Takdir part 1

12K 1.1K 124
                                    

Warning : Semua part sampai tamat setelah part ini di private ya.... follow untuk membaca lanjutannya dan ikuti pedoman private story. thankissss ...

" Saira bertahanlah... aku mohon, aku mohon bertahanlah!" Andrian menatap wajah pucat Saira yang ia letakkan di ranjang ruang rawat, dia benar benar pucat, sama sekali bergeming dan seolah tanpa kehidupan.

" Bertahanlah aku mohon!" Tangisnya mencium punggung tangan gadis itu.

" Kak Rian ke luarlah, dokter akan memeriksanya!" Pinta salah satu siswa yang bertugas di sana.

" Tolong bawa dia kembali. Tolong.. aku mohon.. selamatkan dia!" Tangisnya menatap Dokter yang tampak prihatin menatapnya.

Bukan karna apa, kondisi Andrian tampak berantakan, ia berlari seolah dikejar takdir, kakinya bahkan gemetar dan tangannya serasa kram.

" Kami akan berusaha sebaik mungkin." Senyumnya meminta Andrian mengerti. Sekali lagi, Andrian menatap wajah pucat Saira.

" Kalau kau meninggalkanku, aku tak akan bisa menjadi  diriku lagi Saira. Tidak akan pernah!" Bisiknya lalu melangkah lunglai ke arah pintu.

***

" Andrian bagaimana keadaan Saira?" Baru saja Andrian mendudukkan dirinya di bangku panjang,  mencoba meluruskan sendi kakinya yang terasa nyeri. Exel tampak berlari ke arahnya dengan wajah memerah, kaos yang ia kenakan basah oleh keringat. Wajahnya sangat cemas.
Andrian berdiri dari duduknya

Dia tak menjawab, hanya berkata

" Maafkan aku."

Sikap Andrian seolah membuat Exel mengerti, tangannya mengepal, rahangnya mengeras. Ia menatap Andrian dengan tatapan tajam, tanpa sadar, air matanya menetes

" Apa kau yang bertanggung jawab untuk semua ini? Katakan kalau ini tidak benar?" Tanyanya memegang kerah kemeja Andrian dengan otot otot lengan yang menegang.

Sekali lagi, Andrian hanya diam

" Kenapa kau lakukan ini? Apa karna dia tahu rahasiamu?" Tanya Exel menekan. Napasnya mulai berat, Hera yang barusaja tiba hanya berdiri di belakang suaminya.

" JAWAB AKUUU!!" Teriak Exel geram. Andrian seolah tak beraga, ia hanya menatap kosong

Hanya kau yang bisa melindungi Exel, lindungi dia!

Kata kata Saira seolah membekas di benaknya. Ia tak bisa mengatakan atau berpikir apapun.

" Kak Andriaaaan jawab aku mengapa kau melakukan ini padanya? Apa salahnya?" Exel memerah.

Deg

Kakak?

" Kau sudah tau?" Andrian gemetar

" Ya, apa kau pikir aku tidak akan mengenalimu? Sejak dulu aku percaya kau tidak sejahat itu. Tapi kenapa harus Saira? Kalau kau ingin menyakitiku kenapa harus diaaa. Kenapaaaa kak?"

Andrian meremang, bola matanya berair. Ingin sekali ia memeluk Exel sebagai adik untuk pertama kalinya.
Rasanya sangat bahagia mendengar Exel memanggilnya kakak.

Tapi...

" Karna aku membencimu, maka aku membenci setiap orang yang mencintaimu! Apa bedanya aku melakukan itu pada Saira atau pada gadis yang saat ini berdiri di belakangmu itu?" Andrian tersenyum dingin, sorot matanya menajam dan itu membuat Exel semakin emosi. Hingga...

SOUL HORROR  (True Love)Where stories live. Discover now