21. Kecewa?

1.8K 189 35
                                    

"Berikan kepercayaanmu hanya pada seseorang yang bisa melihat;
Sedih dibalik tawamu,
Rasa cinta dibalik amarahmu,
Dan alasan atas sikap diammu."
.
.
.

"Yoora," panggil Jihye setengah berteriak

Jihye berlari mengejar Yoora dan Akhirnya ia berhasil meraih tangan gadis itu.

"Ra, lo kenapa tiba-tiba diemin gue sama Eunsoo? Kasih tau alasannya, Please gue gak mau kita jadi gini," kata Jihye yang berdiri dihadapan Yoora. "Gue minta maaf kalo udah buat lo marah, serius gue gak ada niat buat nikung atau khianatin lo atau apa lah itu enggak, Ra." Jihye meminta maaf dengan tulus bahkan air matanya kian turun satu persatu.

"Bener, Ra, Jihye gak ada niat sama sekali buat bikin lo marah," Eunsoo ikut menimpali.

"Gue gak marah sama kalian," kata Yoora akhirnya. Jihye bernafas lega, ia pikir tadi pita suara Yoora lagi keselip dimana gitu karena gak ada bunyi daritadi.

Jihye dan Eunsoo saling berpandangan, seutas senyum akan terbit dari bibir keduanya andai saja Yoora tidak melanjutkan pengakuannya yang membuat senyum mereka seketika luntur.

"Tapi lebih dari itu, gue kecewa sama kalian."

Deg.

Jihye terdiam. Dadanya terasa sesak seketika. Jihye menatap nanar Yoora dengan mata yang kembali memanas hingga cairan bening itu berhasil lolos dari tempatnya.

Yatuhan, Jihye memang gadis yang sensitive dan berubah jadi cengeng jika menyangkut soal sahabat.

"Gue tau bukan hal yang mudah buat lo nyiapin hati untuk resiko pekerjaan lo itu, tapi kenapa kalian sama sekali gak ada cerita apa-apa sama gue sebelumnya dan ngerahasiain ini dari gue? Siapa sih gue bagi kalian? Sahabat yang terlupakan? Apa gue gak berhak buat tahu soal kalian? Apa gue ini orang asing?" papar Yoora menggebu-gebu mencurahkan isi hatinya saat ini.

Jihye menggeleng cepat. "Gak, Ra, gak gitu, sori kalo gue telat ngasih tau semua ini, sebenarnya gue takut lo bakal sakit hati sama gue, dan gue gak nyangka kalo ternyata malah tambah runyam kek gini, hiks." sesekali Jihye menyeka airmata yang kini sudah membanjiri pipinya.

Yoora memelankan suaranya, mencoba tidak terbawa emosi.
"Lebih baik gue tau lebih awal, Hye, gue bakal lebih siap dan mungkin gak bakal kecewa kek gini." Yoora menarik nafas sebentar dan melanjutkan, "Jujur gue kaget pas liat poto yang Jungkook post itu ada elo, lo taukan gue suka sama dia? dan gue tau kalian jarang akur, tapi liat kalian yang tiba-tiba jadi partner kerja bareng dan lo gak ada bilang apa-apa ke gue sebelumnya, saat itu juga gue rasa....," Yoora tak melanjutkan penjelasannya karena dadanya yang terasa sesak.

Yoora adalah orang yang paling tidak suka kalo ada sesuatu yang disembunyikan darinya, atau main rahasiaan sama dia, dia benci itu.
Karena ada sebuah alasan yang membuat Yoora trauma dengan hal itu.

Jihye menggenggam tangan Yoora dan memohon. "Ra, gue minta maaf sedalam-dalamnya. gue udah salah, harusnya gue gak rahasiain ini dari awal. Please, maafin gue."

"Soory, Hye, gue perlu waktu dulu." Yoora melepaskan tangannya dan berbalik meninggalkan Jihye.

Jihye menatap nanar punggung Yoora yang meninggalkannya. kepalanya tertunduk. tangannya terangkat untuk menutup wajahnya, Jihye pun menangis didalam sana. Sedangkan Eunsoo mengusap pelan pundak Jihye yang bergetar itu.

"Gue yakin Yoora anaknya gak bisa marah lama-lama, dia lebih dewasa dari kita. Yoora bakal Maafin lo kok," ujar Eunsoo menenangkan.

Disana, di balik pohon besar yang tadi Jihye dan Eunsoo santai, lagi-lagi Jungkook melihat semuanya.

Enemate • JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang