Monster dalam dirinya

15.3K 1.2K 88
                                    

" Awww."

Kletak

Pemuda itu kembali meletakkan es batu yang di gunakan untuk mengompres wajahnya yang memar.

" Sial!" Kesalnya meringis menahan sakit.

Ia menatap bayangan wajahnya di air baskom dengan penuh kemarahan.

" Siaaaalaaann!!" Kesalnya melempar almamaternya ke lantai.

Tok tok tok

Terdengar bunyi pintu kosannya di ketuk. Pemuda itu tak ambil pusing, ia beranjak ke arah lemari untuk mengambil kaos. Namun...

Tok Tok Tok  ( Suara ketukan pintu semakin keras ) membuatnya mendengus kesal lalu melangkah tegap ke arah pintu. Dan saat ia membukanyaaa...

Bola matanya seketika membundar

" Bagaimana kau bisa kemari?" Tanyanya gemetar

Siapakah sosok yang berdiri di depannya?

( Skip )

***

Gluk

Bunyi tegukan air yang ia tenggak, entah sudah berapa gelas tidak juga bisa meredakan amarahnya.
3 orang temannya juga bernasib sama. Mendengus dengan wajah kesal 1000 watt. Mereka tak lain adalah Genk dari Fiza.

" Sia sia saja, semuanya sia sia saja!!!" Ucap Andrew menghempas gelas itu ke lantai lalu pecah berkeping keping. Fiza menarik napas panjang lalu mengacak rambutnya frustasi

" Fiza apa yang harus kita lakukan? Gw udah kepalang tanggung ini sama gadis itu. Gw kebayang dia sampe sekarang." Tukas salah satunya membuat jari jari Fiza mengepal, rahangnya mengeras

" Ini semua gara gara dia! Apa maunya sebenarnya. Sialan, kita harus melakukan cara lain!" Cekatnya..

Beberapa detik kemudian suasana menjadi hening, hanya hembusan napas mereka yang terdengar berat penuh emosi. Hingga...

Tok Tok Tok

Terdengar pintu gudang di ketuk. Ya mereka berada di gudang yang sama. Gudang bekas percetakan majalah Asrama yang sudah lama ditutup. Tempat mereka menyembunyikan Hera tadi.

" Mungkin Fabian." Celetuk Fiza

" Untuk apa dia kembali?" Drew mengerutkan keningnya

" Biar gw yang buka." Fiza berdiri meraih almamaternya lalu melangkah ke arah pintu.

Dan..

Klek

Kletak

" Astagaaa!!" Fiza seketika melangkah mundur saat melihat apa yang ada di hadapannya. Bola matanya berubah nanar. Drew dan temannya pun tak kalah pucat melihat pemandangan di depannya.

" Ayo kita bermain main." Ucap sebuah suara terdengar dingin di belakang tubuh Fabian yang tampak babak belur di hadapan mereka. Ia memegang kerah belakang Fabian dan...

Brug

Tubuh itu dijatuhkannya menggelepar di lantai.

" E....e..xel?" Ucap Fiza seolah tak percaya.

Ia kembali menatap ke arah Fabian yang tampak tak sadarkan diri. Atau mungkin sudah mati? Ini seperti bukan perbuatan manusia. Fabian tampak penuh dengan darah, jari jarinya terlihat patah, lengannya bengkok, matanya bengkak dan bibirnya sobek. Ada luka menganga yang mengerikan di hidungnya.

Mungkinkah Exel yang melakukan semua kekejian itu?

Fiza gemetar melangkah mundur saat Exel melangkah masuk ke dalam dengan sorot mata tak bisa diartikan. Sosok blonde itu tersenyum sembari memingkas lengan kemejanya.

SOUL HORROR  (True Love)Where stories live. Discover now