Kita Tetanggan ?? Hell ~

341K 22.5K 487
                                    


Yah, pemilik tangan itu tak lain adalah Ify. Ia menolong illy dari kekejaman nenek sihir seperti Shilla. Ify menangkap dan menghempas kasar tangan Shilla, membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Gue udah peringatin lo kan? Dan lo nggak nurutin ucapan gue ?"

"Terus? Gue harus ngapain lo sekarang ??" Ify semakin mendekatinya, tatapannya sangat mengerikan.


"Gue nggak takut sama lo!!! " tantang Shilla.

"Lo mau gue ludahin lagi?" Shilla meneguk ludahnya. Ia sangat tahu bagaimana Ify, gadis itu tidak pernah main-main dengan ucapannya. Apalagi kini di belakang Ify sudah ada 4 pengawal yang siap anytime anywhere menjadi guardian, membuat nyali Shilla menciut.

"Awas aja lo!!! " Shilla langsung beranjak dari sana. Meninggalkan Ify dan semua orang yang menonton pertunjukan setiap hari itu.

Ify menarik nafas panjang-panjang, dan menghempaskannya. Ia membalikkan badannya, membuat 4 pengawalnya membelah untuk memberikan dirinnya jalan. Ify mendekati Sivia yang telah dibantu oleh illy.

"Paha Sivia melepuh, kayaknya dia disiram air panas sama shilla" aduh illy kepada Ify. Sivia hanya menunduk, menangis, menahan sakit dalam diam.

"Bopong Sivia ke UKS sekarang juga" suruh Ify kepada pengawalnya.

"Siap nona"

Ify dan illy mengikuti dari belakang, mereka berjalan dengan tenang. Toh, Sivia sudah diurus oleh 4 pengawal Ify.

"Kenapa Shilla selalu ganggu Sivia? Apa tidak ada bahan lain yang dia bully?"

"Sivia terlalu baik, dan karena dia adalah sebatang kara. Oleh karena itu Shilla berani membullynya, sedangkan Sivia tidak bisa apa-apa"

"Sebatang kara? Ibu? Ayahnya?"

"Mereka sudah meninggal " illy mengigit bibir dalamnya, ia merasa bahwa hidup Sivia pasti sangat berat.

"Kalau lo kasihan sama dia, jangan pernah lo tunjukin ke dia. Karena Sivia paling benci dikasihani"


"Terus? Dia hidupnya gimana? Makannya?" illy terus bertanya ke Ify, penasaran tentunya. Ify mengambil duduk di kursi depan UKS. Illy pun mengikutinya.

"Dia kerja"

"KERJA??"

"Nggak usah teriak kali" sinis Ify. Illy mengangguk-angguk menuruti. Takut kena amuk Ify tentunya.

"Pelayan restoran, kasir supermarket, cleaning service hotel. "

"Dia bekerja kayak anjing gila tiap hari"

"Kok lo nggak bantuin dia? Kasih uang kek? Atau apa kek"

"Lo kira gue nggak ngelakuin apa-apa?"

"Gue udah bantu dia sebisa gue."

"Wait, sejak kapan gue jadi deket sama lo kayak gini?"

"Jauh-jauh lo dari gue!!! " usir Ify kembali menjadi kejam. Ia sendiri tidak tau bagaimana bisa ia menceritakan begitu saja kepada illy. Gadis yang baru saja ia temui hari ini. Mengherankan.

"Gue sahabatnya Sivia, lo sahabatnya Sivia, jadi gue juga sahabat lo!!"

"Presepsi siapa yang lagi lo buat??"

"Ogah gue jadi sahabat lo!!! "tolak Ify mentah-mentah. Illy mendengus.

"Enaknya kita bikin trio apa? Kita harus ada namannya dong? Jangan kalah kayak Shilla and the gengs" Ify mendengus. Menatap Illy tajam.

ELWhere stories live. Discover now