41. Jujur

1.3K 148 44
                                    

"kita pernah sedekat Desember ke Januari, sebelum kini sejauh Januari ke Desember."
.
.
.

Jihye melangkahkan kakinya dengan berat dikoridor sekolah ini. Matanya selalu saja terlihat kosong. Melamun, Males ngomong, Baru saja menjadi besfren Jihye hari ini dan entah untuk berapa hari kedepan.

Eunsoo tak bisa melakukan apa-apa melihat Jihye seperti ini, asal tidak lupa makan dan membahayakan diri sendiri, maka Eunsoo tak perlu terlalu cemas.

"Gue ketoilet dulu, ya," pamit Eunsoo beranjak ketoilet yang ada dibawah tangga menuju lantai atas.

Jihye mengangguk seadanya. Ia pun melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga untuk sampai kelantai dua--ke kelasnya.

Begitu baru di anak tangga ketiga, Jihye melihat Jungkook yang ingin turun di anak tangga paling atas.

Menatap matanya, Jihye kembali teringat perkataan Jungkook kemaren. Jihye nahan airmatanya biar gak jatuh karena ia sadar, ini disekolah, gak bisa leluasa menangis. Apalagi kalo ketauan siswa lain, Jihye gak punya jawaban jika dikasih pertanyaan kenapa ia menangis begitu hanya melihat Jungkook.

Dengan kekuatan seadanya, ia menaiki anak tangga sesebiasa mungkin sambil menunduk dan mencengkram tali ranselnya.

Begitu keduanya sama-sama berada ditengah, Jihye semakin menundukkan kepalanya dan berusaha tetap biasa.

Jungkook menuruni tangga dengan tatapan lurus kedepan tanpa sedikitpun melirik Jihye. Hingga begitu mereka pada posisi berbelakangan, celetukan Jungkook membuat Jihye berhenti sebentar.

"Gimana rasanya, udah puas nyakitin gue? ada niatan nambahin lagi mungkin?"

Deg

Jihye hanya diam mendengar celetukan Jungkook barusan tanpa niatan ingin membalas, hatinya kembali nyeri, tapi tidak senyeri yang semalem. karena cukup semalem Jihye merasakan sakit hati yang teramat dalam. Alhasil Jihye lebih memilih melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga.

Jungkook mendengus remeh. Entah menertawakan ia yang diabaikan Jihye, atau menertawakan keadaan mereka saat ini.

Setiap Melihat wajah Jihye membuat rasa kesalnya muncul begitu saja. Puluhan pertanyaan seputar 'kenapa' selalu mengalir dibenaknya. Kenapa Jihye tega mempermainkannya? Kenapa Jihye membohonginya? Dan terakhir, kenapa semua ini terjadi padanya?

Dan sampai Saat ini Jungkook belum bisa menemukan jawaban 'karena' dari semua pertanyaannya.

•••

"Kekantin, yuk," ajak Eunsoo pada dua sahabatnya yang sama-sama sedang melamun itu.

"Gue nitip aja ya, Soo," kata Jihye dengan sorot mata yang sendu.

"Oke deh. Eh, Ra, temenin gue yuk." Eunsoo beralih menatap Yoora.

"Ka-kayaknya gak bisa deh, Soo, gue mau keperpus buat balikin buku yang gue pinjem," jawab Yoora sedikit gelagapan sambil mengeluarkan beberapa buku paket dari tasnya.

"Yaudah gue nemenin lo dulu keperpus, baru lo temenin gue kekantin, gimana?"

"Kayaknya gue agak lamaan, soalnya mau pinjem beberapa buku lagi, Sorry banget ya, Soo." Yoora buru-buru beranjak dari duduknya dan berjalan setengah berlari keluar kelas.

Enemate • JjkWhere stories live. Discover now