Kesabarannya

12.1K 1.1K 147
                                    

***

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

***

"  Exel, bisa minta tolong ajari kita rumus fisika yang ini? Ini sangat sulit."

Pipi Hera mengembung saat menginjakkan kaki di depan pintu ruang kelas 3 Biologi. Napasnya menggebu kesal dan tensinya seolah naik beberapa persen hingga kepalanya terasa memanas.

Beberapa gadis tampak sudah mengerubungi suaminya yang baru saja sampai di kelasnuya. Dan ingin rasanya Hera berteriak

" Dia milikkuuuuu!!"

Sayangnya mulutnya harus bungkam. Atau dia mau dikeluarkan dari sekolah?

" Exel!!!" Teriak Hera akhirnya, membuat mata biru itu menatap ke arahnya lalu tersenyum. Sementara, gadis gadis itu menatapnya tajam

" Aku butuh bantuanmu juga, kemarilah!!cepat!!" Teriaknya melambaikan tangan lebih mirip memerintah dari pada meminta tolong.

" Exel." Gadis gadis itu menahan lengannya

" Aku harus menemuinya sebentar." Senyum Exel berujar

" Dia hanya anak SMP, lagipula sebentar lagi kita Ujian Nasional, ayolah aku ingin kamu menjelaskan semua rumus matematika. Please!" Rengek mereka membuat ubun ubun Hera seolah mengepulkan asap tebal.

" Hera maaf, nanti aku akan menemuimu ya."

Hera benar benar meradang sekarang

Apa apaan ini??

Anak SMP?

Oke Fix aku memang masih SMP

Tapi.. dia... dia Suamiku ..
Dan apa apaan sikapnya itu
Oke hera nanti saja ya... bla bla bla
Ni orang memang gak pernah belajar dari kesalahan.

Hera menarik napasnya jengah. Ia melangkah masuk ke dalam ruang kelas itu. Lalu...

Deg

" Hei kau apa apaan sih!!" Teriak Gadis itu saat Hera menarik lengan Exel serakah ke arahnya. Membuat Exel mengerjab beberapa kali lalu tersenyum

" Diam! Kalau urusan kebodohan kalian liat kan. Aku ini jauh lebih bodoh bahkan otakku loadingnya lama makanya aku butuh lebih banyak bantuannya! Aku ini sangat bodoh. Jadi ( Hera mendelik ke arah Exel yang menahan tawanya ) K a k   E X E L yang baik. Ikut aku sekarang juga!!" Tekannya kali ini membuat ubun ubun semua gadis itu gantian mengepul. Apalagi saat Anak SMP kurang ajar itu menarik Exel begitu saja. ( memangnya kapan Hera pernah sopan? )

" Bodoh kok bangga!" Gerutu mereka kesal.

" Hera..."

Hera sama sekali tidak mendengarkan Exel. Terlihat jelas kalau dia marah. Hera hanya terus menarik lengannya entah menuju kemana

SOUL HORROR  (True Love)Kde žijí příběhy. Začni objevovat