34. Nembak

1.7K 160 93
                                    

"Tugasku mencintaimu sebaik-baiknya. Tugasmu tinggal menentukan; membalas, atau mengabaikan."
.
.
.
ⓔⓝⓔⓜⓐⓣⓔ

Sore 17:00🌇

Saat ini Jungkook, Jimin, Taehyung dan juga Seokjin berkumpul disofa depan tv.

Ketiga adeknya masih bingung dengan kepulangan Jin kerumah yang tiba-tiba seperti ini.

Jin memang terpaksa pulang untuk memberi tahu sesuatu yang penting, yang tidak bisa dijelaskan hanya lewat telephone.

"Lo mau bicara apa, bang? Sampe rela pulang kesini," tanya Taehyung mengingat antara tempat Jin dkk ditrainee lumayan jauh dari rumah.

"Jadi gue disuruh ngasih tau ini sama kalian. dengerin gue baik-baik." Jin menarik nafas sebelum melanjutkan bicaranya, "tadi pagi Bang-PD bilang kalo kita akan segera didebutkan. Jadi, habis lo bertiga selesai UN, kita semua go to Korea. Gak kayak gue berempat yang agak lama ditrainee dan juga masih bisa disini, lo bertiga akan langsung di trainee dalam waktu yang singkat di korea.

Jadi selama masih disini, lo tingkatin lagi berlatihnya sebelum nanti lo bakal bener-bener rasain gimana rasanya jadi seorang trainee, apalagi agensi udah mau tancep gas pengen debutin kita, mungkin masa trainee lo bakal lebih capek, sibuk, dan lebih berusaha keras dari kita," papar Jin panjang lebar.

Ketiganya sama-sama menampilkan ekspressi terkejut setelah mendengar penuturan Jin barusan, mereka tidak menyangka akan secepat ini diberangkatkan ke korea apalagi sesudah UN nanti, itu artinya kurang lebih hanya tiga bulan dari sekarang.

Dan mereka akan meninggalkan teman-teman dan orang yang special disini. Tak terkecuali bagi Jungkook, ia belum siap meninggalkan Jihye. Pertemuan mereka yang bisa dikatakan setiap hari itu sudah membuat candu bagi Jungkook, apalagi saat ia menggoda Jihye dan melihat rona merah dikedua pipi gebetannya itu. Jungkook benar-benar belum siap untuk meninggalkan Jihye.

"Serius, bang?" tanya Jungkook.

"Enggak. Prank," jawab Seokjin dengan muka datar. "Yaiyalah serius, Juki. Ya kali niat banget gue ngeprank sampe bela-belain pulang kesini, bego lo," ralat sekaligus maki Jin.

"Oouhh, kirain," balas Jungkook ngangguk-ngangguk tanpa dosa.

Aduh, Jungkook jadi dilema sekarang. padahal mimpinya sebentar lagi akan terwujud, Tapi kenapa ia merasa agak keberatan seperti ini? Tolong bantu Jungkook untuk menjalani ini semua dengan hati yang ringan.

•••

Eunsoo lagi diperpustakaan untuk mempelajari ulang pelajarannya beberapa jam yang lalu, bukan karena ia rajin tapi karena selama jam pelajaran tadi ia tertidur, jadilah ia belajar sendiri diperpus.

Sedangkan Yoora buru-buru kekantin meninggalkan Jihye. Karena tidak ada teman yang bisa diajak lagi, Jihye pun memilih menghabiskan waktu istirahatnya dibawah pohon besar yang berada di halaman belakang sekolah, yang bisa disebut sebagai tempat favorit mereka bertiga.

Untung Jihye hari ini membawa bekal--ya meskipun sederhana sih, hanya Nasi goreng, nugget ayam sama telur ceplok tapi lumayan gak ngantri sampai desak-desakan dikantin.

Jihye pun duduk bersila dan menyandarkan punggungnya dipohon rindang yang dedaunannya hijau lagi lebat ini. Jihye membuka tutup bekalnya, setelah membaca doa, Jihye mulai menyuap nasi gorengnya, angin sejuk khas dibawah pepohonan membuat Jihye seperti lagi di restoran alam terbuka, apalagi langit mendung kek gini, gak terik, gak juga mendung karena mau hujan. Fix, cuaca favorit Jihye banget ini mah.

Enemate • JjkWhere stories live. Discover now