Mom Candidate (2)

7K 528 13
                                    

--

"Gejala mu seperti orang hamil sayang" ucap Jungkook.

"Tidak, aku tidak hamil. Kita hanya melakukan 2 kali selama ini. Tak mungkin" ucapku berbohong sambil mengalihkan pandanganku pada Jungkook.

"Benar juga" ucap Jungkook dan kembali memakan makanan nya. Akupun mengehembuskan nafas lega.

"Cepatlah makan, ini sudah lewat dari jam makan para pekerja kantor. Kau harus kembali bekerja" ucapku memandang nya yg masih memakan kepiting rebus.

"Hey sayang, aku ini directur nya. Aku pula yg memilikki kantor ini, jadi sampai jam berapapun aku makan, tidak apa2" ucap Jungkook tersenyum seraya membentuk tanda ceklis di dagu nya.

"Tangan mu bekas kepiting eoh haha" aku tertawa sampai terpingkal2 menertawakan suami ku.

Wajah nya yg awal nya sumringah menjadi cemberut. Sembari mengelap dagu nya dengan tisu secepat mungkin.

"Jahat" ucapnya yg menghentikan tawaku seketika. Aku jahat apa?

"Aku? Jahat?" Tanya ku. Terlihat ia mengangguk membenarkan. Aku jahat apa T-T

"Kau menertawakan ku, seharus nya kau mengelap dagu ku" protes Jungkook seperti anak kecil yg merajuk. Ah pria ini, ingin menjadi ayah tapi sifat masih begini.

Kudekati ia yg masih terdiam memandang kepiting rebus. Kupeluk kepala nya gemas.

"Yak! Aku tak bisa bernafas eoh" ucap nya mencoba melepas pelukan ku yg erat dikepala nya.

"Jangan berani2 melepas nya, atau kau tidak diberi jatah selama 1 bulan. Sanggup?" Tanya ku pada nya. Jungkook pun seketika menjauhkan tangan nya yg berusaha melepaskan pelukan ku dan menggeleng cepat.

"Aku hanya sedang ingin memeluk kepala suami ku yg keras ini" ucapku masih memeluk, dan ku tempelkan kepala ku dikepala nya gemas.

--

Setelah pulang dari kantor Jungkook, aku menghabiskan waktu untuk membaca2 tentang kehamilan diinternet. Setelah 30 menit aku membaca, ku siapkan makan malam.

Jungkook bilang ia akan pulang jam 6, karena ada meeting. Jadi tidak bisa pulang jam 3 seperti biasa nya.

Ntah mengapa perut ku selalu mual saat mencium bau yg menyeruak/tajam. Seperti aku sedang menumis bawang saat ini. Aku sangat menyukai bau bawang. Sangat harum. Namun sekarang aku menjadi ilfeel.

"Hey sayang, jangan membuat eomma mu mual seperti ini hmm, eomma ingin memasak untuk appa mu yg cerewet itu" ucapku dengan mengelus2 perut ku yg masih rata.

Akupun kembali memasak, memakai masker tentu nya.

--

2 jam berlalu. Kini sudah jam 5.34 setengah jam lagi Jungkook pulang. Sebaiknya aku mandi.

Akupun mandi, setelah mandi aku memakai baju dan berdandan natural. Hanya memakai bedak dan lipstik.

"Sayang, aku pulang" kudengar suara pria ku yg menggema diseluruh rumah. Akupun segera keluar dari kamar dan menghambur pelukan padanya.

"Sejak kapan istriku manja seperti ini ya?" Jungkook heran melihat sikap ku yg memeluk nya Ini semua keinginan baby kita sayang.

Aku tak tahu, aku sangat ingin bermanja2 pada Jungkook, aku tau Jungkook tak menyukai perempuan manja, tapi mau bagaimana lagi. Ini keadaan nya.

"Ini pesananmu" ucap Jungkook mengeluarkan sekantong plastik dari balik punggung nya.

"Ah gomawo chagiya" ucapku setelah mengambil sekantong plastik dan mengecup pipi Jungkook sekilas. Jungkook hanya tersenyum melihat tingkah ku.

"Yak, apa ini eoh?" Tanya Jungkook menunjuk pipi nya yg ku kecup tadi. Ya bekas lipstik ku, aku hanya menyengir kuda pada nya sembari menyimpan cupcake yg Jungkook belikan.

"Jangan dihapus, kalau kau menghapus nya. Terima saja konsekuensi nya" ucapku seraya menuangkan kuah sup wortel kepiring Jungkook.

Kulihat Jungkook menghela nafas pasrah. Aku terkekeh.

--

Selama makan tak ada yg kami bicarakan, Jungkook terlihat sangat lucu, makan dengan wajah cemberut dan bekas lipstik dipipi nya.

"Kyeopta" ucapku saat Jungkook menyuap sesendok nasi terakhir nya.

Jungkook tak merespon perkataan ku, ia masih cemberut rupa nya. Demi jatah ia melakukan apapaun.

"Cuci piring nya ya sayang, aku sangat malas" ucapku seraya mengambil cupcake yg jungkook belikan, lalu menaruh nya kedalam piring dan beranjak duduk ke sofa untuk memakan cupcake itu sendirian.

"Ini kan tugas mu, aku capek bekerja" ucap Jungkook berdiri dari meja makan dan menghapus sisa lipstik ku di pipi nya. Ia dengan cepat mengambil tas kantor nya dan masuk kedalam kamar.

Aku menghela nafas, lalu berdiri dan segera mencuci piring. Selesai mencuci piring aku kekamar dan menemui Jungkook.

"Kau marah?" Tanya ku. Dan duduk disisi ranjang. Ia sedang mengetik sesuatu dilaptop seraya menyandarkan tubuh nya kekepala ranjang.

Lagi2 ia tak menggubris perkataan ku.

"Sayang" lirihku, sambil men'toel' pinggang nya.

Ia masih terfokus pada pekerjaan nya rupanya. Entah mengapa aku sangat ingin menyenderkan tubuhku pada nya saat ini.

"Oppa, aku ingin-"

"Jangan mengganggu ku, aku sibuk" Jungkook memotong ucapan ku dengan mata nya yg masih tertuju pada Laptop silver nya.

Aku pun mengangguk dan merebahkan diriku membelakangi nya yg masih terpacu pada laptop.

TBC.

KOMENTAR ANDA LEBIH PENTING DARI VOTE 😄

CHAP INI AKAN DIPERPANJANG KALAU BANYAK YG KOMEN 😊, GOMAWO 😊

My Female Bitch [Jeon Jungkook BTS]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora