#20. Secret Message.

8.1K 650 461
                                    

Votemen yah:) biar yang baca berkah, dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*

Aku pengen kalian baca Ps. Yang dibawah itu sehabis selesai baca yah:) itu penting lhooo:)
Dan Chapter ini terdiri lebih dari 3K, jadi boleh aku minta Votemennya:) and now...



oOo

3 hari. Sudah 3 Jungkook merasa hidupnya terasa seperti di neraka. Di kantor Jimin enggan menatap wajahnya. Jimin yang sudah ia anggap sebagai hyung kandungnya itu bahkan menjauhinya. Jungkook sadar itu salahnya, dan Jimin butuh waktu untuk menerima semua itu.

Ya, Jungkook yakin dengan berlalunya waktu, Jimin pasti akan kembali lagi.

Sementara kondisi di rumah lebih buruk lagi. Tidak ada yang lebih buruk bagi Jungkook, selain melihat Jeon Taehyung menjadi orang yang pendiam.

Ayolah, Taehyung-nya tidak seperti itu. Taehyung-nya  banyak bicara--hingga kadang Jungkook kesal dengan kebiasaan sang Istri yang satu itu.

Tapi kini wajah cantik itu lebih banyak tersenyum palsu penuh kesakitan, dibandingkan tersenyum tulus seperti biasanya.

Shit!

Jungkook ingin mengumpat.

Ia sadar itu juga salahnya.

Jungkook benci melihat senyuman palsu Taehyung .

Jungkook lebih suka Taehyung memakinya, menamparnya, atau bahkan mengutuknya sekalipun.

Tidak seperti ini, tersenyum padahal hatinya menangis.

Jungkook benci Taehyung membohongi dirinya sendiri.

Taehyung adalah pribadi yang selalu jujur dalam hal mengungkapkan perasaan. Tidak seperti sekarang ini. Ini bukan Taehyung-nya, dan semua itu terjadi karena dia sendiri.

Ya, Jungkook sadar semua karena dirinya.

"Tae?" tanya Jungkook lembut, sambil menggenggam tangan lentik sang istri--yang tengah meletakan sarapanya.

Jungkook melihatnya lagi, senyum palsu itu lagi. Ck, Taehyung bisa menangis jika dia ingin. Dan Jungkook tidak keberatan untuk menemani dan menghapus air mata sang Istri nantinya.

Tapi tidak dengan senyum palsu ini. Jungkook sangat benci ini. Ini sudah cukup, Jungkook harus menyelesaikan semuanya hari ini juga. Dia ingin semuanya jelas.

Srettt!

"Ukh, Kookiee," cicit Taehyung pelan kala Jungkook menarik tubuh berisi miliknya untuk duduk dipangkuan Jungkook.

Jungkook bahkan mengumpat dalam hati, kala melihat wajah cantik itu menunduk seolah enggan untuk menatap matanya.

"Tae, katakan? Kau ingin aku bagaimana, eoh? Hey, jangan tundukan wajahmu lihat aku, Tae," ujar Jungkook sambil mengangkat wajah cantik itu ke arahnya.

Ini dia.

Akhirnya Jungkook bisa melihatnya.

Air mata Taehyung perlahan mengalir kala si cantik itu menatap kearahnya. "Hiks--Kookie, maafkan aku, jangan marah Kookie hiks--aku, aku hanya ingin menghilangkan rasa sakit disini--" tunjuk Taehyung pada dadanya sendiri.

Jungkook berusaha tenang melihat emosi Taehyung yang tengah meluap kini. "Hiks, tolong aku Kookie. Hiks...ini sakit sekali, disini sesak hiks....dan sakitnya tidak mau hilang, ottokeyo?" ujarnya sambil memukul-mukul dadanya sendiri dengan keras.

Greep!

Jungkook menghentikan pukulan Taehyung itu dengan menggenggam tangan lentik itu. "Hentikan Tae. Sakitnya tidak akan hilang kalaupun kau memukulnya dengan keras."

KookV Family (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon