7. Kejam (Valencia)

148K 9.2K 57
                                    

Sebenarnya apa intinya? Cinta apa artinya? terasa sulit untuk membenci, terasa sukar untuk berhenti.

||..||..||..||

"A... adrian," cicitku kecil. Aku meringis karena cengkramannya yang begitu keras pada lenganku.

"Lepaskan dia," titah Jono dengan suara beratnya yang mendekam.

Aku mendegar kekehan meremehkan dari belakangku. Pasti sekarang Adrian sedang menunjukkan senyum miringnya dan tatapan mengejeknya yang sering ia perlihatkan padaku.

"Dia istriku," sahut Adrian tak mau kalah.

Kemudian, aku merasa tubuhku terhempas kebelakang dan terjungkal hingga bokongku menyentuh lantai.

"Aw," pekikku keras. Mataku terpejam menahan rasa sakit yang menjalar keseluruh tubuhku seakan diriku ditekan kuat dari bawah.

Kemudian, suara geraman memasuki panca pendengaranku membuatku dengan refleks membuka mataku. Tampak Jono tengah memegang erat kerah Adrian.

Apa mereka ingin berkelahi? Ditempat umum? Mereka gila.

BUKKK

Suara keras yang ditimbulkan dari pukulan Jono pada Adrian. Aku mengernyit dahiku, aku takut Adrian kenapa-napa. Aku takut dia terluka. Dengan mengumpulkan segenap tenagaku, aku berusaha membangkitkan diriku sendiri.

"Cu... cukup," ucapku mencoba menghentikan, tetapi suaraku malah terdengar seperti seekor semut yang mencoba berteriak pada kawanan gajah yang berlari.

'BUKKK BAKKK BUKKK'

Suara itu kembali timbul lebih keras dan mengerikan dibanding sebelumnya disertai dengan umpatan-umpatan kasar dari Adrian. Aku menggigit bibirku, melihat Adrian yang sudah jatuh kelantai.

"Aku membencimu!" teriak Jono keras menggelegar. Apa dia tidak lihat bahwa ia masih dilorong kantor? Bagaimana kalau ada karyawan yang tidak sengaja lewat dan melihatnya? Bisa-bisa nama baiknya tercemar! Dasar Jono bodoh!

Adrian hanya diam, ibu jarinya mengelus lembut sudut bibirnya yang terluka dan mengeluarkan darah.

Jono melangkahkan kakinya mendekati Adrian yang masih merengsek dilantai.

Ini tidak baik!

Ini tidak boleh terjadi!!

Aku memaksakan kakiku untuk mendekati Adrian, walau masih tertatih-tatih.

BRAK

Kembali sebuah suara nyaring keluar diantara kami bertiga. Kali ini, suara itu bermula dari diriku. Aku terjatuh kelantai tepat saat sudah berada disisi Adrian.

Aku memegang pundak sebelah Adrian dan kembali menggigit bibirku menahan rasa sakit pada tubuhku. Bukannya tadi aku hanya terhempas satu kali kelantai, lalu mengapa rasanya seperti habis di putar-putar pada rolling coaster, membuat tubuhku lemas seperti ini. Apalagi yang salah padaku?

"Apa yang kau lakukan val?" tanya Jono padaku dengan suara kerasnya dan wajah sangarnya. Aku mendongak menatap mata hitam kelamnya itu yang sangat mirip dengan mata pria yang berada disampingku kini.

"Hen... ti... ka... an...," ucapku susah payah. Aku merasa ada yang salah pada diriku. Perutku terasa mulas dan kepalaku sakit seperti dicekam. Kapan terakhir kali aku makan? Ahh ya, aku sudah 2 hari tidak makan. Ini pasti maag.

"Jangan membelanya! Dia tidak baik padamu!" bentak Jono keras. Aku menggeleng pelan. Adrian baik. Dia membantuku keluar dari masalah dalam keluarga dan hidupku. Walau sebenarnya, dia juga mengalungkan beban dileherku dengan membuatku menjadi istrinya.

Billionare's Wife (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang