3. Halaman belakang sekolah

4.3K 360 159
                                    

Kata kunci dari sebuah pertemuan adalah takdir

___

Bugghh

"ADAAW SAK--hmpphh" Eunsoo segera membekap mulut Jihye sebelum gadis itu melanjutkan Pekikannya yang bisa didengar orang-orang

"Ogeb banget lo pakai teriak-teriak segala lo pikir lo penonton alay?" maki Eunsoo dengan volume suara yang kecil yang Geram hqq mengingatkan bahwa bukan saatnya Jihye untuk menunjukkan bakat pribadinya menjadi penonton alay disini

Jihye meniup poni dijidatnya jengah

"Ya gue juga gak niat buat teriak, mana tau kalo ternyata loncat pager nya setinggi gitu, hampir aja jantung gue pindah keperut, Soo," belanya sambil membersihkan Baju dan rambutnya yang terdapat daun dan rumput kering

Pasalnya, mereka baru memanjat dan terjun bebas dari pagar belakang pembatas sekolah setinggi 6 meter, Hanya agar bisa masuk kewilayah sekolah karena pintu gerbang utama sudah ditutup

"Iaiaia bocah terserah." jengah Eunsoo tidak mau memperpanjang masalah karena ia lagi dikejar waktu

"yaudah cepat bangun!" ia mengulurkan tangannya untuk membantu Jihye berdiri, jihye pun meraihnya

Setelah dilihat keadaan cukup sepi,
Jihye pun berjalan mengendap-ngendap di belakang Gedung sekolah yang dipimpin oleh Eunsoo, bak maling yang ingin mencuri jemuran tetangga

Suasana sekolah sudah sepi, mungkin pelajaran sudah di mulai

tidak mungkin lagi sebenarnya, karena ini sudah pukul setangah delapan, berarti Pelajaran sudah berlangsung 30 menit yang lalu

Semoga takdir keberuntungan berpihak dengan 2 gadis ini karena usaha mereka yang sudah tidak diragukan lagi untuk menimba ilmu

Di mulai dari Ban sepeda mereka yang tiba-tiba kempis, mereka terpaksa Naik bus dan rela berdesak-desakan agar bisa tiba kesekolah.
Dan saat sampai sekolah, gerbang sudah di tutup akhirnya mereka membulatkan tekat untuk memanjat pagar belakang sekolah yang tingginya 6 meter

Ditengah perjalanannya Jihye mendengus sebal. Kenapa gedung sekolah terasa jauh sekali sih? Pikirnya

"Kok dari tadi gak nyampe-nyampe, ya?" Jihye bergumam pelan sambil terus jalan dengan pelan bersama Eunsoo

Eunsoo menoleh sebentar kebelakang "Nah, berarti gak cuma gue yang ngerasa gedung sekolah jauh banget," timpal Eunsoo membenarkan, yang Ternyata ia mendengar gumaman Jihye

"btw dari tadi sepi banget ya, tumben Ibu Lyn gak Patroli," ucap jihye anteng tanpa tahu Eunsoo yang kini was-was

Ibu Lyn adalah guru yang suka menghukum anak-anak murid yang terlambat dengan hukuman Anti mainstreamnya

Eunsoo berhenti melangkahkan kakinya sebentar untuk menonyor kepala Jihye dan berceletuk,

"Justru malah bagus dia gak ada. Pinter lu ya Malah di cariin!"

Jihye hanya mendengus sebal lalu berganti menyengir bodoh

"HEY! NGAPAIN KALIAN DISANA?!"

Tubuh mereka membeku dengan sensasi seperti tersengat listrik saat mendengar suara seperti Guntur yang menggelegar tersebut

"Duh mati gue matiii!" Eunsoo mengumpat mulai panik. "lo sih tadi pakek nyebut-nyebut Ibu Lyn!" ia menyalahkan Jihye yang merindukan diwaktu dan orang yang sama sekali tidak tepat!

Jihye masih melanjutkan isi hatinya sepertinya ia kurang konek dengan keadaan sekitar

"Berarti itu tandanya Ibu Lyn panjang um-- WHAT? Ibu Lyn?" Jihye melototkan matanya meski tetap sipit, rupanya ia baru sadar barusan yang ia dengar adalah Suara Ibu Lyn.

Enemate • JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang