#23. Kencan Buta.

7K 546 137
                                    

Votemen yah:) biar yang baca berkah, dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*





oOo

Ini sudah lebih dari 7 hari sejak peristiwa Taehyung datang ke apartemennya itu. Dan Yoongi sudah mulai merasa lebih baik, setidaknya hubungannya dengan Taehyung mulai membaik, bahkan kesan canggung itu perlahan menghilang.

Sejak 2 hari lalu Taehyung sudah mulai merecokinya lagi di restoran, dan Yoongi cukup lega dengan hal ini. Meskipun fuang kerjanya jadi lebih berisik, tapi itu lebih baik dibanding melihat seorang Taehyung terdiam. Dan ada satu mahluk lagi, yang kadang akan menemani Taehyung mengunjungi restorannya ini. Ya, siapa lagi kalau bukan Kim Seokjin. Saat keduanya berkumpul maka Yoongi hanya bisa menghela napas, dan memijit pelipisnya dongkol.

Tapi lagi-lagi Yoongi pikir itu lebih baik dibandingkan dirinya sendirian bukan?

Benar, dia memiliki teman baru, teman tempatnya bercerita dan berbagi keluh kesah yaitu Seokjin, dan itu semua karena Taehyung.  Yoongi tidak akan malu untuk mengakui itu semua.

Dan ada satu lagi yang mengganggu Yoongi selama 7 hari ini. Yaitu keberadaan mahluk yang tengah menekuk wajah didepannya ini. Ck,

Yoongi mendengus, "Apa kau benar-benar sudah jadi pangangguran sekarang?" tanya Yoongi kesal.

Bagaimana tidak kesal mahluk yang menamakan dirinya Park Jimin ini, selalu mengganggunya selama 7 hari ini dengan pertanyaan-pertanyaan konyol yang bahkan Yoongi sudah bosan menjawabnya. Namun seolah menutup telinga, Jimin akan senantiasa berdiri di depan pintu apartemen Yoongi sejak sejak pagi buta, lalu kemudian akan bertanya dengan pertanyaan yang sama, kemudian akan memaksa mengantarnya ke restoran.

Hell!

Ck, dan saat di dalam mobil Jimin kembali akan bertanya hal yang sama lagi!

Heol!

Ingat Yoongi bukan orang yang sudi untuk menanggapi pertanyaan konyol yang selalu dilontarkan Jimin itu.

"Lihat, kenapa dengan wajahmu itu? Kau baru saja  menginjak pov kucing, eoh?" tanya Yoongi sinis. Jimin mendengus. "Hyung! Aigooo, bagaimana bisa namja tampan sepertiku menginjak pov kucing?! Jinjja?!" ujar Jimin berang, lalu tanpa permisi masuk kedalam ruangan pribadi di Restoran Yoongi ini.

Si manis itu hanya mengernyit, "Hyung! Ini semua karenamu! Katakan padaku kenapa kau berangkat lebih dulu, eoh?! Kenapa kau tidak menungguku, sih?! Katakan alasanmu, hyung! Aku tidak bisa menerima alasan tidak masuk akal yah," kata Jimin menggebu, sambil mendudukan bokongnya berhadapan dengan Yoongi.

"Aku bisa berangkat sendiri. Lagi pula, apa Jungkook tidak marah melihat salah satu karyawan terbaiknya terlambat datang setiap pagi hanya untuk mengantarku, eoh?"

Jimin mengerjap mendengar pertanyaan Yoongi yang terkesan santai itu.

"Hyung! Aigooo, apa kau baru saja memujiku sebagai karyawan terbaik dan teladan?! Jinjja, hyung? Aigooo kau perhatian sekali padaku ne?" ujar Jimin senang dan sudah melupakan perasaan kesalnya tadi.

Dan rasa kesalnya sepertinya berpindah pada Yoongi karena dahi kinclong Yoongi kini berkedut kesal, "Ya! Terserah padamu saja. Sekarang tunjukan padaku jika kau memang karyawan teladan, pergilah bekerja sekarang, karena kau punya tanggung jawab untuk itu dan berhenti merecokiku," ujar Yoongi santai.

Jimin mengangguk paham, "Geurae, jika aku berhasil menjadi karyawan teladan bulan ini kau harus berkancan denganku ne?"

"Ne," jawab Yoongi cepat.

KookV Family (END)Where stories live. Discover now