Cinta beda usia.

406K 18.2K 1K
                                    


03.00 p.m. Rio dan Ify telah sampai di kota Male. Mereka menuju ke pelabuhan, sebuah boat pribadi menunggu mereka disana. Rio menaikkan Tudung kepala hoodie-army yang dipakai oleh Ify, ia sedikit risih melihat rambut kekasihnya yang ber-terbangan kemana-mana akibat angin sekitar.

Perjalanan laut yang mereka tempu hanya selama 10 menit, akhirnya mereka tiba di Pulau Maafushi. Mereka berdua disambut oleh dua tour-gide yang akan melayani dan membantu Ify dan Rio selama liburan.

"Lo kayaknya bahagia banget?" bisik Rio gemas, Ify sedari tadi tak ada hentinya tersenyum.

"Lo nggak bahagia?" balas Ify balik. Mereka berdua berjalan mengikuti tour-gade di depan menuju resort yang telah di pesan oleh Rio.

"Bahagia" jawab Rio mantap. " Selama lo ada di sisi gue"

Ify langsung ber-gidik, menjauhkan tubuh Rio dari dirinya. Sedangkan Rio hanya terkekeh, dirinya sendiri juga tak menyangka kalimat itu akan keluar dari mulutnya dengan mudah. Rio jadi merinding sendiri.

Mereka melewati jembatan panjang, resort telah di depan mata. Ify terlihat semakin excited ketika menemukan resort yang akan ia tempati selama liburan disini. Begitu cantik dan mewah. Warna laut yang seperti kue lapis, mengelilingi sekitarnya.

Ify memilih berjalan lebih cepat, meninggalkan Rio di belakang. Ia tak sabar untuk masuk ke dalam.

Rio geleng-geleng sendiri dengan tingkah Ify seperti anak TK yang diajak orang tuanya pergi ke taman hiburan menaiki bianglala. Rio memberikan uang-tips kepada 2 tour-guide yang telah mengantarkannya, untung saja setiba dibandara tadi ia sempat menukarkan uang terlebih dahulu.

"Thank you" ucapnya kemudian berjalan masuk menyusul Ify.

Rio mendengar suara teriakan Ify di dalam sana. Rio mendapati gadis itu berdiri di ujung kolam renang yang langsung terhubung dengan air laut. Rio melepaskan kaca mata hitamnya, mendekati Ify.

"Gue mau berenang sekarang juga" ucap Ify penuh semangat.

Rio menggelengkan kepala.

"Kita makan dulu" sahut Rio, Ify menatap Rio skiptis. Di saat seperti ini rasa laparnya benar-benar telah hilang.

"Oh ya, Ada 3 syarat selama lo disini" ucap Rio lagi. Ify mengernyitkan keningnya, tak paham.

"Syarat? Apa?" balasnya penasaran.

Rio menatap Ify sesaat,

"Satu, lo nggak boleh pakai bikini"

Ify membeku ditempat.

"Dua, baju lo nggak boleh terbuka"

Ekspresi Ify langsung berubah, seperti orang yang sedang menyimpan dendam.

"Terakhir, jangan jauh-jauh dari gue!"

Ify berdecak kesal, melipat kedua tanganya di depan dada.

"Terus gue pakai baju apa? Kita dipantai ya harus pakek baju pantai" protes Ify tak setuju dengan syarat yang di-ajuhkan oleh kekasihnya.

Rio menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Syarat gue harus di turuti!" paksa Rio. " Kalau lo langgar, saat ini juga kita balik" ancam Rio tak main-main dan dipastikan membuat Ify tambah kesal.

"Lo nyebelin!!" bentak Ify, berjalan meninggalkan Rio menuju kamar-nya.

Rio terkekeh pelan, membiarkan Ify dengan kemarahannya, toh nanti gadis-nya itu akan baikan sendiri. Rio berjalan ke kamar-nya sendiri untuk mengganti baju-nya.

ELWhere stories live. Discover now