34. Melepas (Adrian)

93.1K 5.4K 66
                                    

Antara keegoisan dan ketulusan itu beda tipis.

||..||..||..||

Valencia menahan senyumnya ketika mendengar ucapanku.

"Kapan acara pernikahan Joshua?" tanyaku padanya. Valencia menaikkan alisnya tinggi.

"Lusa," jawabnya.

"Kita harus kesana," ujarku dan dihadiahi anggukan setuju darinya.

"Kau sudah tahu siapa penembak itu?" tanyaku penasaran. Rasanya aku ingin membunuh orang itu, yang dengan beraninya ingin melukai istriku serta anakku. Untung saja aku tak kalah cepat darinya.

Valencia menggeleng. Matanya memandang kosong kearah lantai. Aku tahu dia bohong.

"Apa kekasih bodohmu itu yang melakukannya?" tanyaku lagi.

Valencia melebarkan kedua matanya. sepertinya aku benar. Melihat reaksi Valencia yang terkejut seperti itu membuatku berkesimpulan bahwa pacar sialannya itulah yang sudah mencelakaiku.

"Bu... bukan," sahut Valencia terbata. Dia menenggak salivanya berat.

"Aku belum tahu pasti kebenarannya, hanya saja aku yakin itu bukan Radon karena Randon tidak mungkin ingin menyakitiku. Apalagi sampai ingin mengakhiri hidupku," jelas Valencia.

Aku tersenyum sinis mendengar jawabannya. Apa segitu cintanya Valencia pada aktor gadungan itu? Ah tidak mungkin, aku yakin hati Valencia masih menjadi milikku.

"Kau sudah makan?" tanyaku sekedar basa-basi dan mengalihkan pembicaraan karena kupingku sudah begitu panas mendengar pembelaan Valencia pada aktor gadungan itu.

Valencia menggelengkan kepalanya membuatku mengerut keningku bingung.

"Kenapa belum, Val? Kau masih ingat dengan keberadaan bayi diperutmu kan? Seharusnya, kau menjaga pola makanmu dan kesehatanmu," ujarku.

Valencia berdecak. Tangannya mendekat kearah wajahku. Menangkup kedua pipiku dengan telapak tangannya.

"Apa yang ingin kau lakukan?" tanyaku kaget.

"Diam." Bukannya menjawab Valencia malah menyuruhku untuk tidak berbicara.

Jemari halusnya membelai sudut bibirku dengan begitu pelan. Matanya menampakkan rasa khawatir yang mendalam.

"Maafkan ayahku," ujarnya pelan.

Valencia mengalihkan pandangannya dari luka disudut bibirku yang sepertinya belum sembuh kearah mataku.

"Untuk?" tanyaku. Memangnya ayahnya salah apa padaku?

"Untuk luka-lukamu ini. Ayahku memang terkadang tidak bisa menjaga emosinya," jawab Valencia pelan.

Aku mengerti. Lagipula untuk apa aku marah? Apa yang dilakukan ayah Valencia itu tidak salah, bila aku menjadi ayah Valencia pun aku akan menghajar diriku habis-habisan karena sudah begitu mengganggu kehidupan putriku.

"Tidak apa-apa," sahutku. "Bekasnya juga sudah memudar," lanjutku.

Valencia kembali memperhatikan memar-memar yang ada diwajahku. Aku tersenyum senang, dia memperhatikanku. Kalau tahu begini, dari dulu saja aku membiarkan diriku dihabisi oleh ayahnya.

"Berikan tanganmu padaku," pintaku pada Valencia. Aku mengulurkan tanganku. Membuka telapak tanganku lebar-lebar dan menunggu Valencia menyerahkan tangannya padaku.

Valencia tampak bingung. Ia menautkan alisnya, tetapi tak lama kemudian akhirnya dia memberikan tangannya.

Aku menggenggam jemarinya. "Kau melakukan ini padaku sebelum aku sadar," ujarku.

Valencia membuang pandangannya kearah lain. Aku tahu dia malu. Aku bisa melihat semburat merah dipipinya, istriku yang lucu. Apa ini pengaruh kehamilannya sehingga membuatnya tampak begitu lebih dari biasanya?

Aku meraih kotak kecil yang ada dikantongku. Aku mengambil cincin tersebut dari dalam kantong celanaku yang sewaktu itu kugunakan saat Valencia ingin membicarakan masalah proyek.

Dengan pelan aku meraih cincin itu dari dalam kotaknya.

"A... apa maksud cincin itu?" tanya Valencia.

Aku mengedik bahuku santai dan menyematkan cincin itu pada jari manis Valencia.

"Aku ingin kau memakai cincin pernikahan kita," ujarku tidak mempedulikan raut terganggunya.

Valencia menatapku dalam, ia mengedipkan matanya beberapa kali. Lalu, pandangannya menyendu.

"Maaf. Aku tidak bisa," ucapnya pelan sambil meraih cincin itu untuk dilepaskannya.


Maaf, sebagian part sudah dihapus. Temukan Billionare's Wife di toko-toko buku kotamu! Terima kasih :)

Billionare's Wife (COMPLETED)Where stories live. Discover now