Dejavu

11.7K 1.1K 118
                                    

Hai hai ... bantu Soul 2 biar dibaca banyak orang yuks... share ke teman temanmu, guru, dosen, doi 😂😂😂
Bisa follow @vallenalice di instagram?? Trus share Quotes dari story ini di medsos kalian...

Dejavu, 21 days before accident

" Hai." Andrian merangkul pundak Exel yang tampak sumringah menatap langit lepas seraya membelai jam tangannya.

" Kau tahu, waktu terus berubah, zaman, udara, situasi.. semuanya berubah hanya jam tanganmu itu yang masih bertahan hahahaha." Andrian duduk di sisi Exel. Pada gerbang yang sama.

" Aku tahu, tapi bagiku segala hal di dunia ini akan berhenti jika jam tangan ini tidak melingkar lagi di pergelangan tanganku. Ini satu satunya bukti keberadaanku dan... aku merasa ada setiap kali melihatnya." Senyum Exel teduh, Andrian terdiam sejenak lalu melepaskan kacamatanya, ia tersenyum tenang ke arah pemuda pirang di sisinya

" Kau tahu Exel, kata katamu itu benar benar semanis madu." Tawanya

" Kenapa tidak gula." Exel tertawa

" Iuuuhh aku tidak suka gula, jika kau terlalu banyak memakannya kau bisa mati. ( Andirian tersenyum dingin ) tapi kalau madu, itu bisa menjadi obat bagi siapapun." Imbuhnya memebuat Exel tersenyum.

" Kau memang salah satu sahabat terbaikku, aku akan mengenalkanmu pada ayahku nanti." Ujar Exel

Andrian melihat cahaya harapan di bola mata Exel, ia benar benar bahagia dengan kabar palsu itu. Bahwa, ayahnya akan datang

Suasana menjadi hening,

Beberapa detik seolah waktu terhenti

Maafkan aku adikku... - Batin Andrian menatap sosok Exel yang tampak tersenyum menghembuskan napas dari hidung mancungnya

Mungkin kau memang harus memakai jam itu sampai akhir

" Exel marteen!" Sebuah suara terdengar tengas memanggil Exel.

" Nona Stefany?" Andrian mengernyit, sementara Exel...

" Aku membutuhkan bantuanmu. Turun dan kemarilah!" Perintah wanita itu dengan tatapan penuh maksud, senyum di wajah Exel surut seketika.

" Aku akan menemanimu, mungkin aku bisa membantu." Senyum Andrian menahan pergelangan sahabatnya. Exel tersenyum menepuk bahunya.

" Tidak, dia hanya membutuhkanku. Oia kalau kau bertemu dengan Hera, katakan padanya aku akan menemuinya sore nanti." Ujarnya manis lalu beranjak meninggalkan Andrian yang tersenyum datar. Exel mengikuti langkah Stefany ke ruangan tempatnya sejak kecil menjadi mainan.

Lalu di mana Hera??

" Ayooo!!" Ajak Saira membuka pintu itu pelan. Hera celingak celinguk ke kanan dan ke kiri. Mereka berada di ruangan arsip sekarang.

" Kak, aku takut." Ujar Hera dengan keringat membasahi kening. Tentu saja, jika ketahuan... Status mereka sebagai murid taruhannya. Itu adalah gudang arsip rahasia Asrama.
Lalu mengapa mereka di sana?

Menurut Saira, Gudang Arsip diperbaharui setiap 6 bulan sekali, semua catatan siswa dan keluarganya berada di sana termasuk alamat dll.
Bukankah jalan terbaik menghentikan takdir adalah mengubahnya???

Saira ingin menemukan Alamat orang tua Exel dan membawanya ketempat itu. Tepat pada 25 December nanti. Jadi, takdir itu tidak akan pernah terjadi.

" Kalau begitu, kau tunggulah di sini. Aku akan mencarinya di komputer. Jika ada seseorang mendekat, ketuklah pintu dua kali. Kau mengerti?" Ujar Saira lembut.
Hera mengangguk mengerti.

SOUL HORROR  (True Love)Where stories live. Discover now