Excessive

5.8K 487 38
                                    

---

"Jungkook" lirih ku memanggil suami ku pelan, ia berbicara dengan mata tertutup. Bicara nya pun tidak senonoh. Dengan bau alkohol dimana2 aku menangis dihadapan nya sekarang.

Ku usap lembut wajah nya yg sedang berbicara tidak jelas ini, ku teteskan airmataku dan mengalir di pipiku hingga jatuh ke dada bidang Jungkook yg kancing nya terbuka.

"Aku mencintai mu Bona.. Kau, Kau akan bahagia!! Hahaaha!" Jungkook mulai meracau, aku sudah bahagia Jungkook, sangat.

"Sadarlah Jungkook, aku disini disampingmu! Aku sudah bahagia hiks" aku terisak dalam ucapan ku.

"Tidak Bona.. kau.. kau.. tidak bahagia bersama ku.. kau menderita hiks" Dan saat ini Jungkook juga menangis, mengalirkan air mata diujung mata nya yg masih terpejam.

"Kau menderita Bona.." ucap Jungkook kembali. Apa maksud dari ucapan nya ini, aku tak mengerti dengan teka teki mu Jungkook.

Kupeluk tubuh nya yg berbau alkohol ini. Kupeluk sangat erat.

"Lepaskan!!" Jungkook mulai ingin mendorongku dari tubuh nya. Aku paham bahwa ia mabuk, jadi kulepaskan pelukan ku.

"Ayo ke kamar sayang" ucapku seraya berusaha membopong tubuh besar Jungkook ke dalam kamar. Setelah sampai aku merebahkan tubuh Jungkook di ranjang kami. Dan yg pertama ku mulai untuk melepaskan sepatu Jungkook dan kaus kaki nya. Melepas kemeja nya mengganti nya dengan piyama. Melepaskan jeans nya dan mengganti nya dengan celana tidur.

"Akh!" Ku pegang perut ku yg terasa sakit. Sakit sekali. Akupun mendudukan pantat ku dipinggir ranjang, dan mengambil nafas panjang lalu menghembuskan nya.

Semakin lama aku mengatur nafas ku, rasa sakit itu mulai menghilang. Mungkin aku kecapean, jadi si Kookie kecil protes.

Aku pun kelelahan dan tertidur disamping Jungkook.

---

'Drrrnnngg Wake Up!! Wake Up!!" Bunyi alarm hp ku yg berbunyi. Aku mengaktifkan alarm jam 5 pagi. Aku ingin membuatkan masakan special untuk Jungkook.

Untung saja Jungkook tak terbangun setelah mendengar suara alarm ku yg menggema.

Akupun mengikat rambut ku asal dan mencuci wajah ku dengan facial wash lalu menggosok gigi ku dan pergi ke dapur.

Hari ini aku ingin membuat Pork Roasted Spicy Saos.

Ku mulai dari membuat bumbu panggangan dan memotong daging babi tipis memanjang lalu meletakkan nya di panggangan dan mengoleskan bumbu hingga meresap. Sambil menunggu daging matang aku membuat spicy saos, tidak terlalu banyak cabe karena Jungkook tidak terlalu menyukai pedas.

Setelah selesai, akupun menghidangkan nya diatas piring lalu ku lanjutkan membuat jus Jeruk kesukaan Jungkook. Sudah selesai, aku langsung menyiapkan peralatan makan seperti piring, dan sendok.

Saat aku mencuci tangan seseorang menyapa ku.

"Sedang apa kau?" Tanya Jungkook. Menuruni tangga dan membuka kulkas lalu meminum air mineral didalam nya.

"Ngg.. membuat menu baru" ucapku tersenyum pada nya. Aku gugup apakah dia akan memuji ku.

"Oh" Jungkook ber'Oh'ria padaku, tak memuji, menghargai atau mencicipi. Ia nampak naik keatas tangga kembali. Mungkin mandi.

Sudah 23 menit ku menunggu Jungkook, tumben sekali ia lama mandi. Jdi kuputuskan untuk menemui nya diatas.

"Mengapa tidak turun?" Ucapku setelah membuka pintu kamar kami dan melihat ia mengetik sesuatu di laptop nya. Biasa, pekerjaan.

"Kau tak melihat aku sedang bekerja? Atau kau memang tidak tau bahwa aku sedang bekerja?" Tanya Jungkook tanpa mengalihkan pandangan nya dari laptop.

"Ngg maaf.. makan dulu baru bekerja" ucapku dan tidak digubris Jungkook. Dia masa bodo dengan ucapan ku.

"Aku menunggu mu dibawah" ucapku dan menutup pintu kamar kami lalu berjalan kedapur.

---

30 menit berlalu aku menunggu Jungkook datang, perutku pun sangat pedih. Mungkin asam lambungku naik. Apa aku makan duluan saja? Aku takut Jungkook marah.

"Makan saja duluan, aku tidak makan" ucap Jungkook menuruni anak tangga. Yg benar saja? Aku memasak menu ini untuk mu Jeon.

"Tapi.. aku-"

"Aku tidak lapar, kau makan saja. Lagipula rasanya pasti tidak enak" ucap Jungkook berjalan menuju sofa ruang tamu tanpa menatap ku.

"Mencoba saja belum sudah ngejudge" ucapku dari meja makan.

"Aku ada feeling, kalau aku memakan masakan mu aku pasti akan keracunan cih" Jungkook meremehkan ku. Dia tak menghargaiku sama sekali, dan kejadian semalam ia tak membahas nya. Dia merasa dirinya lah yg paling perfect, dan aku? Aku wanita yg selalu bersalah dimata nya.

Aku bangun jam 5 pagi untuk nya, mengiris tipis Pork dengan sabar untuk nya. Namun perjuangan ku nampak nya tak dihargai, jadi mulai sekarang aku takkan memasak.

TBC.

Gimana part ini menurut kalian? Mau minta pendapat aja sih.. sekian.

#KOMENTARANDALEBIHPENTINGDARIVOTE.

KOMENTAR ANDA ADALAH MASUKAN DAN MOTIVASI BAGI SAYA

My Female Bitch [Jeon Jungkook BTS]Where stories live. Discover now