33. Gramed

1.5K 167 56
                                    

.
.
.
Hari ini sehabis pulang sekolah, Jihye, Eunsoo, dan Yoora langsung menuju mall untuk sekedar menyegarkan otak mereka dari rumitnya pelajaran disekolah, sekaligus sudah lama juga mereka gak ngemall bareng.

Dan kini, ketiganya sudah berada di toko aksesoris. Eunsoo dan Yoora sibuk memilih-membandingkan gelang mana yang lebih kece untuk mereka beli kapelan.

Sedangkan Jihye lagi tidak semangat bergabung dengan dua sahabatnya itu, tapi tiba-tiba moodnya sedikit bangkit saat melihat tulisan besar yang menempel diatas toko yang terletak di ujung mall seberang toko aksesoris saat ini, GRAMEDIA.

Kebetulan sekali, Jihye sudah lama tidak membeli novel. "Guys, gue kesana dulu, ya," pamitnya seraya mengarahkan dagunya menunjuk Gramedia.

"Oh, yaudah, ntar langsung ketemu di McD aja kalo gitu," putus Yoora.

"Oke deh. Lo kalo udah nemu gelang kapelnya bayarin gue dulu, ntar dirumah gue ganti," Kata Jihye pada Eunsoo.

"Sip. Dua kali lipat tapi." Eunsoo nyengir.

"Tidak boleh Riba, itu Haram wahai ukhty," peringat Jihye dengan gaya yang sok kalem serta tersenyum lebar.

"Gak cocok lo sok kalem jadi orang!" Yoora meraup wajah Jihye.

Jihye berdecak malas. "Yaudah gue kesana dulu. BYE!"

Jihye langsung meninggalkan mereka berdua yang kembali lagi disibukkan memilah-milih gelang.

Jihye berjalan gontai menuju Gramedia yang berada diujung sana, sambil melamun.

Jujur, Jihye masih kepikiran dengan omongan Jungkook kemaren. Jihye masih belum bisa membayangkan bagaimana nanti jika Yoora mengetahui semuanya? Apa mungkin gadis itu akan kecewa dengan Jihye? Jihye sangat takut Yoora akan menjauhinya. itulah yang membuat Jihye tidak tenang dari semalam dan hari ini.

Memang Jihye itu orang yang terlalu memikirkan segala sesuatu dan terkadang terkesan berlebihan. Siapa tahu ada takdir lain yang membuat ketakutannya itu tidak terjadi? Bukankah Jihye hanya seorang manusia biasa? Yang semua jalan hidupnya sudah ditentukan dan ia tinggal menjalankan kehendak-Nya.

Oke Jihye, buang semua pikiran buruk lo, dan lihat yang positifnya aja, lo harus ceria dan semangat! go Jihye go Jihye go, batinnya menyemangati dan bersorak sendiri, serta kepalanya yang mengangguk mantap.

Saat sudah hampir sampai didepan Gramedia, tiba-tiba seseorang menabrak pundaknya dari arah belakang membuat Jihye tersungkur dan memekik, "ADUUH!!"

"Eh, Jihye?" rupanya seseorang yang menabrak itu mengenali Jihye. Namun ia segera membantu Jihye berdiri.

Jihye menepuk-nepuk membersihkan seragam roknya yang padahal gak kotor sama sekali.

"Lo kok nabrak gue sih?!" solot Jihye.

"Sori gue gak liat." Jungkook menangkupkan telapak tangannya didepan dada sambil liat-liat kebelakang dengan tatapan yang terlihat gusar.

"Lo kenapa lari-larian kek dikejar Satpol pp gitu dah? ada apaan--EEEEHH LO MAU BAWA GUE KEMANA?!!" saat Jihye ingin mencari tahu apa yang terjadi dibelakang Jungkook, tiba-tiba lengannya langsung diseret oleh Jungkook dan membawanya entah kemana.

"JUNGKOOOK~"

Begitu mendengar jeritan itu, Jihye tahu sekarang. Pasti laki-laki yang membawanya ikut lari ini lagi diserbu penggemarnya sekarang. Jihye juga sempat melihat ada sekitar lima belas cewek sebayanya yang berlari-larian mengejarnya.

Jihye terpaksa mengiringi dengan langkah gusar bahkan ikut berlari mengikuti Jungkook karena tangannya yang belum dilepas cowok itu.

Jungkook membawa Jihye masuk kegramedia, rak demi rak buku ia lewati. Pegawai dan pengunjung disana menatap keheranan mereka berdua. Mereka berpikir dua sejoli ini lagi main kejar-kejarsn dengan temannya yang lain.

Enemate • JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang