Merdeka!

328K 15.7K 1.5K
                                    


1 Minggu Kemudian

Kedua sudut bibir Ify tak ada hentinya untuk terangkat, ia terus saja tersenyum sembari memandang sebuah foto ditanganya, Ify membelai foto tersebut dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan untuk saat ini. Rasa itu bercampur melanda pikiranya, ia tak tau harus senang atau harus sedih karena ketakutan. Tapi, untuk saat ini yang Ify yakini bahwa dirinya bahagia dan tidak sabar untuk menunjukkan foto ditanganya kepada suaminya, Rio.

Ify memandang kembali foto itu lebih lekat dan dekat. USG- janinnya.

"Nona, 15 menit lagi pesawat akan landing" ucap Mr. Lay yang duduk dikursi sebelah Ify.

Ify menggerakan kepalanya, menghadap ke Mr. Lay.

"Rio ikut jemput nggak nanti?" tanya Ify semangat.

"Tuan Rio masih ada rapat terakhir sore ini, mungkin yang jemput Mr. Ann dan bawahanya" jelas Mr. Lay sopan

Ify mendengus kesal, lagi-lagi suaminya sangat sibuk. Helaan pelan keluar dari bibir dan hidung Ify, ia mencoba untuk mengerti dengan kesibukkan wajib suaminya. Ify terus berpikir positif.

Saat ini dirinya sedang berada di dalam pesawat menuju Bali, tempat Rio mengadakan rapat besar dengan beberapa dewan seluruh perusahaan Haling. Ify terus-terusan merengek ke Rio untuk bisa menemui suaminya itu. Ya.... dan disinilah dirinya, di kota dengan keindahan sunset-nya.

****

20.00 p.m, Seminyak, Bali.

Ify berdiri di pinggir kolam renang yang langsung terhubung dengan keindahan lautan, ia sudah berada di salah satu Villa keluarga Haling yang berada di Seminyak, Bali. Ify memejamkan kedua matanya, merasakan angin sore yang berhembus segar di dasar kulitnya.

Cupp

Tubuh Ify menjingkat, terkejut dengan ciuman singkat di bahunya. Ia segera memutar badanya, memastikan pelaku itu sama dengan yang pikirkanya.

"Maaf buat kamu nunggu lama"

Ify tersenyum senang, seperti yang dugaanya suaminyalah yang melakukanya, Rio.

Rio menarik pinggang Ify, melingkarkan kedua tanganya disana, mendekatkan tubuh masing-masing.

"Udah selesai semua pekerjaan kamu?" tanya Ify membelai lembut pipi kanan Rio. Ify dapat melihat jelas wajah lusu dan lelah suaminya. Ify jadi kasihan dengan Rio.

"Sudah kok" jawab Rio masih berusaha untuk tersenyum.

"Mandi dulu sana, habis itu makan malam. Aku tadi udah masakin omellete kesukaan kamu"

"Iya sayang" balas Rio mencium singkat kening Ify.

Setelah itu mereka berdua segera masuk kedalam Villa.

*****

Ify duduk di ruang tengah sembari nyemil gula merah di taburi water-lemon dan garam. Sudah hampir 3 hari Ify terus-terusan nyemil aneh seperti itu. Mungkin bawaan orang hamil.

Rio duduk disamping Ify, melirik ke istrinya dengan aneh.

"Kamu makan apa sih sayang?" tanya Rio heran, tidak biasanya sang istri nyemil seperti itu.

"Gula" jawab Ify singkat, ia fokus menatap layar televisi.

"Hah? Sejak kapan kamu suka kayak gitu?"

ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang