10.

18.6K 1K 17
                                    

P E R H A T I A N.
_

Part ini khusus dari sudut pandangnya Afwan ya.😊

Semoga paham ya.😊

Oke. Lanjut.😊 Maafkan jika ada Typo.
_

"Ay, nanti siang bawain aku makan siang ya?"

"Mau aku bawain lauk apa?" Ayraa menatap Afwan ketika dirinya sudah selesai merapihkan baju Afwan.

"Mm.. Kalau bikin Ayam penyet kamu bisa Ay?" Ayraa tampak berfikir. Lalu mengangguk. "Aku mau Ayam penyet kalo gitu. Hehe"

"Yaudah. Biar nanti aku bawain ya." Ujar Ayraa yang langsung mengundang senyum manisnya Afwan. "Aku berangkat. Kamu hati-hati di rumah ya." Pamit Afwan kepada Ayraa lalu mencium kening Ayraa.

"Hati-hati juga Mas nyetirnya" Balas Ayraa.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam."

Afwan pun menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumah menuju kantornya. Sepanjang perjalanan Afwan bergumam senang menikmati alunan musik dari radio mobilnya.

Rasanya ia tak sabar nanti akan makan siang di kantor bareng istrinya itu. Pokoknya nanti Ayraa harus suapin aku. Haha batin Afwan.

Bipp.. Bipp..

Panggilan masuk dari 12 angka yang tak di kenal Afwan, sudah menyambutnya pagi ini di ruangan kantor yang sudah dingin.

"Assalamualaikum" salam Afwan setelah menggeser warna hijau ke samping kanan layar.

"Wa'alaikumsalam. Mas, ini aku Alini. Mas Afwan apa kabar?" suara cempreng tiba-tiba terdengar dari ponsel Afwan.

"Oh Lini. Kabar Mas baik, kamu Apa kabar?" Tanya Afwan lalu memutar kursinya menghadap jendela besar di ruangannya itu.

"Kabar ku baik Mas. Gimana pernikahan kemarin lancar kan Mas?"

"Alhamdulillah lancar. Kamu gimana kuliahnya?"

"Alhamdulillah tahun ini skripsi Mas. Oh iya, hari ini aku lagi di jakarta. Aku boleh main ke kantor Mas? Sekalian kenalan sama calon kantor masa depan hehe"

"Alhamdulillah. Boleh Lin, mau ke sini jam berapa?"

"Jam makan siang aja kali ya Mas."

"Yaudah, biar sekalian nanti Mas kenalin kamu sama istri Mas. Hehe"

"Okesip. Yaudah Mas, nanti jam makan siang aku ke sana. Udah dulu ya, pulsa anak kuliahan takut abis. Hehe Assalamualaikum."

"Hehe. Wa'alaikumsalam."

Afwan terkekeh mendengar penuturan sepupunya tadi. Entah mengapa ia jadi kangen dengan si cerewet itu. Yap, Alini. Alini adalah adik sepupu dari Afwan yang sedang kuliah di luar negeri karena mendapat beasiswa. Salut.👏

Baru saja Afwan ingin mengerjakan berkas Filenya setelah selesai mengangkat telpon dari Alini. Tiba-tiba ponselnya berdering lagi, tapi kini yang menelponnya bukanlah Alini. Melainkan Zidan, seorang detektif terkenal yang tak lain sahabat dari semasa SMA-nya Afwan dan Dennis.

"Wa'alaikumsalam. Ya Dan? Ada perkembangan?" Tanya Afwan kemudain.

"Cafe depan kantor lo sekarang Wan. Meja 17"

Tanpa basa-basi dan mengakhiri salam di telephon. Afwan langsung menemui Zidan di seberang sana.

Baru saja ia keluar dari ruangannya, ia teringat sesuatu.

Dear My Husband ✅Where stories live. Discover now