36. Perpustakaan

1.5K 153 34
                                    

"Tidak perlu diikat, kalau memang niat, dia akan selalu dekat."
.
.
.

Pagi ini sebelum bel pelajaran pertama dimulai, Jihye sudah berada di ruangan perpustakaan untuk mencari beberapa buku yang berhubungan dengan sederet tugasnya.

Tujuh buku dengan ketebalan rata-rata 3-5cm Jihye letakkan di salah satu meja disini. Jihye mendaratkan bokongnya dan mulai melihat-lihat--iya, melihat saja. Dia malas membaca Halaman yang sekiranya isinya itu banyak kesamaan pada tugas yang diberi Guru Han dan Ibu Suran.

Suasana yang masih begitu pagi ini membuat perpustakaan sepi--ya meski sebenarnya tidak pernah ramai juga sih kayak di kantin-- hanya ada Jihye dan satu siswi lagi yang duduk memunggunginya.

Karena itu, Jihye pun bisa konsentrasi dengan bukunya.

Namun seketika fokusnya itu pecah gara-gara seseorang yang langsung duduk didepan kursinya yang terbatasi oleh meja kecil berbentuk persegi ini, seraya berceletuk,

"Eh, ada cewek rajin."

Jihye tidak menanggapinya, bahkan mendongakkan kepalanya untuk menatap orang itu pun tidak, Jihye lebih memilih kembali fokus dengan bukunya--meski sepertinya tidak akan bisa lagi.

"Jungkook sakit lho di cuekin Jihye." Jungkook si laki-laki yang membuat Jihye akhir-akhir ini degdegan, cemberut. Bibirnya jadi maju.

Jihye langsung mendongak dan menampilkan ekspressi ingin muntah seraya mendumal, "alay banget bahasa lo sumpah, jadi pengen muntah gue."

Yang tadinya cemberut, kini Jungkook menyengir lebar. "Nah, gitu dong. Gak boleh cuek-cuek sama pacar sendiri."

"Pacaran aja sono sama hantu," jawab Jihye sebal. Untung ya disini cuma ada satu siswi doang, agak jauh lagi sama mereka, jadi mungkin tidak ada pihak yang terganggu.

"Gak suka sama hantu, apaan belom ditembak aja udah mati. Gue sukanya yang masih hidup dong, biar pas ditembak abis itu bisa dipeluk."

Baiklah. Jihye harus kuat iman, jangan sampai goyah, jangan sampai baper. Karena kerdusnya Jungkook lagi mode on.

Tapi susah ya nahan hati biar gak baper kalo digodain cowok terpemes disekolah ini, bahkan sekolah tetangga juga.

Merasa tak ada tanggapan dari Jihye, Jungkook mengubah posisi duduknya menjadi disebelah kiri Jihye.

Merasa tak ada tanggapan dari Jihye, Jungkook mengubah posisi duduknya menjadi disebelah kiri Jihye

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jungkook memandang setiap inci muka Jihye dari samping yang sedang sibuk lagi dengan bukunya. Tidak perlu lagi dijelaskan bagaimana manisnya Jihye saat ini, ditambah matanya yang fokus membolak balik halaman. Haduh, Jungkook ingin sekali mengabadikannya di ponsel, tapi sayang, Hpnya ketinggalan di dalam kelas.

Siapa sih yang gak sadar kalo dirinya ini lagi diperhatikan seseorang, apa lagi memperhatikannya dalam jarak dekat seperti ini. Jihye tau betul Jungkook yang lagi mengulum senyumnya sambil menatapnya itu, Tapi gimana ya, kalo Jihye tegur, Jungkook akan semakin jadi, bisa saja Jungkook akan semakin menggoda Jihye, dan Jihye harus ingat, ada jantung yang harus ia jaga kalau-kalau Jungkook membuatnya degdegan akut. Jihye tidak mau mati dini.

Enemate • JjkDonde viven las historias. Descúbrelo ahora