4.

32.5K 1.6K 28
                                    

Dari pada ngabuburit gak jelas. Mending baca kelanjutan DMH yukk😊
.
.
.
Enjoy!

Setelah mereka menunaikan kewajibannya. Afwan mengajak Ayraa untuk jalan-jalan menyusuri pantai. Seharian penuh kemarin sudah mereka lewati dengan baju yang sesak dan senyum yang membuat pipi pegal. Hari ini saatnya masing-masing dari mereka melepas semua beban, me-refresh pikiran dan memulai sebuah jalinan hubungan dengan saling mengenal satu sama lain. Seperti masa pendekatan gitu deh. Tapi rasanya sangat asing ya sepasang suami istri baru memulai masa pendekatan.- haha.

"Jadi kamu lulus SMA itu umur 17 tahun?" Tanya Afwan memastikan. Ayraa hanya mengangguk.

"Aku bangga gak salah milih istri. Selain cantik kamu juga pinter. Hehe" Puji Afwan yang membuat Ayraa menarik senyumnya tipis.

"Jadi mantan kamu berapa?" Tanya Afwan. Bukannya menjawab, Ayraa malah tertawa. "Kok kamu ketawa sih"

"Aku jujur juga, kamu gak akan percaya. Kecuali kamu dengar dari orang lain." Ledek Ayraa.

"Mantan kamu banyak ya?" Afwan berhenti tepat di hadapan Ayraa. Ayraa hanya tertawa sambil menggeleng pelan. "Kamu kali yang mantanya dimana-mana" Ledek Ayraa.

"Sok tau." Cibir Afwan. "Pengalaman percintaan kamu kan lebih banyak dari aku Mas. Secara umur kamu kan juga udah 27 tahun. Mantan juga gak kalah banyak dong sama umur. Iya kan? Haha" Sepertinya hobi barunya Ayraa nambah satu deh. Yaitu meledek suaminya sendiri. Gak dosa kan? Haha.

"Kenapa jadi bahas aku ya." Afwan terlihat bingung. Ayraa yang melihat ekspresi Afwan pun tambah terkikik geli.

"Udahlah. Terus kamu sendiri gimana? Apa mantan lebih banyak dari pada gaji per-bulan? Haha" Afwan kembali meledek Ayraa.

"Pacaran aja gak pernah apalagi punya mantan Mas. Haha. Sedih ya jadi aku" Ujar Ayraa lalu mendahului langkah suaminya.

"Maksudnya? Aku orang pertama yang bisa milikin kamu?" ledek Afwan dengan menyipitkan matanya setelah berhasil mensejajarkan langkahnya dengan sang istri.

"Dih. Ge'er" pipinya kini memerah. Ayraa hanya menggambarkannya dengan memukul pelan lengan Afwan. Afwan hanya terkikik geli. Pancingannya ternyata berhasil.

"Kamu lucu kalau malu-malu begitu haha." Tangan Afwan beralih merangkul Ayraa. Di ledek seperti itu Ayraa hanya meringsut di dada bidangnya Afwan dengan pipinya yang sudah merah padam. Sepertinya hobi Afwan juga bertambah satu deh. Yaitu membuat salting sang istri. Ga dosa kan? Haha.

🍃🍃🍃🍃

"Mas, masuk yuk nanti kamu masuk angin kalau berdiri terus di balkon." Afwan tersenyum bahagia mendengar nada khawatirnya Ayraa. Lalu ia masuk ke dalam kamar sebelum menutup pintu balkon hotel.

"Badan kamu dingin Mas, Mau aku buatin Teh?" Tanya Ayra setelah menempelkan telapaknya di tangan Afwan. "Boleh." jawabnya.

"Tunggu sebentar ya Mas,"

"Makasih ya Sayang" Baru saja melangkah lalu menutup pintu. Ayraa langsung terpaku mendengar kata 'Sayang' dari Afwan.

Ini pertama kalinya di panggil sayang apa emang akunya aja yang baper? Ah kayaknya akunya aja deh yang baper, kan di panggil sayang sama mamah sama papah juga sering. Tapi kok rasanya beda ya? Kalo di panggil sayang sama Mas Afwan kaya ada deg-deg-an nya gitu. Hehe aneh. Batin Ayraa.

"Ini Mas teh nya." Ayraa menaruh dua cangkir teh di atas meja dekat jendela kamar. Di samping kiri dan kanan terdapat dua shofa yang kini di sebelah kanan di tempati oleh Ayraa.

"Makasih ya. Hehe" tutur Afwan. Ayraa hanya membalas dengan senyuman hangat.

"Mas. Aku boleh tanya sesuatu ke kamu gak?" Tanya Ayraa tiba-tiba. "Tanya apa Sayang?" Sahut Afwan lembut masih dengan mata yang fokus ke layar mackbooknya

"Mas, apa nantinya ibu gak kecewa sama aku?" Tanya Ayraa yang langsung membuat Afwan menutup mackbooknya lalu menghadap kearah istrinya itu.

"Kecewa? Apa alasannya ibu untuk kecewa sama kamu?" sahut Afwan sembari tersenyum.

"Yaa--mmm. Kan, kan ibu taunya kalau kita itu di sini Honeymoon. Tapi kenyataannya---"

"Sssttt.." Potong Afwan cepat-cepat. Afwan pun berdiri lalu berlutut di hadapan istrinya sambil memegang kedua tangan istrinya.

"Ay, denger aku ya. Meski kita di sini Honeymoon, bukan berarti honeymoon itu hanya untuk memuaskan nafsu satu sama lain. Tapi honeymoon itu bisa jadi awal dimana kita bisa mengenal pasangan kita. Apalagi kita. Kita baru bertemu hanya hitungan jari kan?. Nah, dengan kita Honeymoon aku bisa mengenal kamu dan begitu pun kamu. Kamu bisa mengenal aku, soal nafsu itu kamu gak usah khawatir. Ibu pasti akan mengerti. Aku gak mau maksa kamu untuk meladeni nafsuku jika kamu sendiri merasa masih belum siap. Biar aku nunggu kapan siapnya kamu. Jadi jangan khawatir ya Sayang." tutur Afwan lembut. Kemudian ia mencium kedua tangan istrinya. Lalu membawa Ayraa ke dalam dekapan hangatnya.

Awalnya Ayraa tidak membalas pelukan Afwan. Tapi, lama kelamaan pelukan itu menjadi nyaman. Dan akhirnya dia pun membalasnya walau masih agak canggung.

"Maaf ya Mas kalau aku belum bisa jadi istri yang sempurna buat kamu." Ucapnya lirih.

"Kamu itu sempurna kok Sayang. Kalau di ibaratkan paket pijat, kamu itu paket plus plus plus banget deh. Hehe" Ujar Afwan sambil meregangkan pelukannya untuk melihat wajah istrinya. "Ih Mas, apa sih. Haha"Ayraa malu di bilang seperti itu lalu kembali memeluk suaminya lagi. Walau canggung. Tapi dia senang, karena pilihannya tidak salah. Hehe.

🍃🍃🍃🍃

"Shadaqallahul adzim" Sahut Ayraa dan Afwan berbarengan lalu menutup Al-qur'an mereka.

"Alhamdulillah, akhirnya sekarang aku ngaji gak sendirian lagi. Hehe" Ujar Afwan yang membuat Ayraa tersenyum kagum.

"Iya Mas, aku juga. Kalau dulu aku mengaji sendiri. Kini setelah menikah ada yang mengajari aku jika bacaan ku kurang tepat. Makasih ya Mas.hehe" sahut Ayraa.

"Sama-sama" balas Afwan, lalu langsung mendekat dan mencium kening istrinya.

"Hari ini kita pulang ke rumah Ibu dulu ya, besoknya baru kita bermalam di rumah mamah. Gapapa kan?" Tanya Afwan lembut setelah menjauhkan bibirnya dari kening sang istri.

"Iya, Gapapa kok Mas." Ayraa hanya menjawab sekenanya di akhiri senyum manisnya. Lalu Afwan kembali mencium kening istrinya.

Di dalam ciumannya batinnya berbisik. Terima kasih Ya Allah, karena Engkau telah mempertemukan aku dengan ciptaan Mu yang luar biasa ini. -Afwan-

Terima kasih Ya Allah. Engkau telah memberiku suami yang soleh juga pengertian seperti Mas Afwan. -Ayraa-












Jangan lupa Vote ya😆.

Dear My Husband ✅Where stories live. Discover now