Bab 19

15.8K 1K 15
                                    

Perbincangan antara kakak dan adik itu menghabiskan waktu yang selama ini tak pernah mereka lakukan lagi beberapa hari terakhir. Perbincangan itu semakin malam, semakin serius. Fakta yang terungkap dan masa lalu yang kembali harus terbuka.

"Apa maksudmu kak?" Lucy semakin bingung dengan arah pembicaraan sang kakak.

"Kau ingat saat hari penobatanku? Saat itu paman Kaari pun ditangkap atas semua bukti yang mengarah padanya. Seharusnya ia adili dengan di hukum seumur hidup tapi dari laporan yang ku dapat, paman Kaari meninggal sebelum masuk pengadilan kota. Dan kurasa kasus itu sudah selesai, meski yang berkembang di masyarakat itu bahwa ia di eksekusi. Tapi tidak bukan itulah yang terjadi." tutur Lion dengan tatapan yang menerawang.

"Lalu jika bukan seperti itu, lalu apa? Dan siapa yang di makamkan itu?" tanya Lucy.

"Aku mendapatkan informasi bahwa akan ada konpirasi besar untuk menyerang kerajaan, dan itu berlangsung sudah lama bahkan saat ayah kita masih hidup. Aku mencoba mencari semua berkas yang mungkin saja berhubungan termasuk kasus orang tua kita, hingga ada sesuatu yang ganjil." Jelas Lion dengan menangkat kedua bahunya.

"Seperti apa misalnya?" tanya Lucy yang menggeser duduknya menghadap kakaknya dan kembali mendengarkan dengan seksama.

"Berkas itu tertulis bahwa paman Kaari yang waktu itu berada di penjara kota karena menunggu persidangan, tiba- tiba saja meninggal. Tapi riwayat kesehatan mengatakan semua baik- baik saja, dan sebelum meninggal pun Karin mengunjunginya, itu yang ku dengar. Semuanya terlalu rumit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya."

"Tapi kak jika ada konspirasi untuk menghancurkan kerajaan, berarti ada orang yang cukup berkuasa. Tapi siapa? Dan tentang paman Kaari, jika semua itu benar ia yang melakukannya pasti ia meminta bantuan atau bekerja sama dengan seseorang 'kan?" tebak Lucy yang semakin mengaitkan ke kejadian dahulu.

"Ya kau benar. Itu pun yang kupikirkan. Aku mendapatkan informasi bahwa penaruh racun itu juga sudah meninggal, tidak lama setelah berita kematian paman Kaari. Itu semakin menguatkan kecurigaanku, bahwa ada dalang di balik semua ini. Wira kau ingat dia 'kan?" tanya Lion.

"Wira, kakak dari Wero maksudmu? Apa hubungan semua itu dengannya? Semua ini membuatku pusing." keluh Lucy mendengar semua penjelasan yang diberikan kakaknya.

"Wira yang selama ini menangani kasus itu, setelah aku meminta untuk mengusut kasus lama itu. Dan dia memberikan informasi bahwa penjaga penjara yang mengawasi paman Kaari memberikan keterangan setelah menutup rapat mulutnya, karena takut tersangkut dalam masalah yang sedang terjadi saat itu..."

"...yang ia ceritakan, malam sebelum paman Kaari di kabarkan meninggal ada seseorang yang mengunjungi paman dan penjaga itu diberi minuman sebelumnya yang membuat ia pingsan. Paginya, ia mendengar kabar paman Kaari yang meninggal dan langsung dimakamkan. Penjaga itu bangun dari pingsannya berada di ruangan yang tak terpakai di belakang penjara. Hal itu membuatnya takut untuk mengatakan sesuatu. Tapi kabar kematian itu mengatakan bahwa kematian paman Kaari karena di eksekusi, dan penjaga itu tahu semuanya tidak benar." jelas Lion panjang.

"Mengapa ini semakin menakutkan. Kau tahu kak, seharusnya penjaga itu tidak perlu takut. Seharusnya ia bisa menegakkan kebenaran." sungut Lucy.

"Dia menghadapi orang yang mempunyai kedudukan tinggi, mungkin saja ia takut. Mendengar itu ia pindah ke tempat yang lebih aman dan kau tahu kenapa aku bisa berada di desa Flo?" tanya Lion kepada Lucy yang hanya di tanggapi dengan gelengan kepalanya.

"Aku kesana untuk memastikan dan mendengarkan apa yang di katakan Wira dan bertemu penjaga itu langsung. Maka sejak itu aku mencari keberadaan paman Kaari dan mencari kebenaran yang sesungguhnya." tutur Lion yang memandang adiknya yang bingung dengan penjelasannya.

The King (Kingdom Series #1)Where stories live. Discover now