26.

20K 1K 35
                                    

Setelah selesai dengan pekerjaan di rumah. Ayraa bersiap-siap menuju restoran untuk bertemu dengan Lika.

"Mbok. Ay berangkat ya." Pamitnya kepada Mbok Sar yang sedang menyapu halaman.

"Hati-hati yo Non." Balas Mbok Sar yang mengundang anggukan pasti dari Ayraa.

Sesampainya di restoran, Ayraa langsung mencari meja dengan nomor 28.

"Ada yang bisa saya bantu ibu?" Tanya seorang pelayan yang mengerti kebingungan Ayraa.

Ayraa tersenyum. "Mbak Bisa tolong antar saya ke meja 28?" Balasnya.

"Oh bisa. Mari ibu saya antar." Ujar pelayan itu mempersilahkan.

"Ini meja 28 bu." Tutur Pelayan itu lagi.

"Terima kasih ya Mbak." Ujar Ayraa berterimakasih. "Sama-sama."

Hampir 15 menit menunggu akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga.

"Maaf ya Ay lama." Sesal Lika yang baru saja datang. "Gapapa. Aku juga baru datang kok."

"Gimana kemarin? Gak seburuk yang kamu bayangin kan?" Ujar Lika langsung to the point.

Ayraa hanya tersenyum kikuk. "Sebenarnya... Gue belom ngelakuin itu Lik."

Tanpa di sengaja, Lika tersedak dengan minuman yang tadi sudah di pesan Ayraa.
"Kenapa lagi?" pekiknya tertahan.

"Gue udah coba ngehalau semua ketakutan itu dan akhirnya berhasil. Tapi Mas Afwan saat itu gak pulang Lik." Di kalimat terakhir seperti nada kecewa yang di serukan Ayraa.

"Terus Suami lo saat itu kemana?" Tanya Lika lagi. "Ada kerjaan mendadak yang harus di selesaikan katanya." dengus Ayraa.

"Ya ampun. Tapi Afwan tau kalau lo mau ngelakuin itu?" Pertanyaan Lika di balas gelengan pasti Ayraa.

"Dia aja pulang pagi. Kan gak mungkin ngelakuin pagi Lik." Kata Ayraa malu-malu.

"Gapapa sih sebenernya. Haha" Ayraa memutar bola matanya jengah mendengar balasan temannya itu.

Sudah hampir setengah jam mereka membicarakan tentang traumanya Ayraa. Sampai akhirnya panggilan masuk di Handphone Ayraa menjeda obrolan mereka.

"Assalamualaikum Mbak. Ada apa ya?" Tanya Ayraa ketika menggeser tombol hijau di layar Handphone nya.

"Ay, kamu lagi dimana?" Suara Silla terdengar panik di sebrang sana.

"Aku lagi di Cafe. Ada apa Mbak? Kok panik gitu?" tanpa sadar kening Ayraa berkerut. Lika pun mulai bertanya.

"Cia masuk rumah sakit Ay. Kamu bisa cepat kesini gak? Ke rumah sakit biasa. Soalnya dari tadi Mbak telpon Afwan gak aktif nomornya." Balas Silla yang membuat Ayraa kaget.

"Astaghfirullahaladzim. Iya Mbak Aku kesana. Mbak tolong sms-in nomor kamarnya ya Mbak. Aku ke sana sekarang." Tanpa Basa-basi lagi Ayraa menutup telponnya.

Pasti Mbak Silla membutuhkan sekali bantuan darinya karena suaminya kini sedang dinas di luar kota.

"Kenapa Ay?" Tanya Lika yang melihat temannya panik.

"Keponakan gue masuk ruma sakit." Balas Ayraa yang terus mendial nomor Pak Usman.

"Astagfirullahaladzim. Rumah sakit mana?" Tanya Lika lagi. "Rs.am."

Dear My Husband ✅Where stories live. Discover now