14.

16.6K 961 18
                                    

"Mamah juga hati-hati ya di Palembang. Kalau ada apa-apa telphon Ayraa. Titip salam buat Papah juga ya Mah." Pesan Ayraa kepada Mamahnya itu.

"Wa'alaikumsalam Mah." Salam Ayraa sebelum sambungan terputus.

"Mamah sama Papah sehat Ay?" Afwan duduk di sebelah Ayraa dengan menggosokan handuk ke kepalanya.

"Alhamdulillah Sehat Mas. Mamah juga titip pesan sama kamu semoga selalu sehat." Seru Ayraa membenarkan posisinya menghadap Afwan. "Aamiin. Wa'alakiumsalam."

"Semalam Faris Telphon Kamu loh Ay. Aku mau bangunin kamu gak tega, abis kamu tidurnya nyenyak banget. Hehe" Kata Afwan yang sama-sama menghadap Ayraa.

"Iya Mas. Tadi udah aku BBM kok. Makasih ya Mas." Ayraa tersenyum menatap Afwan.

"Makasih untuk apa?" Tanya Afwan dengan tautan Alisnya dan senyum misteriusnya.

"Ya.. Makasih buat gak bangunin aku semalem." Kata Ayraa menerka-nerka. Ia juga bingung makasih untuk apa.

"Ya ampun. Iya sama sama sayang." Afwan mengusap kepala Ayraa lalu mencium keningnya.

"Kamu belum Mandi ya?" ledek Afwan setelah menjauhkan bibirnya dari kening Ayraa. "Ih enak aja. Abis sholat subuh tadi aku udah mandi tau."

Ayraa memutar posisinya seperti Awal. Mengesampingkan Afwan. Dengan tangannya yang bersilang di depan dada dan kerucutan bibir lucunya. Benar-benar seperti anak kecil. Afwan hanya tersenyum memandangi istrinya itu.

"Gemes deh kalau kamu kayak gini." kata Afwan lalu mengecup pipi kanannya Ayraa. Reflek mulut Ayraa terbuka walau tak lebar.

Pipinya sudah merah seperti tomat pasti. Baru saja Ayraa ingin mencubit sang pelaku, tapi Afwan sudah pergi begitu saja. Menyebalkan.

Tapi senang. Haha. Astaghfirullah.

🍃🍃🍃🍃

Hari ini rumah Ayraa di ramaikan dengan sahabat-sahabat kecilnya. Mengingat Afwan juga sedang dinas di luar kota selama 2 Hari. Jadilah ada Satya, Rahma dan juga Nuri di sini.

"Ay.. Enak gak sih jadi seorang istri di usia muda gini?" Tanya Nuri dengan cemilan di tangannya.

"Yaa, enak gak enak harus di nikmatin Ri. Karena bagaimanapun inikan udah jadi pilihan hidup gue. Syukuri ajalah. Hehe" Ujar Ayraa kalem.

"Tapi apa lo gak bete? Gini-gini aja sama suami lo. Lo juga jarang hangout kan sama suami lo. Emang gak bosen Apa?" Tanya Rahma berikutnya.

"Cukup ngehabisin waktu berdua di rumah aja udah hangout kok buat kita. Hehe" Kata Ayraa membela hubungannya.

"Emang enakan begitu Ay. Kalo di jalan atau di tempat hiburan anget-angetan ama pasangan terbatas. Mending di rumah ya Ay. Mau anget-angetan dimana aja bebas. Paling cuma ada Mbok Sar yang suka ngintip. Haha" Ledek Satya ketika Mbok Sar baru saja datang memberinya sepiring Mie Goreng.

"Mas Satya ih.." Protes Mbok Sar yang mengundang tawa ketiga temannya Satya.

"Mbok aku juga mau Mie Goreng boleh gak?" Pinta Nuri Manja. "Aku jugaa Mbok. Tapi aku yang Kuah." Sahut Rahma kemudian.

"Woo.. Boleh. Pake telor opo ndak?" Tanya Mbok Sar kemudian. "Pake" Sahut Nuri dan Rahma hampir berbarengan.

"Okey. Di tunggu yo. Non Ay? Mau Mie apa?" Rupanya Mbok Sar tak lupa dengan Ayraa.

"Aku Mie Goreng aja kayak Nuri Mbok." Jawabnya. "Oke. Kalau begitu Mbok buatin dulu ya. Sebentar" Kata Mbok Sar sebelum pergi dari hadapan mereka.

"Makasih ya Mbok." Seru Ayraa yang membuat Mbok Sar mengacungkan jempolnya dan berteriak 'oke'.

Dear My Husband ✅Where stories live. Discover now