42. Menyesal

1.4K 152 22
                                    

.
.
.

Sudah tiga hari sejak kejadian itu Jihye dan Jungkook benar-benar jadi orang asing. Gak saling tegur sapa waktu papasan, apalagi bicara dan bercanda seperti biasa. Keduanya sama-sama menghindar, dengan hati yang sama-sama tersakiti, tapi belum ada yang berusaha lebih dulu untuk memperbaiki.

Sore ini, Jungkook sedang rebahan disofa depan tv sambil merilexkan badan dan otaknya dari segala aktifitas dan pelajaran siang tadi.

Tiba-tiba Ponselnya berdering dan menampilkan nama 'Yoora' sebagai pemanggil.

Jungkook mengerutkan keningnya sebentar, kemudian menggeser tombol hijau pada smartphonenya.

"Ha-halo, Jung."

"Ada apa, Ra?" tanya Jungkook dengan nada datar.

Terdengar deheman dari seberang sana sebelum Yoora bicara,

"Lo lagi dimana? Lagi sibuk gak sekarang?"

"Dirumah. Gak sibuk sih, kenapa?"

"Bisa kesini bentar? Ke rumah makannya Pak Udin. ada yang mau gue omongin. Penting."

Dahi Jungkook mengkerut. "Soal?"

"Jihye. ada hal yang perlu gue jelasin sama lo tentang Jihye."

Jungkook mendengus remeh. "Jelasin apa lagi, sih? Bukannya semua udah jelas, ya? Jihye mainin gue. Udahlah, gak perlu, Ra, gak perlu."

"Enggak, Jung, itu semua gak seperti apa yang lo--"

"Makasih, atas ajakannya. Bye."

Tut tut tut.

Jungkook memutuskan panggilannya. Ponselnya diletakkan gak nyantai keatas meja.

"Dari siapa?"

Jungkook tersentak kaget begitu Jin tiba-tiba sudah duduk di sofa khusus sendiri--disebelahnya. Jin seperti Jin yang suka datang tiba-tiba tanpa memberikan tanda-tanda.

Sudah dua hari Seokjin izin dari tempat pelatihannya karena sedang tidak enak badan. Makanya ia ada dirumah.

Jungkook mengusap wajahnya kasar. "Yoora," jawabnya lesu.

"Tumbenan Yoora nelpon lo, ada apaan?" biasalah Jin yang kepo seperti ibu-ibu yang akan menggali informasi sampai keakar-akarnya.

"Gak tau. Katanya ada yang mau di omongin," jawab Jungkook cuek sambil menggonta-ganti channel tv.

"Tentang?" tuhkan, Jin akan menggali sampai keakar-akarnya.

Jungkook menghembuskan nafas dengan malas. Kalo sudah begini, mana bisa Jungkook gak jujur sama Jin. "Yaa...Dia bilang pengen jelasin tentang Jihye sama gue gitu, Bang."

"Terus dari ekspresi lo, lo pasti nolak kan?" tebak Jin yang seratus persen benar.

Jungkook terdiam.

Jin sudah mengetahui semuanya. Jimin dan Taehyung lah yang bercerita kepadanya. Jimin juga minta bantuan pada Jin agar mencarikan jalan keluar untuk masalah Jungkook. Bukannya Jimin tidak bisa, cuma karena umur mereka beda tipis, Jungkook kadang tidak mendengarkan apa nasihat Jimin.

"Kenapa enggak?" tanya Jin lagi.

"Buat apa coba, percuma gue dateng, semuanya udah jelas, Bang," kata Jungkook keras kepala sambil menatap Jin.

"Gak bisa gitu dong, Jek, emang lo udah dengerin penjelasan dari Jihye?"

Jungkook menggeleng lemah. "Belum. Jangankan mau dengerin dia ngomong, liat mukanya aja gue udah kesel, Bang, sakit hati gue."

Enemate • JjkWhere stories live. Discover now