Bab 16

18K 1.1K 28
                                    

Matahari tampak malu- malu untuk menampakkan sinarnya di pagi hari ini, embun pun menetes dari dedaunan karena hujan pada malam hari tadi. Udara dingin tampak menusuk hingga tulang dengan semilir angin yang berhembus, tapi itu tidak menghalangi setiap orang untuk memulai aktifitasnya.

Pagi itu beberapa pejabat tinggi negeri Lace berkumpul di kamar sang Raja, untuk menjenguk Raja mereka. Mereka merasa senang karena Raja sudah sadar dari kemarin siang, walau Raja belum bisa memimpin negeri sepenuhnya. Ia hanya mampu memberi beberapa instruksi  yang ia pikir perlu kemarin.

Dokter pribadi sang Raja datang untuk pemeriksaan kesehatan, dan sang Raja mulai membaik setelah sadar kemarin siang. Hal itu membuat para penghuni istana merasa lega mendengar kondisi Raja yang jauh lebih baik. Sang Raja Duduk di ranjangnya yang bersandar di tumpukan bantal dibelakang punggungnya.

"Senang melihat anda kembali sehat, yang mulia." sapa Holsy yang merupakan salah satu Menteri yang berada disana.

"Terima kasih." jawab sang Raja sekenanya.

"Apa ada yang anda perlukan, yang mulia?" tanya Sutta yang juga berada di kamar sang Raja.

"Tidak, Sutta. Terima kasih." jawab Raja. "Ada yang ingin kalian sampaikan atau laporkan padaku?" tanya sang Raja memandang ke arah para Menterinya itu.

"Tidak, yang mulia. Kami hanya ingin melihat kondisi anda saja. Lebih baik anda beristirahat sampai kondisi anda pulih total. Semua permasalahan negeri ini bisa kami tangani sementara waktu." jawab salah satu Menterinya yang terlihat gugup saat melihat Raja menatap ke arahnya.

"Jangan terlalu tegang seperti itu. Aku hanya menanyakan apa ada keluhan diantara kalian, selama aku tidak ada. Santai saja ini bukan rapat resmi seperti biasa." jelas Raja Lio dengan senyum kecil yang menghiasi wajahnya yang semakin tampan.

Melihat Raja Lio seperti, semua orang yang berada di kamar luas sang Raja hanya saling memandang bingung, karena Raja mereka yang mengumbar senyum tidak seperti biasa yang mereka lihat. Setelah menyadari apa yang terjadi, semua orang yang berada di  ruangan itu tersenyum canggung.

"Jangan terlalu kaku jika bukan masalah pekerjaan." jelas Raja Lio kembali.

"Baik, yang mulia." ujar mereka bersama. Mendengar hal itu Raja Lio tersenyum tulus pada mereka.

Keheningan terjadi di ruangan itu karena perubahan Raja Lio yang menjadi mngumbar senyumnya dan ramah. Mereka sedikit berbincang, hingga keheningan itu terpecahkan dengan suara ketukan pintu yang membuat perhatian semua orang teralihkan.

Setelah dipersilahkan masuk, sesosok pria tinggi tegap muncul dibalik pintu itu. Semua orang yang berada diruangan itu mengerutkan keningnya, karena mereka tidak pernah melihat sosok tersebut selama berada di istana.

"Jika tidak ada yang ingin kalian sampaikan padaku. Kalian bisa tinggalkan aku sekarang." suruh Raja Lio yang membuat orang- orang mengalihkan perhatiannya pada sang Raja.

"Aku mohon. Tinggalkan ruangan ini." ucap Raja Lio dingin yang mereka kenal.

Mereka mengerti apa yang akan terjadi, jika mendengar nada suara Raja Lio. Dan mendengar hal itu  semua orang yang berada diruangan itu keluar dengan tergesa- gesa terkecuali pria tadi, Sutta, dan Darel.

Setelah menutup pintu ruangan, mereka menghembuskan nafas lega, karena berhasil keluar dari ruangan yang menurut mereka sangat panas setelah melihat pria yang baru masuk tadi.

Setelah menenangkan detak jantung mereka yang tadi sempat terpacu cepat diruangan sang Raja. Senyum kecil tersungging di bibir mereka mengingat Raja mereka yang sudah memiliki emosi seperti tadi. Menyenangkan.

The King (Kingdom Series #1)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن