20.

19.3K 1K 23
                                    

Haloooo....

Masih adakah pembacanya?

Mana suaranya yang kangen dengan Afwan dan Ayraa?🙌🙌🙌

Atau mungkin kangen sama Aku?

Hahaha Apeng ya aku.

Sorry baru update.

Sibuk bener abisnyaa...

Oke lanjut ajaa yaaaa...

|||

Orang yang menangis bukan karena ia lemah akan tetapi karena ia sudah terlalu lama untuk kuat.

Setelah melepas sesi kangen-kangenan. Ayraa dan Afwan memutuskan untuk mengakhiri kesalah Pahaman di antara mereka.

Terutama Menjelaskan apa maksud Afwan mencium Ria begitu saja.

"Aku tahu apa yang aku lakukan adalah kesalahan yang amat sangat fatal. Istri di belahan dunia manapun akan pergi meninggalkan suaminya setelah melihat kejadian yang kamu alami. Bahkan mungkin akan mintaa cerai saat itu juga." Ayraa dan Afwan tampak menghirup nafas mengingat kejadian beberapa minggu silam.

"Jujur Ay. Aku malu dan marah dengan diri ku sendiri. Aku merasa jadi laki-laki yang paling bodoh ketika membiarkan kamu pergi begitu saja. Aku merasa malu ketika kamu yang udah aku kecewain sebegitu sakitnya, tapi masih bisa-bisanya pamit mencium kening dan punggung tangan aku."

"Jika waktu bisa di putar kembali, Aku hanya ingin hati ini punya kamu seutuhnya. Maaf jika kemarin aku membagi rasa sayang aku ke kamu dengan Ria. Maaf aku lepas kendali sampai-sampai untuk mendiamkan Ria harus dengan cara haram seperti itu. Meski aku tahu, beribu bahkan miliaran kata maaf aku ucapkan ke kamu tidak akan bisa mengembalikan kepercayaan kamu yang benar-benar sudah runtuh. Tapi aku akan berusaha apapun itu caranya supaya dinding kepercayaan itu berdiri kokoh lagi untuk aku. Tapi Bukan dengan cara bercerai Ay. Aku ga mau kita bercerai." Linangan Air di mata Afwan tidak di sadari luntur begitu saja.

Ayraa sama-sama menangis walau tak terisak. Ia merasa dadanya sesak mengetahui bahwa kemarin suaminya bukan hanya sekedar simpatik dengan wanita itu. Melainkan mencintainya.

Astagfirullahaladzim. Kenapa engkau begitu menyayangiku dengan ujian mu ini ya Allah ? Subahanallah. -Batin Ayraa.

"Terima kasih sudah mencintai aku walau kamu merasa berat Mas. Merasa berat karena harus memilih bertahan dengan aku atau memulai lagi dengan Mbak Ria. Aku tahu dan mendengar bahwa itu memang bukan anak kamu. Tapi itu anak dari orang lain." Ayraa memejamkan matanya lalu membuknya lagi di barengi dengan hembusan nafas beratnya.

"Sebelum aku melanjutkan. Aku boleh meminta Mas untuk bercerita masa lalu Mas dengan Mbak Ria?" Sejujurnya Ayraa tak ingin mendengar penuturan masa lalu suami nya dengan mantan tunangannya itu. Tapi Ayraa harus siap supaya ia tak salah mengambil langkah.

Dan sejujurnya Afwan juga tak mau membahas itu. Kini Rahang Afwan mengeras. Matanya terpejam, dan nafasnya kini terasa berat.

"Inshaallah Aku siap Mas." Senyuman getir Ayraa membuat Afwan semakin tak tega menceritakannya.

Dear My Husband ✅Where stories live. Discover now