Bab 14

16.3K 1.1K 11
                                    

Apa yang akan kita rasakan jika orang yang telah kita percayai malah menghancurkan kepercayaan itu? Hanya satu jawaban yang terlintas. Kecewa. Pasti rasa itu tak dapat terhindar, dan di detik ini Bella merasakannya untuk kedua kalinya. Ya, kedua kalinya. Yang pertama saat sahabatnya Ana yang menutupi identitasnya yang merupakan seorang putri, dan yang kedua itu adalah Lion.

Lion. Orang yang selama ini ia percayai, orang yang selama ini mengajarkan ia untuk bertahan diri, orang yang berbagi keluh kesahnya selama ini. Tapi ia juga orang yang menghancurkan kepercayaan yang sulit untuk ia bangun, setelah semua yang ia lewati dalam hidupnya.

Bella yang masih memikirkan fakta yang baru diketahuinya tidak sadar bahwa ia berjalan ke arah lorong menuju kamar sang Raja. Jaraknya dengan ruang sang Raja hanya beberapa meter di depannya. Di depan pintu itu Bella melihat dua pengawal yang sedang menjaga kamar sang Raja.

Bella ingin memastikan apa yang ada di pikirannya saat ini, apa benar Lion adalah seorang Raja? Dan jika benar, ia ingin memastikan kondisinya. Meski kecewa Bella tetap khawatir pada teman masa kecilnya itu. Disisi lain, ia merasa harus pergi dari tempatnya sekarang dan tidak perlu memastikan apapun, karena lukisan di ruang penyimpanan tadi telah memastikan bahwa semuanya memang benar.

Bella menghela nafas keras, ia bingung apa perlu memastikannya ataupun tidak. Hingga ia melihat pintu di hadapan Bella tiba- tiba terbuka, dan membuat sesosok gadis cantik keluar dari dalamnya.

"Karin? Mau apalagi gadis itu?" Bella tersentak mendengar suara desisan dari belakangnya.

Suara langkah kaki terdengar semakin jelas dan terburu- buru hingga orang yang mengeluarkan suara desisan itu melewati Bella. Gadis yang keluar dari kamar Raja mematung  melihat sosok yang baru melewati Bella.

Bella mengerutkan keningnya melihat Lucy yang baru melewatinya didepan sana dan terlihat terburu- buru. Lucy mendekati gadis yang baru keluar dari kamar Sang Raja. Bella melihat mereka berbincang hingga gadis yang baru keluar dari kamar Raja itu menundukan kepalanya, dan pergi dari sana.

Gadis itu menuju ke arah Bella dan berhenti saat berada dihadapan Bella, gadis itu memperhatikan Bella dari atas hingga bawah. Bella yang merasa diperhatikan seperti hanya hanya mengerutkan keningnya.

"Kau Bella 'kan? Sesuai dengan ciri- ciri yang mereka sebutkan." gadis itu masih memperhatikan Bella dan mengangguk anggukan kepalanya. Gadis itu tersenyum miring dan pergi dari hadapan Bella.

"Bella?" seru Lucy yang masih terpaku ditempatnya tadi.

Bella memandang Lucy masih dengan berbagai pertanyaan yang saat ini menghantuinya. Lucy mendekat ke tempat Bella berdiri.

"Jelaskan padaku sesuatu!" seru Bella yang membuat Lucy berhenti beberapa meter di hadapan Bella dengan pandangan bingungnya.

"Apa maksudmu?"

"Lion. Jelaskan tentangnya." Lucy memandang Bella bingung dengan kening yang berkerut.

"Siapa Lion?" tanya Lucy tenang.

"Kau tahu siapa dia." Bella menatap Lucy dalam.

"Bella. Aku tidak mengerti arah pembicaraanmu."

"Lion, dia kakakmu 'kan?"

"Ayolah Bella, kau tahu siapa kakakku. Dia seorang Raja." Lucy tertawa kecil.

"Ya, aku tahu. Raja Lio, kakakmu tapi orang yang bernama Lion juga kakakmu."

"Bella, aku tidak mengerti maksudmu." Lucy merasa sesak dan gugup mendengarnya.

"Lion. kau pernah bertemu dengannya di istal kuda dahulu saat kita berjanji untuk bertemu, tapi kau berpura- pura tidak tahu 'kan?" Lucy mematung mendengar penjelasan Bella. "Raja Lio kakakmu itu dan Lion adalah orang yang sama 'kan? Lionel Nicolas Poli. Aku masih ingat jelas nama asli Lion, teman kecilku."

The King (Kingdom Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang