pertarungan

388 41 37
                                    

Haloo
Selamat membaca yaa
Dan, jangan lupa klo maca ada yang typo tolong tandain yaa, terimakasih🤍
.
.

Sepulang sekolah tadi hingga kini pukul enam sore, gadis dengan tas berwarna pink nya sedang menikmati keindahan lapangan  sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepulang sekolah tadi hingga kini pukul enam sore, gadis dengan tas berwarna pink nya sedang menikmati keindahan lapangan  sekolah. Bukan! Bukan! Tetapi ia merasa bosan karna tak kunjung di jemput pulang oleh papa nya. Padahal sudah dua jam gadis itu menunggu kedatangan papa nya.

Caca menguap bosan saat papanya tak kunjung memunculkan batang hidungnya, kini netranya beralih kelapangan basket dimana dilapangan itu terlihat seorang gadis yang tengah bermain basket sendirinya.

Caca terus memperhatikan gadis itu dengan binar di matanya. Sudah lama Caca ingin bisa bermain basket, namun ia selalu dilarang oleh keluarganya.

"AWAS!"

Panggilan spontan itu berhasil membuyarkan lamunan Caca, yang lebih membuatnya terkejut adalah bola basket yang mendekat kearahnya dengan kecepatan tinggi. Tapi syukurnya bola itu belok dan melewatinya begitu saja.

Lalu Caca menatap gadis yang berlari kearahnya dengan wajah panik.
"maaf gua ga sengaja," ucap gadis itu saat sampai dihadapan Caca.

"I-iya ga papa, kak," ucap Caca dengan senyuman, mencoba meyakinkan bahwa ia memang baik-baik saja.

Mendengar jawaban Caca, gadis itu menghela napas lega. Namun, sedetik kemudian wajahnya menampilkan raut kesal.
"Gua seangkatan sama lu," ucap nya tak terima kala di panggil dengan embel-embel 'Kak'.

Ucapan dari gadis itu membuat Caca kikuk karena tak enak
"O-ouh gtu, ya," bahkan ia menjadi terbata.

"Gua pergi dlu."

Mendengar ujaran gadis itu Caca sontak menahan tangannya. Dan itu membuat si gadis mengangkat sebelah alisnya.

"Boleh ajarin aku basket?"

Gadis itu terkekeh kecil mendengarnya, bukan apa-apa ia hanya merasa lucu saja. "Makan yang banyak biar cepet tinggi"

Aaaaaah! gadis itu tersenyum karena Caca, senyumnya sangat cantik.

"Ayo," ujar gadis itu sukses membuat Caca kembali pada kenyataan. Tapi apa tadi? Gadis itu menyetujui?.

"Hah?"

Gadis itu gemas sendiri dengan Caca, mati matian ia menahan agar tak mencubit pipi chubby itu.
"Ayo, lu mau belajar ga?"

"MAU!" Caca berseru dengan suara cemprengnya

Caca mengulurkan tangan kanannya.
"Aku Caca,"

"Hmm, bocil banget nama lu!" Caca hanya cangar- cengir sendiri mendengar komentar gadis itu, ia tak marah sama sekali.

"Gua Delaza Maura,panggil gua apa aja terserah lu," Caca terperangah, bahkan namanya saja sangat cantik menurut Caca.

"Oke Dela,"

DareCaWhere stories live. Discover now