Sembilan - Lusa

526 63 29
                                    



"Lusa aku ulang tahun."

Agatha menghentikan gerakan tangannya yang sedang membolak-balikkan lembaran kertas novel fantasy yang notabenenya telah ia baca lebih dari empat kali. Begitulah Agatha. Selagi ia belum merasa bosan, dia akan mengulang dan terus menekuni kegiatan itu, sampai ia mencapai titik lelah dan enggan melakukan hal itu sampai waktu yang lama. Sudah dua hari setelah kejadian bodoh yang dilakukan Liam--yang terpaksa membuat misi pencarian Poseidon ditunda, sekaligus menambah jatah liburan mereka. Matanya beralih ke ranjang sebrang. Hailey tengah menatap selembar foto yang nampak tua tersemat pada bingkai cantik di genggamannya. Sebelah alis Agatha meninggi. Meski bukan di asrama Goddes School, Zeus tetap menyuruh para reinkarnasi dewa-dewi olimpus untuk tidur sesuai dengan ketentuan teman sekamar seperti di asrama.

"Benarkah?"

"Iya. Ini pertama kalinya aku merayakan ulang tahun di luar Washington,"

Agatha memutuskan untuk menyudahi aksi membaca novelnya. Ia menutup kasar buku tebal itu lantas diletakkan di atas nakas yang nampak cantik dengan hiasan berupa rangkaian bunga yang bertengger di atas vas dengan sempurna. Gadis itu menghela nafas, meraba sedikit di bagian kepalanya, menyentuh kain perban di sana. Sore ini adalah jadwal dimana perban itu akan dilepas, dan Agatha benar-benar tidak sabar. Mengenakan perban tebal begini rasanya sama saja bagai ia memakai helm kemana-mana.

"Ulang tahun yang ke-delapan belas?"

"Sembilan belas." Hailey meletakkan foto itu ke dalam laci dengan hati-hati, seolah foto di sana benar-benar berharga dan ia tidak akan membiarkan hasil potret belasan tahun lalu itu terkena goresan meski sedikit saja.

"Loh, bukannya semua reinkarnasi dewi di sini sekarang berusia tujuh belas? Itu berarti lusa kau berusia delapan belas?"

"Tidak, lusa aku sembilan belas, aku juga awalnya bingung, bagaimana bisa aku satu-satunya perempuan berusia delapan belas di sini. Tapi Zeus bilang itu tidak penting, and ya, I think this isn't important so I don't fucking care."

"Oow," Agatha berlagak seperti balita yang baru pertama kali melihat klab malam. "Gadis yang sudah menginjak usia legal sex memang memiliki mulut yang tidak bersih ya."

"Enak saja." Hailey mendengus.

"Jadi, ini benar-benar ulang tahun pertamamu di luar negri?"

Gadis dengan warna kulit kecoklatan itu mengangguk. "Maybe yes, maybe no."

"Maksudmu?"

"Aku pindah ke Washington ketika masih berusia satu tahun. Itu artinya aku pernah berulang tahun di luar Washington, ketika ulang tahunku yang pertama. Tapi siapa yang tahu, tidak ada yang bisa memastikan percisnya aku pindah ketika sudah ulang tahun atau belum."

"Oh that's not the point. Sekarang yang penting kau di Spanyol, big sist. Kau di Spanyol! Sayang sekali kau tidak bisa mempost gambar di instagram ketika kakimu menapak di negri asing. Teman-temanmu di Washington pasti heran kalau kau bisa tiba-tiba ada di Spanyol ketika notabenenya kau tidak pernah absen sekolah." Agatha terkekeh.

Hailey menyunggingkan satu sudut bibirnya. Sebuah senyum miring yang terlihat pahit. "I don't think so. Aku tidak punya aku instagram. bahkan aku tidak memiliki teman di sana."

Agatha terbelakak. Iris biru keabuannya bergerak menjelajah setiap inchi tubuh Hailey. Alisnya beradu, kepalanya menggeleng tak percaya. "Dengan wajah dan tubuh sesempurna itu, kau tidak memiliki instagram? Dan, tidak memiliki teman? Oh ayolah." Agatha mengibaskan tangannya di udara. "Kadang-kadang leluconmu terdengar seperti sungguhan."

"Aku serius." Hailey menukas. "Mama bisa dibilang over protective. Dia paling tidak setuju kalau aku mau ke luar negri, dia sangat mengawasiku. Bahkan dia jarang sekali membiarkanku keluar rumah. Bukannya sombong, tapi kebetulan Mama menikah dengan seorang parlemen di Washington sehingga kita menjadi keluarga kaya. Mama menjagaku layaknya aku adalah Rapunzel yang tidak tau rasanya menginjakkan kaki di rerumputan. Aku Home Schooling, dan tidak ada alasan kuat bagiku untuk memaksa agar tetap keluar rumah karena apapun yang aku butuhkan selalu tersedia."

Goddes ReincarnationWhere stories live. Discover now