True Love ( Ending )

23.2K 1.6K 633
                                    

Soul....
Jiwa...
Satu satunya kata yang berarti tak terlihat tapi penuh dengan rasa
Soul...
Jiwa...
Tempat hati menuangkan cinta, tempat semua rasa tertinggal, tempat rasa sakit dan senang bermuara
Jika hati adalah raja bagi manusia...
Maka Jiwa adalah segalanya.
Karna tanpa jiwa,
Hati tak akan pernah nyata

Soul.... Jiwa
Sebuah kata yang berarti "Segalanya"

***

Hera menatap bayangan wajahnya di cermin, semalaman ia menangis setelah sadar dari koma. Tak mau ditemui siapapun dan tak mau memakan apapun. Melihat pancaran mata birunya membuat jiwa Hera semakin terasa hancur.

Mengapa semuanya menjadi semenyedihkan ini?

Mengapa orang seperti Exel harus menjadi korban?

Exel tak ingin apapun

Dia hanya ingin bertemu dengan ayahnya dengan segenap keyakinan seumur hidupnya.

Menunggu tanpa lelah

Tapi takdir yang begitu kejam malah merenggut impian kecil miliknya.

Malam itu, Hera membuka matanya pelan, seluruh ruangan rumah sakit tempatnya dirawat tiba tiba menjadi gelap, pekat. Aura dingin berhembus dari jendela yang dibiarkan terbuka, air mata gadis itu kembali jatuh melihat salju yang tampak turun lebat di luar sana, terlihat jelas dari jendela kabut putihnya yang seolah membawa luka.

Perlahan, Hera mencoba turun dari ranjangnya, menapaki lantai yang terasa ikut membeku sedingin hatinya saat ini

" Andai kau masih berada di sini." Gumamnya pasi lalu melangkah pelan menggapai jendela. Lagi lagi, Wajah cantiknya dihiasi air mata. Hera meremas dadanya yang terasa sakit, ia begitu merindukan Exel.
Sangat merindukannya

Rasanya lebih baik dia mati saja.

Rasanya ia bahkan tak akan mampu menghadapi matahari esok

Semuanya tiba tiba terasa menyesakkan.

Tapi, saat tubuhnya terguncang karna menangis, tiba tiba...

Deg

Hera merasa ada seseorang yang memegang tangannya lembut, memeluk tubuhnya hangat dari belakang lalu mencium pundaknya hangat.

Aroma ini?

Hembusan napas ini?

Sentuhan ini?

" I miss you." Bisik sebuah suara yang semakin membuat Hera menangis sesak. Gadis itu menoleh pelan meski enggan.

Benar saja, sosok yang sangat dirindukannya tampak berdiri dengan wajah setampan malaikat, mungkinkah ini halusinasi atau wujud dari kerinduannya yang begitu pekat? Dia benar benar berkilau dan begitu rupawan, kilauan rambutnya seolah membaur bersama malam. Tatapan mata teduh yang senantiasa penuh dengan pesona ketenangan. Mungkinkah ini bias kerinduan?

" Akhirnya kau mengingatku sayang?" Suara Exel pucat. Perlahan, jari jarinya menyentuh wajah Hera yang dingin, menghapus air matanya pelan. Gadis itu pun berhambur memeluknya.

SOUL HORROR  (True Love)Where stories live. Discover now