Penyihir Kecil !!

662K 34.6K 1.3K
                                    



Mungkin hidup Rio akan mulai tidak tenang, si penyihir pengacau kecil, selalu saja mengganggu hidupnya. Kali ini, Rio terpaksa harus pergi menemani adiknya membeli seragam sekolah. Besok, hari pertama Illy masuk, lebih tepatnya ia pindah sekolah.

"sudah belum?" kesal Rio, ia sedari tadi duduk di sofa dan menyaksikan sang adek memilih baju seragam tak selesai-selesai.

"BELOM!! Kita baru aja sampai 5 menit yang lalu!!" teriak illy kepada Rio.

Kalau bukan karena mamanya yang memaksa, ia tak akan mungkin mengiyakan permintaan si gila satu ini. Rio tak henti-hentinya menghembuskan nafas berat. Melihat gadis-wanita- yang sedari tadi menatpnya dari kejauhan membuatnya semakin kesal. Apa ia terlalu tampan? Atau memang mereka semua tidak pernah melihat orang tampan?

"APA LO FOTO-FOTO KAKAK GUE?!!

"HAPUS NGGAK!!! "

"PERGI SANA SEMUA!!! "

Rio menutupi kepalannya. Menahan malu. Inilah yang ia maksud - bahwa kegilaan sang adik terkadang diluar batas - . Rio menggaruk kepalannya yang tak terasa gatal. Ia melirik ke kerumunan orang-orang yang melihatnya tadi sekarang sudah bubar.

"Bilang makasih dong, gue sudah nyelametin lo!! "

Rio melirik sang adik, yang tersenyum bodoh dan tak merasa bersalah.

"10 menit, gue tinggal!!! "

"Aisshh!!!!! " illy mendecak kesal, ucapan dan tatapan sang kakak barusan benar-benar tidak main-main. Ia dengan cepat memilih seragamnya. Sang kakak memang pria berdarah dingin!!! Menakutkan~

"Naikkin resleting rok gue" Illy mendekati sang kakak lagi dan membelakangi, menunjukkan bagian belakang rok-nya.

Rio melongo beberpaa saat, menatap sang adik dengan wajah tak percaya. Apa lagi yang dilakukan adiknya ini?

"CEPETAN!!! KATANYA CUMA 10 MENIT!!! " Rio menghelakan nafas beratnya.

"Gue juga cowok!!"

"Gue nggak ngelihat lo sebagai cowok, cepetan tutup resletingnya!"

"Gue bisa lihat celana daleman lo!" sinis Rio, tangannya mulai menutup resleting rok adiknya.

"Bodo!! Lo juga nggak bakal nafsu sama gue!" enteng Illy dan meninggalkan sang kakak untuk kembali memilih atasan seragamnya.

Rio menghempaskan badannya ke belakang sofa, tak habis fikir dengan kelakuan adiknya. Mungkin, ayahnya dulu menemukannya di tengah hutan!.

*****

10 menit berakhir menjadi 3 jam berbelanja, illy merengek dan mengancam menangis di escalator jika Rio meninggalkannya, dan mau tak mau Rio terpaksa menuruti. Rio merengangkan otot-otot kaki dan tangannya. Jika disuruh memilih, mending mengerjakan 100 tumpukan kertas dan merevisi semua proposal perusahaan dari pada ia disuruh untuk berbelanja dengan Illy lagi.

"Oh My God, kak ada yang kelupaan" ujar iri dengan wajah tragis yang tiba-tiba. Rio menatap adiknya memelas.

"Lo mau bunuh gue?"

"Gue bercanda hehehe" cengir Illy tak berdosa. Rio menajamkan matannya.

"Motif lo pindah ke Indonesia itu apa? Ha?!!!" tanya Rio to the point, ia sudah kehilangan kesabaran. Ia tak peduli emosinya terluapkan saat ini. meskipun ia sangat sayang dan cinta mati ke sang adik, tapi ia tidak pernah betah jika berdekatan dengan gadis biadap satu ini.

"Gue habis putus sam brian, dan gue galau. Akhirnya gue milih pindah ke Indonesia, biar gue bisa cari lembaran baru" jawabnya penuh dramatis.

"terus?"

ELWhere stories live. Discover now