Don't Do That Again, Ify !!

394K 25.1K 345
                                    



Ify masuk kedalam rumah dengan sebuah sambutan tatapan dingin dari kakaknya. Ify sudah siap tentunya dengan beribu pertanyaan yang akan menyerbu dirinya. Ify memberhentikkan langkahnya sebelum Ando menyuruhnya berhenti.

"Saya punya juru bicara, silahkan anda berbicara dengan juru bicara saya"

"Terima kasih!!" ujar Ify dengan aksi terakhir mengembangkan roknya dengan kedua tangannya dan kedua kaki yang sedikit di bungkukkan, seolah seperti tuan putri yang akan undur diri dari hadapan rajannya.

Ify berjalan kembali meninggalkan Ando yang binggung, namun sebelum Ando membuka kembali mulutnya seorang pria masuk kedalam rumahnya sambil melambaikan tangan kearahnya.

"Sorry, gue tadi ke kantor dulu ada berkas yang perlu gue tandatangani, "

"Dia tadi pulang sama gue kok" jelas pria tersebut tak lain adalah Rio, mencoba meyakinkan.

Ando mengangguk-angguk mengerti , ia mempersilahkan Rio untuk duduk di kursi sebelahnya. Rio pun menurutinya.

"Oh ya, lo punya adik cewek?"

"Bukannya lo anak tunggal?" tanya Ando mulai pembicaraan mengingat kejadian tadi.

"Adik angkat, dia di-adopsi orang tua gue" jawab Rio sambil mengeluarkan ponselnya.

"Lo ketemu sama adik gue?" tanya Rio balik hanya sekedar basa-basi, ia tak ingin Ando bertanya aneh-aneh lagi.

"Sorry yo—, gue tadi nggak sengaja nyerempet adik lo di jalan. Tapi gue udah anterin dia pulang kok tadi" Rio membelakakan matannya sedikit terkejut tentunya.

"Dia nggak mati?"tanya Rio dengan cepat.

"Heh? —"

"Dia nggak apa-apa hanya kakinya yang terkilir." Jawab Ando polos, mendengar jawaban Ando, Rio berdecak kecewa.

"Sayang sekali—, gue malah berharapnya dia kejang-kejang ditempat" gumam Rio dengan penuh dramatis. Ando terkekeh melihat ekspresi sahabatnya tersebut. Sepertinya nasib teman lamannya ini seperti dirinnya dikelilingi oleh adik-adik yang sakit jiwa.

"Gue balik dulu kerumah!! Mama gue udah nelfon dari tadi" pamit Rio ke Ando.

*****

Ify segera mengunci kamarnya agar tidak ada yang masuk, melepas semua seragamnya. Ia berdiri di depan cermin riasnya. Melihat lukannya yang masih basa. Ify meringis pelan. Lukannya masih terasa pedih, panas dan sakit.

Ia menatap dirinnya didepan cermin cukup lama, kedua mata elangnya saling menatap tajam. Ekspresinya sangat dingin dan menakutkan. Kejadian beberapa jam yang lalu kembali berputar diotak gadis ini.

"Apa yang loe lakukan tadi?"

"Lo bukan pahlawan kesiangan fy"

"Jangan lakukan lagi!!!"

Ify berjalan, melangkah ke arah kamar mandinya dengan tatapan lebih dingin. Ia akan mengobati lukannya dengan caranya sendiri. Yang ia yakini akan membuat lukannya cepat kering dan sembuh.

*****

Rio masuk kedalam rumahnya, ia disambut dengan tingkah adiknya yang sedang karaoke di ruang tengah sambil lompat-lompat diatas trampoline. Rio mengernyitkan kening, membentuk beberapa lapisan kerutan di dahinya.

"Sorry yo—, gue tadi nggak sengaja nyerempet adik lo di jalan"

"hanya kakinya yang terkilir."

ELWhere stories live. Discover now