27. Undangan

1.7K 174 47
                                    

"Posisikanlah aku sebagai jawaban, bukan sebagai pilihan. Jadikanlah aku satu-satunya bukan salah satunya."
.
.
.
ⓔⓝⓔⓜⓐⓣⓔ

Setelah bertempur dengan kertas putih yang berisi soal-soal yang mampu melumpuhkan urat saraf, akhirnya tibalah hari kebebasan yang ditunggu-tunggu seluruh siswa, yaitu hari libur.

Hari ini adalah hari pertama liburan semester awal dimulai, dan Jihye sudah mengatur penuh jadwal liburnya dengan kegiatan-kegiatan yang sudah ia pikirkan matang-matang sebelumnya.

jadwalnya berlaku mulai dari hari ini; setelah bangun tidur nanti tentunya Jihye akan mandi, baru setelah itu ia makan, kemudian beres-beres rumah, lalu ia akan tidur kembali mengistirahatkan otak sampai bertemu fajar nanti. Gak deh, cukup sampai matahari terbenam aja kayaknya.

Sebenarnya jadwal yang di atur Jihye hanya berupa tidur, makan, beres-beres rumah, tidur lagi, makan malam, dan tidur lagi, tidak ada yang special hingga 3 hari kedepan rutinitas pun kembali seperti biasa.

Pulang kerumah orang tua menurut Jihye nanggung, karena mereka diberi libur hanya 4 hari.

Nyebelin emang. Dua minggu mereka tersiksa, dikasih libur hanya segitu. Huh! Sepertinya para guru tidak kuat berlama-lama menahan rindu dengan murid tercintanya,

Kira-kira seperti itu pikiran positif yang Jihye ambil, agar terjauh dari suudzon.

Jihye belum juga bangun dari tidurnya semenjak pukul 11:05 dan sekarang hari sudah sore tepatnya pukul 17:00. Jihye tidur sendiri dikasur, awalnya ia bersama Eunsoo yang juga tidur disampingnya namun semenjak satu jam yang lalu Eunsoo pergi karena diajak Yoora untuk jalan-jalan ke mall. Padahal Yoora ingin mengajak mereka berdua tapi melihat Jihye yang tidurnya begitu pulas mereka tidak berani membangunkannya, dan sialnya Jihye tidak tau ia yang ditinggal Eunsoo sendirian di rumah ini.

Jihye menggerang kecil dan menggeliatkan badannya dengan mata yang masih enggan dibuka, direntangkannya tangan dan menarik ulurkan sikutnya hingga tulangnya berbunyi 'kretek' dan 'bug!' dalam waktu bersamaan.

"Awws," Ringisnya saat ia merasakan tangannya telah memukul sesuatu yang ia tak tahu apa itu. Bendanya terasa kenyal namun dipinggirannya terasa keras, bahkan Jihye juga samar-samar mendengar seseorang meringis sambil mengumpat "sialan lo!"

Jihye yang sudah dirundung rasa penasaran, ia pun memiringkan badannya kekiri--kearah sumber suara dan mulai membuka matanya secara perlahan namun ketika ia melihat bayangan yang mencurigakan, matanya langsung terbuka sempurna. tubuhnya langsung loncat kepinggir kasur, tak peduli nyawanya yang belum sempurna terkumpul dalam jiwa.

"BRENGSEK! NGAPAIN LO DISINI??!! SEJAK KAPAN?!" pekik Jihye tentunya dengan volume yang tak lazim.

Seseorang yang dimaki--yang tengah duduk berselonjor kaki diatas kasur-- menutup telinganya erat-erat.

Si tamu tak diundang berdecak malas. "Gausah mikir yang aneh-aneh deh, Gue dari tadi cuma numpang duduk disini doang, gak lebih," tampik Jungkook mencegah Jihye berburuk sangka padanya, sambil mengusap pipi dan rahang tajamnya akibat ditonjok Jihye.


Jihye memincingkan matanya mencari kebohongan di mata Jungkook, dan ternyata tidak ada, ia pun bernafas lega seraya duduk ditepi ranjang memunggungi Jungkook. Jihye juga baru sadar pakaian yang ia pakai saat ini dan sebelum tidur masih sama tidak ada yang berubah.

Enemate • JjkWhere stories live. Discover now