Separation

2.2K 182 17
                                    

Sebelum aku memutuskan meninggalkan rumah ini, rumah yg penuh banyak kenangan, masih dengan air mata yg tak berhenti mengalir, aku menelpon ayah.

"Ha-lo ayah.." ucapku sambil menahan isakan ku yg semakin menjadi.

"Ada apa Bona.. Jaehwan dan Jaena baik2 saja disini mereka makan dgn lahap setiap hari nya tak perlu khawatir" ucap Ayah.

Aku menjauhkan telpon ku sebentar, agar ayah tak mendengar tangisan ku. Aku menghapus air mata ku yg semakin mengalir deras. Mengingat kedua malaikat kecil ku, yg sebentar lagi mungkin tak bisa ku pegang karena pengadilan pasti memilih hak asuh kepada Jungkook.

Jungkook berpenghasilan dan dapat membahagiakan kedua malaikat ku itu hingga mereka besar.

"Apa ayah ada dirumah? Bona akan kesana sebentar lagi" ucap ku, suara ku gemetar tak karuan.

"Eumm baiklah, datang lah kesini bersama Jungkook" ucap Ayah.

"Tidak yah, Bona sendiri saja ke rumah Ayah"

"Ah baiklah, cepatlah kemari, hati2 dijalan" ucap Ayah sebelum benar2 menutup telepon nya.

Aku menghela nafas panjang dan mengehmbuskan nya kasar.

Aku tak menyangka ini semua akan terjadi.

----------

Aku sudah berada di depan pintu rumah ayah, membawa koper yg berisi tas pakaian ku dan beberapa tas kecil.

Ku tekkan bel rumah beberapa kali seraya menghapus air mata ku.

Tak lama langkah kaki terdengar ke arah pintu, Ibu membuka kan aku pintu.

Alangkah terkejut nya ia melihat keadaan ku yg sangat kacau.

Tak tertahan lagi, aku langsung memeluk nya sangat erat seraya meluapkan semua tangis ku di bahu nya.

"Ada apa Bona?! Mengapa kau terlihat sangat kacau seperti ini, katakan pada Ibu!"

"Buu.. hiks.. aku.. aku.. aku bercerai dgn Jungkook hiks.." Aku masih memeluk nya erat.

Ibu mengelus punggung ku lembut, mencoba untuk menyabar kan aku.

"Ssshh.. aku tau kau tidak mungkin bersalah dalam perceraian ini, katakan padaku apa masalah nya" ucap nya merangkul lengan ku dan mendudukkan aku di kursi sofa ruang tamu

"Jungkook.. ia.. ti-tidak.. mencintaiku lagi ibuu.. , Ia menyu-kai peremp-uan la...in" Tangis ku semakin menjadi.

Ibu menggelengkan kepala nya tak menyangka akan terjadi seperti ini, ia terlihat kecewa pada Jungkook.

"Aku sudah tau dari awal, bahwa pria yg bernama Jungkook itu tak benar2 serius menikahi mu, sudah lah, berpisah saja dgn nya daripada kau tersiksa" ucap Ibu padaku.

Aku hanya diam menunduk masih dgn tangis ku.

"Ibu akan ajak bicara ayah sebentar, mungkin ayah mu tau solusi nya" ucap Ibu padaku dan beranjak pergi menemui Ayah

Aku termenung di ruang tamu, tak tau bagaimana apa yg harus ku lakukan. Bagaimana jika Jaehwan rewel merengek meminta ayah nya? Bahkan Jaena yg masih sangat kecil harus memilikki sosok pahlawan dalam hidup nya.

"Umm eomma.." Jaehwan menghampiriku seraya membawa guling kecil nya yg ia dekap di lengan kiri, sembari mengucek mata nya pelan, ia berjalan ke arah ku.

"Eomma sendiri saja kesini? Mana appa?" Tanya Jaehwan.

Baru saja aku memikirkan hal ini, dan langsung ditanyakan oleh Jaehwan , aah kepala ku sangat pusing.

"Appa bekerja, dimana adik mu hm?" Tanya ku pada Jaehwan seraya mengangkat tubuh mungil nya ke pangkuan ku, kurasa berat badan nya bertambah ia sangat berat.

"Jaena ada di kamar, Jaena tidur eomma.." ucap Jaehwan padaku.

Aku tersenyum pada nya.

"Jaehwan, anak eomma yg paling tampan.. nanti jika Jaehwan sudah besar, berjanji lah pada eomma akan menjaga Jaena selalu walau Jaena besar dan Jaehwan juga besar, kalian harus saling menjaga oke?" Ucap ku pada Jaehwan.

Beberapa detik berlalu, terlihat Jaehwan meproses kata2 ku, dan tak lama ia mengangguk.

"Jaehwan janji eomma, akan selalu jaga Jaena" ucap nya.

Lagi, aku tersenyum, aku merasa air mata ku mulai jatuh lagi. Aku sangat bangga memilikki dua orang malaikat kecil seperti Jaehwan dan Jaena. Walau nanti aku tak lagi berkumpul dengan mereka berdua, aku tau Jungkook akan mengurus mereka berdua dgn baik.

"Ah ternyata Jaehwan disini, kakek mencari mu tadi.. Jaehwan pergi lah ke kamar, tuh kartun kesukaan Jae udah mulai" kata ayah ku menyuruh Jaehwan untuk kembali masuk ke kamar.

Jaehwan langsung berlari menuju kamar dgn kaki kecil nya, yg tak terasa mulai beranjak dewasa.

"Bona.. ayah tau bagaimana perasaan mu" ucap ayah ku memulai percakapan kami.

"Ayah tadi menelpon Jungkook dan ibu beserta ayah nya untuk datang kesini dan membicarakan ini baik2" ucap Ayah padaku.

"Ayah tak mengatakan pada ayah ibu nya Jungkook bahwa kau bercerai dgn anak nya itu" ucap Ayah

Aku yakin ayah sangat kecewa dgn hal ini, namun ia mencoba untuk terlihat tegar di depan ku, agar aku juga bisa kuat mengahadapi ini.

"Jungkook bilang, ia akan menjemput ayah dan ibu nya lalu akan kesini dalam 10 menit lagi" lanjut Ayah

Aku mengangguk paham, apapun yg terjadi nanti, aku akan tetap berusaha semaksimal mungkin agar perceraian ini tak terjadi.

Bukan maksud ku untuk mempertahankan Jungkook yg tak ingin lagi bersama ku, tapi ini untuk kedua malaikat kecil ku.

*TBC

My Female Bitch [Jeon Jungkook BTS]Where stories live. Discover now