Surprise!

7K 545 52
                                    

Jungkook P.O.V

"Aku.. sedang.. mengandung anak mu" ucap Bona yg membuat ku membulatkan mataku sepenuh nya. Kulepaskan pelukan ku dan menatap mata Bona lekat.

"Kau serius?" Tanya ku masih menatap nya. Bona mengangguk seraya tersenyum menatapku lekat. Apa ini? Aku senang sekali!!

"Aku akan menjadi seorang ayah!!" Teriakku yg menggema diseluruh rumah. Ku gendong Bona dan mengangkat tubuh mungil nya kemudian memeluk tubuh istriku ini.

"Apabila aku bermanja padamu, itu adalah keinginan Kookie Junior" ucap Bona seraya terkekeh. Akupun mengangguk melempar senyuman kebahagiaan ku.

Aku tidak masalah apabila Bona bermanja2 padaku. Asalkan tidak terlewat batas saja.

"Kurasa aku ingin makan kimchi" ucapku. Aku merasa sangat ingin makan kimchi sekarang. Atau aku yg mengidam?

Kulihat Bona menertawakan ku.

"Seharusnya aku yg mengidam, mengapa kau sayang?" Respon nya disela tawa nya.

Aku menggeleng tak tau

"Mari kita pesan kimchi!" Ucap Bona antusias. Akupun berlari segera mengambil ponsel dan menelpon restaurant yg terkenal akan cita rasa Kimchi yg dibuatnya.

Tak lama kimchi datang. Aku dan Bona langsung makan bersama. Dan setelah makan.kami berdua memutuskan untuk menghabiskan waktu malam kami berdua dikamar.

***

Bona P.O.V

"Sayang.. bangun yuk, ini hari minggu. Ayo kita ke gereja bersama berdoa untuk anakmu ini" ucapku seraya menggoyang2 tubuh Jungkook pelan. Sekian lama aku membujuk nya agar bangun dan bersiap, Jungkook menunjuk bibir nya dengan telunjuk nya. Namun matanya masih tertutup rapat.

Akupun paham dan mengecup bibir suami ku ini, selalu manis.

"Selamat pagi cintaku" ucap Jungkook membuka mata nya setelah aku memberi nya morning kiss.

"Kau sudah bangun huh? Mengapa tak langsung bersiap saja? Ish modus" ucapku mengomeli Jungkook. Ia sangat susah dibangunkan. Namun yg diomeli saat ini hanya meringis saja dan segera berlari ke kamar mandi seraya membawa handuk putih milik nya.

***

Selama Jungkook mandi, aku sibuk membuat sandwitch dengan extra cheese kesukaan Jungkook. Tak lama ku melihat Jungkook menuruni anak tangga yg kenghubungkan kamar kami dan ruang tengah.

"Sini aku pasangkan dasi nya" ucapku setelah melihat Jungkook yg seraya menuruni anak tangga sambil mengikat dasi nya sulit.

Akupun mengikat dasi Jungkook dengan rapi.

"Makan dulu.." ucapku seraya duduk di meja makan. Jungkook pun duduk dimeja makan dan mulai memakan sandwitch nya.

"Mengapa tidak enak seperti ini? Keju nya bau aneh sekali. Buang!" Ucap Jungkook kasar. Ini pengaruh bayi ku atau apa sih?

Akupun langsung menghampiri Jungkook dan menjauhkan sandwitch yg ada dihadapan nya.

"Kau masukan apa didalam sandwitch nya Bona? Mengapa tidak enak seperti biasa nya?" Ucap Jungkook. Ah perkataan mu sedikit menyinggung ku Jungkook.

"Aku tidak memasukkan apapun kedalam sandwitch mu. Ini sandwitch kesukaan mu seperti biasa" ucapku membela diri.

"Kita makan diluar saja. Aku tidak mau memakan masakan rumahan" ucap nya dan berlalu menjauhi ku dan meja makan.

Aku tertunduk lesu. Perkataan nya, menyakiti ku. Seakan2 makanan buatan ku  rasanya seperti kotoran sapi

"Sudah siap belum? Lama banget sih? Ngapain aja?!" Jungkook meneriakki ku didepan pintu.

"Sebentar! Sedang mencuci piring" teriakkan ku tak kalah kencang dari nya.

"Nanti gereja nya tutup!" Teriak nya kembali.

"Iya ini sebentar" ucapku membereskan dress ku dan menghampiri nya.

"Lama sekali!  Ayo cepat bod-" Jungkook menghentikan kata terakhir yg diucapkan nya.

"Apa? Ingin memanggil ku bodoh? Panggil saja kalau kau nyaman memanggilku sperti itu. Aku tak apa" ucapku tersenyum manis didepan nya. Padahal aku sedang menahan airmata ku sekarang.

"Ti-tidak sayang.. Maaf.." ucap Jungkook mencari mata ku yg tak mau melihat nya. Ya, aku sekarang menundukan kepala ku. Airmataku sekarang sudah tak sanggup membendung nya.

Tiba2 Jungkook menaruh jemari nya di dagu ku dan membuatku menatap mata nya.

Ia menatap ku sendu, namun lekat sekali.

"Maafkan aku, aku tidak bisa mengontrol emosi ku. Aku tidak bermaksud seperti itu aku sedang emosi saj-"

"Tidak apa apa Jungkook, panggil saja. Aku benar2 tidak apa2" ucapku tersenyum dan kembali menjatuhkan sebulir airmataku.

Jungkook mngalihkan jemari nya yg awalnya berada di dagu ku menjadi mengusap airmataku yg jatuh.

"Istriku tak boleh menangis, aku meminta maaf padamu. Matamu sangat merah, jangan menangis ku mohon" aku pun mengangguk setuju walaupun hati ku masih sakit.

"Udah beres kan semuanya? kita berangkat ke gereja ya sayang?" Tanya Jungkook dan aku kembali menjawab dengan anggukan. Jungkook  mengenggam tangan ku erat lalu membuka kan pintu mobil untuku dan masuk setelah aku masuk kedalam mobil. Kemudian meminta Supir membawa kami ke gereja Ebenezer dekat apartemen kami.

TBC.

Gimana part ini menurut kalian? Mau minta pendapat aja sih.. sekian.

#KOMENTARANDALEBIHPENTINGDARIVOTE.

KOMENTAR ANDA ADALAH MASUKAN DAN MOTIVASI BAGI SAYA

My Female Bitch [Jeon Jungkook BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang