Chicken-Rainbow!

324K 15.1K 1.7K
                                    


Rio menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi yang di dudukinya, ia telah menyelesaikan pekerjaanya tanpa tidur, kepalanya terasa pusing dan matanya memberat. Suara napas Rio masih terdengar teratur, Rio memejamkan matanya sejenak, mendinginkan pikiran dan merileks-kan otot-otot tubuhnya.

"Jadi CEO tak seenak di drama-drama korea, nak"

"Ingin punya suami CEO mikir ulang lagi aja"

"Hidup butuh kerja keras, tanpa itu semua hanya mimpi yang naas"

Entah kalimat itu ia tujuhkan kepada siapa, Rio terus bergumam sendiri, meratapi kesibukanya. Terkadang Rio merasa kasihan kepada istrinya, yang sering ia tinggal sampai ber-minggu-minggu. Tapi, mau bagaimana lagi, kerjaan sangat menuntutnya dan mengikutinya setiap saat. Seperti sebuah bayangan.

Rio melihat jam tanganya, sudah pagi hari, pukul 3 dini hari. Setidaknya ada waktu untuk istirahat sebentar.

Ckleeekkk

Suara pintu ruang kerja terbuka lebar, membuat tubuh Rio terpenlonjat terkejut, penampakkan seorang gadis berambut panjang dengan baju tidur berantakan terlihat diambang pintu. Rio menghela pelan, itu adalah istrinya. Dafychi.

"Ada apa..."

"RIO AKU NGIDAM PINGIN SESUATU!" teriak Ify memotong kalimat suaminya yang belum selesai.

Satu alis Rio naik, dengan dahi mengkerut, ngidam apa istrinya malam-malam segini. Ify berjalan mendekati Rio dengan senyum mengembang, kedua mata Ify terlihat jelas bahwa gadis ini baru saja bangun tidur.

"Kamu pingin apa? Nggak nyuruh aku nyanyi lagi kan?" tanya Rio sembari nyengir tak berdosa.

"Nggak! Nggak akan lagi!" jawab Ify bergidik ngeri mengingat 3 lagu yang dibawakan suaminya kemarin.

Ify langsung duduk dipangkuan Rio, menatap Rio dengan sorot mata pupy-eyes membuat Rio tambah was-was dan curiga. Apa yang di inginkan istrinya kali ini.

"Kamu pingin apa?" tanya Rio lagi, membelai lembut pipi istrinya.

"Kamu bakal turutin kan semua keinginan aku? Aku lagi ngidam soalnya" rengek Ify.

"Iya sayang, aku pasti kabulkan semuanya"

Ify bersorak senang, mencium pipi kanan Rio singkat.

"Jadi, kamu pingin apa?" untuk ketiga kalinya Rio bertanya lagi.

Ify menatap Rio lekat, menarik napas pelan-pelan dan membuka suaranya.

"Aku pingin anak ayam yang warna-warni"

"Aku pingin 3, warna merah, hijau, sama kuning."

"SEKARANG JUGA!!"

Suara jarum jam dinding terasa terdengar keras berdetak ditelinga Rio, mulutnya setengah terbuka, matanya mengerjap tak berdosa. Sekali lagi Rio meresapi permintaan sang istri barusan. Dia tidak salah dengar kan?. Ini lebih parah daripada dia disuruh bernyanyi!.

Oh Tuhan!!.

"Pingin apa Fy?" tanya Rio memastikan. Siapa tau kupingnya sedang bermasalah. Amin.

Ify menghela berat, sedikit kesal namun tetap sabar. Ify mengulangi permintaanya.

"Aku pingin anak ayam warna hijau, merah sama kuning. Sekarang juga!!" ucap Ify penuh penekanan.

"Anak ayam, Fy?"

"Iya anak ayam! Aku ngidam itu"

"Bu....bu...buat apa?"

ELNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ