Bercerai

12.5K 1.2K 100
                                    

* Mulmed di atas semua castnya ya

Langit seolah tak berwarna lagi
Meninggalkan kenangan yang seolah mengejek masa sekarang.
Sejauh aku memandang
Yang tersisa hanya genangan air lalu jatuh membasahi pipi.
Aku benar benar sendiri.

Sejak kejadian hari itu, waktu seolah semakin menjadi jarak di antara Hera dan Exel. Hera hanya bisa melihat Exel dari jauh begitupula sebaliknya. Anehnya, semakin menahan hati untuk menjauh, semakin ia merasa menderita.

" Emo tunggulah, aku pasti menemukanmu lagi!" ( Kata kata Hera )

Exel menarik napas panjang menatap langit lepas sore itu, sekali lagi ia melihat arlojinya

" Kapan kau akan kembali ayah? Ini sudah hampir December lagi." Ucapnya getir. Di tangannya, tergenggam secarik surat yang tampak terjilid rapi.

" Kau di sini rupanya?" Sebuah suara lembut menyentakkan lamunannya

Dejavu ke mimpi Hera

Exel tersenyum melihat siapa yang datang, ia kemudian menutup gerbang itu dan melangkah menjajari Gaby.

" Mencariku?" Tanyanya selalu saja membuat Gaby salah tingkah

" Eeemm itu, maukah kau ikut ke perpustakaan bersamaku?" Tanya gadis itu memegang pergelangan tangannya hangat. Exel menarik pergelangan tangannya dari Gaby lalu membalasnya dengan senyuman ringan

" Baiklah, ayo!" Ucapnya menjajari.

Dan seperti itulah, detik detik yang menjauhkan Exel dari Hera seolah semakin menggunting jarak di antara Exel dan Gaby. Namun... saat mereka henda beranjak...

Deg

Exel menghentikan langkahnya

" Ada apa?" Tanya Gaby mengernyit. Exel terdiam beberapa detik memperhatikan semak semak di dekat pos penjagaan yang berada paling dekat dengan gerbang. Seolah ada bayangan di sana, bayangan yang memperhatikannya

" Kak?"

" Ah tidak, tidak ada apa apa. Ayo!" Exelpun melanjutkan langkahnya

Mungkin hanya perasaanku saja.

***

30 days before accident

Di perpustakaan...

Gaby tersenyum memperhatikan si pirang yang tampak selalu elegant mencari cari buku di depannya. Ia berpura pura membaca tapi pandangannya masih saja menatap lurus ke depan. Apalagi saat melihat sosok itu tersenyum, benar benar seperti jelmaan pangeran.

" Lihatlah!" Ujarnya menunjukkan novel di tangannya. Sebuah Novel berjudul " The Black Shadow "

" Aku menyukai Novel ini, kau tau kenapa?" Bola matanya berbinar

" Hmm mungkin karna karakter Vallen di dalamnya mirip denganmu?" Jawab gadis itu berdiri dari duduknya lalu melangkah ke arah Exel

" Ya, aku menyukai karakter itu." Exel meletakkan kembali Novel itu ketempatnya. Namun saat ia berbalik....

Maafkan aku jika aku tidak bisa menahan perasaanku.
Aku tahu cinta itu buta
Tapi jika sebuta ini... rasanya aku bisa melebur di neraka karnanya. ( Gaby )

" Gaby." Napas Exel tertahan saat Gaby menatapnya lekat, begitu dekat bahkan seolah tak ada jarak.

" Tapi kau lebih baik dari Vallen kak. Jauh lebih baik." Ujarnya dengan suara berat, jari jarinya seolah bergerak sendiri menyentuh wajah pemuda itu, menatap lekat hidung mancungnya yang terpahat sempurna dan... bibirnya yang begitu indah.

SOUL HORROR  (True Love)Where stories live. Discover now