Liburan ke Netherland!

38 5 2
                                    

Musim liburan sekolah telah tiba. Akhirnya setelah berperang dengan berbagai macam pelajaran, mengerjakan tugas, dan melaksanakan ujian. Waktu libur pun terlihat jelas. Selama dua minggu kedepan anak-anak sekolah menghabiskan waktu liburnya. Hal itu berlaku bagi siswa dan siswi Akademi Sampoerna. Mulai dari PAUD hingga SMA, semuanya kebagian jatah libur selama dua minggu.

Di sudut rumah lain, Rania sibuk mempersiapkan segala kebutuhannya selama liburan di Belanda. Ya, selama dua minggu ke depan, dirinya liburan bersama keluarga besar Adam di Belanda. Termasuk, kedua sahabatnya juga di ajak.

Ibu Rania sangat bahagia melihat anaknya liburan ke Eropa. Ini pertama kalinya, Rania pergi liburan ke Eropa. Biasanya minta liburan ke Korea.

“Belum beres daritadi?” tanya Ibu Kinar. Rania terkekeh pelan. Ia bingung mau pakai baju apa. Informasi dari Naira jangan terlalu banyak bawa jaket. Karena, mereka liburan di musim semi. Tentunya banyak bunga tulip bermekaran di sana.

“Bingung bawa baju yang mana hehe. Bantu pilihkan, Ma.” Dengan senang hati, Ibu Kinar membantu Rania mengemasi barang-barangnya. Karena, malam ini dirinya berangkat ke Eropa, lebih tepatnya ke Kota Amsterdam.

Hal itu berlaku bagi Naira, dirinya pun sibuk membeli baju di salah satu pusat perbelanjaan. Ditemani oleh Rayyan. Sedangkan, Adam bersama Pak Warno sedang mengambil visa di Kedutaan Besar Belanda. Seharusnya Adam mengambil bersama ayahnya. Karena, ada jadwal operasi, jadi dirinya yang ditugaskan oleh Adrian untuk mengambil visa. Tentunya, Adrian sudah menghubungi pihak kedutaan terlebih dahulu.

Di salah satu toko busana di pusat perbelanjaan. Naira masih sibuk memilih baju yang cocok untuknya. Sengaja, Naira membeli baju yang diperuntukkan untuk pasangan.

“Rayyan, yang mana? Kiri atau kanan?” Rayyan memilih kanan, lebih tepatnya baju berwarna biru cerah. Karena, sesuai dengan sifat Naira yang ceria. Naira memberikan tanda ‘ok’ lalu memasukkan ke dalam keranjang.

Sedangkan, di rumah sakit. Sofia harus menyelesaikan tugasnya, agar saat menemani anaknya liburan tidak dikejar-kejar oleh pasien. Untungnya, sudah ada Rava yang memback-up pekerjaannya.

Sementara, jabatan Adrian sebagai direktur rumah sakit, dipegang alih oleh Haris. Karena, hanya Haris yang dirinya percaya, bukan tidak percaya dengan yang lebih senior dibanding Adrian. Hanya saja, Haris tipikal sahabat yang jujur, meski hal kecil sekalipun.

“Bu Sofia mau ke Belanda?” tanya Tia, salah satu petugas di bagian administrasi.

“Iya, dua minggu. Kenapa?” tanya balik Sofia.

“Titip oleh-oleh, boleh?”

“Yang mau titip oleh-oleh catat di kertas. Satu orang kebagian satu. Yeni, tolong catat yang minta oleh-oleh. Kalau ada yang titip baju, tulis ukuran badannya.”

Inilah momen bahagia karyawan rumah sakit, ketika Sofia dan Adrian pergi liburan. Titip oleh-oleh gratis. Asalkan, kinerja dipertahankan dan tidak boleh turun.


***

Adam dan Pak Warno telah sampai di Kedutaan Besar Belanda di wilayah Jakarta Selatan. Lebih tepatnya di daerah Kuningan Timur.

Adam dan Pak Warno berjabat tangan, ketika salah satu petugas menghampiri Adam yang sudah menunggu di ruang tunggu.

“Dengan Raden Adam, anak dari Pak Adrian Keenan Atmadja?” Adam mengangguk. Lalu, Adam dan Pak Warno memasuki salah satu ruangan.

Di dalam, salah satu petugas bernama Indra memberikan beberapa visa yang sudah selesai.

“Pak Adrian menghubungi saya dan berpesan untuk memberikan visa ini kepada putranya. Visa tersebut atas nama Adrian, Sofia, Adam, Naira, Rayyan, Rania, Azka, Jusuf Julianto, Raden Hapsari, Nandita, Clara, Rensya, Warno, Tarsim, dan Darmi. Total semua visa berjumlah lima belas. Pembayaran sudah dilakukan oleh Pak Adrian sebelum dua minggu keberangkatan.”

School Diary [On Going]Where stories live. Discover now