Penculikan

460K 26.2K 1.3K
                                    



Ify menatap pria yang ada di depanya yang menatapnya dengan tatapan aneh menurutnya. Ify menatap balik pria tersebut dengan setengah tak nafsu.

"Lo kenal adik gue?" tanya Ando kepada pria di depannya tersebut. Pria itu mencoba mengingat lebih keras.

"sepertinya kenal"

"Lo yang tiba-tiba masuk ke mobil gue kan? Dan ngatain gue brengsek?" pria itu mulai menatap Ify sedikit tajam. Sedangkan Ify membalas tatapannya dengan tak peduli.

"Gue? Nggak tuh!!" jawab Ify tanpa dosa. Sedangkan Ando sudah menatap sang adik dengan tatapan sengit.

"Gue nggak kenal sama om-om ini!!" tegas Ify mencari pembelaan, merasa risih dengan tatapan Ando.

"Jaga ucapan lo" tegas Ando dengan nada pelan dan cukup terdengar Ify.

Sedangkan pria di depan mereka mencoba menahan amarahnya. Mengingat bahwa gadis tersebut adalah adik dari sahabat lamannya.

"Biarin Ndo, masih kecil juga. Gue maklum" ujar pria itu terpaksa mengalah.

"Sorry ya Yo, adik gue sebenarnya lucu-lucu kok" balas Ando mencoba menyairkan suasana.

Ify melirik ke pria di depan, jujur ia sangat ingat dengan wajah itu. Ia mengingat bahwa ia pernah bertemu pria itu dan masuk dengan tak sopan ke dalam mobil pria tersebut. Ia tidak menyangka bahwa ia akan bertemu lagi dengan pria tersebut. Dan sepertinya pria itu adalah teman dekat kakaknya. Karena ia tidak pernah bertemu dengan teman Ando sama sekali, ini untuk pertama kalinnya. Ando memang terbilang pria yang cukup pendiam dan susah bergaul, pria yang sangat kaku!!.

Ify menatap pria di depannya dengan tatapan om-om aneh. Pria itu masih terlihat cukup muda, namun cara pakaiannya seperti om-om hidung belang. Memakai setelan jas, dan sangat rapi sekali. Ify cukup tidak suka dengan style seperti itu.

Ify hanya mendengarkan saja apa yang mereka bicarakan, singkatnya yang bisa Ify resume kan dari pembicaraan mereka adalah bahwa Ando sangat senang bertemu dengan teman lamannya yang dulu pernah masuk trainning militer di seattle yang bernama Mario, dan yang paling tragis lagi dan membuat Ify juga kaget pria itu pindah rumah di depan rumahnya!!!.

"Apa ada yang pindah ke depan rumah?"

Ify ingat sekarang, suara truk dan suara barang-barang pindahan di depan rumah kemarin yang dipertanyakan sang kakak adalah barang-barang pria di depannya ini. Dan pria di depannya ini adalah tetangga barunya. Ify menatap ke arah dua pria tersebut. Mereka tertawa begitu bahagia. Ify mendesis, sepertinya hidupnya benar-benar akan terancam.

"Thanks berkat lo, gue bisa dapat rumah di Real Estate Jaguar" ujar Rio sangat berterima kasih kepada Ando.

"Sama-sama, gue fikir pihak pemasarannya nggak mau setujuin, soalnya waktu gue minta langsung mereka masih mempertimbangkan, jadi gue nggak ada kefikiran kalau tetangga di depan rumah gue itu lo" jelas ando panjang kali lebar. Ify berdecak kagum, bahwa sang kakak bisa berbicara sepanjang itu. Keajaiban sungguh keajaiban.

DRRTTDRTTTD

Suara ponsel Ando berbunyi, menghentikan percakapan dua pria tersebut. Ando mengangkat sambungan ponselnya yang terlihat sangat penting.

"Selamat siang komandan "

"Baik komandan, 15 menit lagi saya sampai disana"

Ando menutup sambungannya. Ia menatap ke arah teman di depannya.

ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang