44. Bantuan

1.4K 148 32
                                    

"Yang salah bukanlah keadaan, namun kita yang tidak bisa sabar untuk mencoba menyelesaikan."
.
.
.

"Jung...kook..."

Jungkook melototkan matanya dan langsung menjauhkan kepalanya dari Jihye.

Hatinya langsung was-was. Apa jangan-jangan Jihye tidak tidur? Lalu mendengar semua perkataan Jungkook dan mengetahui perlakuannya tadi?

Jungkook merutuk dalam hati. Bagaimana jika Jihye semakin marah dan menghindar darinya gara-gara ini?

Memberanikan diri, Jungkook perlahan menundukkan kembali kepalanya untuk melihat Jihye.

Begitu ia melihat, tidak ada yang berubah dari sebelumnya. Mata Jihye masih terpejam, dan samar-samar Jungkook mendengar dengkuran kecil dari gadis itu, Jungkook bernafas lega. Itu artinya Jihye beneran tidur dan yang tadi, mungkin Jihye ngigo.

Tak lama kemudian Jungkook kembali mendengar Jihye bergumam tak terlalu jelas namun untungnya telinga Jungkook masih sehat jadi ia mendengar Jihye mengatakan,

"ke...ce..wa.."

Jungkook kembali terhenyak.

Bahkan dalam keadaan tak sadar pun Jihye mengatakan dirinya tengah kecewa sama siapa lagi kalo bukan dengan Jungkook? Dan Jungkook jadi sedih mendengarnya.

Jungkook mengangguk kecil. "Iya, gue tau, lo kecewa sama gue. Maafin gue ya." mungkin Jungkook sudah gila atau tidak waras karena menanggapi orang yang sedang ngigo.

Tiba-tiba Jihye mengubah posisinya yang tadi senderan di pundak Jungkook kini turun sedikit menjadi senderan di dada cowok itu. Tangan kirinya terjulur untuk memeluk tubuh Jungkook seperti tengah memeluk boneka atau guling ketika ia biasa tidur. Bahkan Jihye menenggelamkan setengah wajahnya pada dada bidang Jungkook.

Jangan tanya bagaimana cepatnya jantung Jungkook berdegup saat ini. Jungkook Mematung di tempat, ia berusaha tenang dan tetap diam dengan keadaan Jihye yang memeluknya dari samping seperti ini agar cewek bermarga Moon itu tidak terusik tidurnya.

Demi apapun Jungkook akan terkena serangan jantung jika terus saja berdetak tidak normal seperti ini.

"Ka...ngen..."

Dagdigdugdagdidug~

Jihye kembali bergumam kecil yang membuat jantung Jungkook semakin menambah kecepatannya. Namun tak dapat di pungkiri, Jungkook tersenyum mendengar kata itu keluar dari mulut Jihye.

Jungkook mengarahkan netranya untuk memperhatikan Jihye. Apa ini artinya Jihye masih memberi kesempatan untuk Jungkook memperbaiki dan mengembalikan semuanya seperti dulu?

Ya, semoga saja itu benar. Ingin sekali Jungkook mencubit pipi Jihye karena gemas sendiri melihat gadis itu tidur sambil memeluknya seperti ini. Pas bangun nanti, Jungkook penasaran gimana reaksi Jihye dengan posisinya kayak gini.

Jihye menggerang kecil dan terlihat sedikit gelisah. Jungkook segera mempuk-puk punggung Jihye agar tidak terbangun. Kayak bayi yang lagi ditidurkan ibunya kembali.

Dan kalo bisa, Jungkook minta Jihye nanti saja bangunnya karena Jungkook masih ingin seperti ini.

Jungkook menghapus tiap ada pikiran yang aneh-aneh yang mampir diotaknya pada Jihye. Karena ia sudah janji akan menjaga Jihye.

Enemate • JjkWhere stories live. Discover now