Takdir Part 3

11K 1.5K 253
                                    

Sebelum anda kejang karna judul Takdir part 3  kita santai santai dulu dengan vote yok :

Dikarenakan Soul hampir ta to the mat. Cerita mana nih yang menurut kalian harus di tulis duluan?

1. Breath And Hearth ( Izika, Alfa, Trevian )/ Mr. Elegant II + I Love You II

2. The Lord Noblasse II ( Revisi Raidif, Aiden dan Aira ) , Vampire - Fantasy
Atau...

3. Clara with The Boys? ( Sejarah cinta awal klan dunia. Tempat cogan cogan nangkring?

***

25 December 2015

Exel tersenyum melihat kalender di nakasnya, 25 December. Sementara itu, sosok di sisinya malah pucat, duduk bersender di kepala ranjang sembari memeluk lututnya dan menggigit kuku jempolnya sendiri. Lingkar panda dilengkapi matanya yang bengkak terlihat jelas.

" Tumben kau bangun sepagi ini." Sapa Exel membuatnya tersentak, ternyata benar, Hera bahkan tidak sadar kalau Exel sudah bangun.

" Kamu jangan kemana mana ya hari ini!" Ujar Hera merangkak mendekati Exel lalu memeluk leher Exel, bersender persis seperti anak kucing.

" Hei ada apa? Kamu sakit?" Tanya Exel membelai rambut Hera lembut, tubuhnya terasa gemetar, matanya tak henti berair.

Hera mengangguk pelan

" Heyy kamu bisa mencekikku, peluknya di sini saja ya." Exel mengangkat pergelangan tangan Hera dari lehernya lalu meletakkanya di pinggangnya yang justru membuat wanita itu semakin menangis

Pertemuanku dengannya tidaklah baik...
Bertahun tahun bahkan 12 tahun lamanya aku mencari Exel, hampir mengorbankan segalanya..

Baru beberapa bulan... bahkan tak terhitung bulan karna kita selalu bertengkar

Takdir, sekali ini saja..
Mengalahlahlah pada cinta!
Aku tidak mau kehilangan napasnya, jiwanya, dan dirinya.

" Heraa?"

" Jangan pergi aku mohon.. jangan!" Tangis Hera meremas kemejanya. Ia terisak, benar benar menangis.

" Hei... kau kenapa? Tenanglah... kemarilah!" Exel memeluk Hera mesra.

" Jangan pergi aku mohon! Jangan pergi! Aku takut terjadi hal buruk padamu, aku mohon... itu mungkin bukan dari paman Marteen." Isak Hera. Mendengar itu, Exel tersenyum pucat

" Aku tahu, mungkin saja ini jebakan." Ujarnya tenang membuat Hera seketika menghentikan air matanya lalu menatap Exel dengan kening berkerut.

" Kau tahu?"

" Dari kecil aku tahu, ibu tidak pernah menyukaiku, tapi Hera, jika aku tidak datang bukankah aku mengecewakannya? Bagaimana jika itu ayah?" Exel menatap Hera teduh

" Lalu bagaimana jika hal buruk terjadi? Aku tidak mau kehilanganmu. Aku tidak mau jadi janda, titik!" Air mata Hera kembali meleleh

" Sssttt tenanglah tidak akan terjadi apapun!" Exel kembali memeluknya

" Pokoknya jangan datang! Aku mohon... ( Hera menatap kedalam mata biru Exel teduh ) Aku mohon! Jika kau mencintaiku Emo." Pinta Hera dengan wajah sedih

" Pleasee! Demi aku! Jangan pergi!" Ia kembali melingkarkan tangannya memeluk Exel. Pemuda itu mengusap punggungnya hangat.

" Baiklah, aku tidak akan pergi kemanapun, kau senang?"

Deg

Seketika, Hera menyeka air matanya, ia menatap Exel dengan ekspresi berubah 1000 derajat.

SOUL HORROR  (True Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang