Langkah Sang Takdir

11.9K 1.1K 94
                                    

29 days before accident

" Kau sedang apa?" Tanya Hera saat Exel mengajaknya ke ruang musik.

" Mengenalkanmu dengan kekasihku." Jawabnya santai membuat gadis itu mengembungkan pipinya kesal.

" Apa kau mulai cemburu dengan sebuah piano?" Tawa pemuda itu kemudian melepas kain putih yang menutupi sebuah piano di depannya. Memainkan sebuah nada yang entah kenapa seolah membawa Hera ke dunia lain. Dunia yang hanya ada mereka berdua.

Ia duduk menatap Exelnya tersenyum begitu elegant memainkan tuts tuts nada di jarinya.

Melodi yang tiba tiba membuat senyum Hera terhenti sesaat. Rasa sedih itu tiba tiba menyeruak di hatinya ketika...

" Save me!!!"

Hera memegang dadanya yang seolah mendesak, matanya tiba tiba terasa panas, suara itu seolah mengiang ditelinganya. Wajah cantiknya tiba tiba pucat saat ia melihat darah seolah menetes menuruni leher putih Exel

" Save mee!!"

" Save mee!!"

Perlahan, pemuda di depannya seolah menoleh ke arahnya, wajah tampannya mengelupas dan...

" Kapan kau akan menyadari Hera, aku sudah mati." Ucapnya lalu perlahan tangannya berusaha meraih Hera

" Save me." Pintanya serak... dan... kepala itupun terputus


" Exeeeeell!!!"

Exel menghentikan jarinya saat tiba tiba Hera berteriak memejamkan mata dan menutup telinganya.

" Tidaaakkk, Exeeelll!!!" Tangisnya menyedihkan. Exel berdiri dari duduknya lalu memegang kedua tangan Hera lembut.

" Aku di sini." Ujarnya.

" Exel." Hera menangis berhambur memeluknya, membuat Exel mengernyit tak mengerti. Tubuhnya gemetar, seolah ketakutan. Mencium pundak Exel seolah takut kehilangan

Hera POV

Tidak....
Hari hari yang aku lalui bersamanya belumlah cukup memenuhi perjuanganku untuk menemuinya...

Dia tidak akan mati!
Tidak akan...

Dia tidak akan mati!

Hera Pov

" Hera, kau baik baik saja?" Tanyanya memegang wajahku hangat, aku memegang tangannya dan menciumnya

" Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu... beri aku waktu, aku akan menjadi istri yang baik aku berjanji. Jangan pernah meninggalkanku." Tangisku tak sanggup menahan perasaan ini.

Dia tersenyum menghapus air mataku yang semakin mengalir saja

" Aku tidak akan kemana mana." Ucapnya lalu mengecup keningku...

Tuhan...

Sanggupkah aku mengatakan ini padanya?

" Jangan pernah meninggalkanku, aku tidak akan sanggup lagi mencarimu." Ucapku sesak

Dia tersenyum meraih sesuatu dari sakunya

" Aku ingin mengembalikan sesuatu yang berharga padamu." Ujarnya lalu memeluk leherku, membuatku menghirup aroma mint dari tubuhnya yang menenangkan. Dan seketika aku dibuat berkaca kaca saat ia mengalungkan kalung itu kembali ke leherku. Aku benar benar terharu

SOUL HORROR  (True Love)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum