Bab 4

34.1K 2.2K 21
                                    

"Apa ini?" tanya Bella.

Bingung. Itu yang Bella rasakan saat seorang pengawal kerajaan ada di depan rumahnya saat ia baru pulang dari hutan. Saat ia mendekat, sang pengawal menyapanya.

"Selamat siang nona. Apa benar rumah ini milik nona Bella?" tanya sang pengawal itu.

"Iya benar. Saya Bella. Ada keperluan apa pengawal kerajaan kemari?" Bella balik bertanya.

"Saya bukan pengawal, saya hanya seorang kasim nona. Dan saya diutus untuk memberikan ini pada anda." ujar sang kasim sambil membungkukan badannya.

"Aku kira kau pengawal kerajaan dilihat dari pakaian mu itu.." ucap gantung Bella dan memindai orang dihadapannya secara keseluruhan yang kasim itu pakai.

"Pakaian pengawal dan kasim memang hampir sama nona jika berada diluar istana."

"Oh.... Tapi ini apa?" ujar Bella kembali bertanya.

Bella meletakan keranjang buahnya disampingnya dan Ia mencoba membuka kotak itu. Ia menemukan sebuah pakaian pelayan wanita kerajaan berwarna merah muda dan bercorak bunga.

"Anda di panggil ke istana karena anda terpilih menjadi pelayan di istana dalam." jelas kasim itu.

"APA? Istana dalam? Istana Yaree maksudmu?" tanya Bella beruntun dengan rasa terkejutnya.

Sang kasim hanya menganggukan kepalanya.

"Aku bahkan tidak pernah mengirim surat untuk menjadi seorang pelayan istana, aku juga tidak pernah mengikuti pemilihannya. Bagaimana bisa aku dipanggil ke istana?" masih dalam keterkejutannya Bella kembali bertanya.

"Saya tidak mengetahui itu nona. Saya hanya diutus untuk memberitahukan ini pada anda. Ada surat resmi didalam kotak itu nona" jelas kasim itu. "Kalau begitu saya permisi, nona." pamit kasim berpakaian pengawal itu.

Bella menganggukan kepalanya. Kasim itu pun meninggalkan rumah Bella dengan kudanya.

Bella masuk kedalam rumahnya dengan membawa keranjang buah arbeinya dan kotak berisi pakaian pelayan itu.

Ia duduk di kursi dapur saat ia telah meletakkan keranjang buahnya, entah mengapa ia mulai tidak bersemangat untuk mengolah buah buah itu. Ia mulai berpikir bagaimana ini bisa terjadi.

Ia tahu bagaimana ketatnya menjadi seorang pelayan istana. Kita diharuskan untuk mengirim surat ke istana dan diadakan semacam tes apa kita layak atau tidak.

Bagaimana Bella bisa terpilih menjadi pelayan istana? Dia tidak pernah mengikuti pemilihan pelayan bahkan dia sendiri tidak pernah mengirim surat yang berisi bahwa dia mendaftarkan dirinya menjadi seorang pelayan istana.

Saat ia masih memikirkan itu semua, Bella dikejutkan dengan ketukan pintu didepan rumahnya. Ia pun bangkit dari kursinya dan meletakkan kotak pakaian pelayan di meja dapur menuju arah suara itu berasal. Saat ia membuka pintu, ia dikejutkan dengan kedatangan bibi Jane.

Bibi Jane adalah adik dari ayah Bella yang sering berkunjung kerumahnya. Bibi Jane pernah menawarkan Bella untuk tinggal bersamanya dan anak angkatnya karena bibi Jane belum menikah sampai umurnya yang menginjak awal empat puluh itu. Tapi saat itu Bella menolak karena keadaan bibi Jane yang masih kekurangan dan juga ia tidak ingin meninggalkan rumah kenangan peninggalan orang tuanya itu.

"Bibi Jane, ayo masuk." seru Bella senang melihat bibi Jane datang berkunjung.

"Bella, apa kabarmu sayang?" tanya sang bibi sambil berjalan menuju kursi di ruag tamu itu.

"Kabarku baik. Bagaimana dengan Bibi dan Tania?"

"Kami baik baik saja sayang." jawab Bibi Jane tersenyum dan duduk dikursi dengan nyaman

The King (Kingdom Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang