setara sama jatah uang jajan gua sehari!" Omel Darel karna panik.

Caca hampir saja menyemburkan tawa nya. Dimana ketua gang galak itu? Lihat lah bagaimana raut wajah panik Darel? Padahal ia sama sekali tidak mengidap penyakit apa pun, bolehkah Caca menampar wajah tampan Darel? Ia terlalu gemas sampai ingin memberikan satu tamparan di pipi Darel.

Tawa gadis itu sudah tidak bisa lagi d tahan, tawa Caca seketika membuat Darel terdiam hanyut mendengar nya. "Kak, aku gak sakit, tamu bulanan aku datang, jadi berdarah," terang Caca di sela tawa nya.

Darel mendelik bingung. Oooh ayolah, ini kali pertama Darel mengetahui hal seperti ini. Jadi wajar saja bila ia sangat terkejut.

Darel berdahem, ia merasa sudah sangat banyak bicara sedari tadi. Suasana menjadi hening di antara mereka. Sebenarnya Caca ingin meminta tolong sesuatu pada Darel, hanya saja ia terlalu di buat bingung dengan bagaimana cara memintanya?

Caca melirik jaket yang Darel kenakan dengan ragu. Tidak ada cara lain, ia harus berubah wujud menjadi makhluk bermuka tebal sekarang. "Kak? Aku..boleh, nggak pinjam jaket kaka?" tanya Caca, takut-takut, membuat Darel langsung melirik rok sekolah gadis itu.

"Jangan liat!" teriak Caca sambil menutupi rok belakang nya dengan kedua tangan.

Darel mengikis jarak di antara mereka.
"Kenapa? Takut?"

Caca mendengus kesal. "aku gak takut!"

"Berani sama gua?!" sentak Darel.

"Aku pinjam jaket kaka, boleh? Besok aku kembalikan, kak, please, aku butuh banget," mohon Caca hampir menangis.

DareCaWhere stories live. Discover now