Chapter 9 - Model

43.8K 3.6K 181
                                    

"Bagaimana? Kau mau kan jadi model ambassador untuk D'Amore musim ini?" Debora menatap Davian penuh harap, matanya mengedip-ngedip beberapa kali dengan lucu sebagai isyarat permohonan, "ayolah...kau sangat cocok dengan imagenya."

Davian hanya terdiam, untuk menjadi model tidak pernah terbayangkan dalam hidupnya apalagi sekarang dia merasa kehidupannya sudah bukan miliknya lagi, itu sekarang ada dalam genggaman Alexander.
Georgio yang mengerti situasi segera mengambil alih untuk menjawab Debora dengan sopan, "Nona lebih baik terlebih dahulu meminta izin pada Tuan Alexander." 

Mendengar kata-kata Georgio, Debora semakin yakin hubungan antara Alexander dan Davian tidak sesederhana antara bos dan karyawannya, pasti ada sesuatu yang rumit diantara kedua pria itu pikirnya, "hmm..begitukah?" Debora menoleh kearah Georgio lalu tersenyum, "baiklah kalau begitu, kalian tunggu disini sementara aku akan menghubungi Alex," setelahnya Debora segera meninggalkan ruangan dimana Davian dan Georgio berada dan menghubungi Alexander.

"Ada apa?" Begitu telepon terhubung, suara dingin dengan pertanyaan yang to the point langsung terdengar ditelinga Debora. (Hurup bold berarti percakapan dalam telepon).

"Halo sepupuku yang tampan, apa kabarmu?" Sapa Debora dengan suara seceria mungkin, bagaimanapun dia harus bisa meyakinkan Alexander untuk mengizinkan Davian menjadi modelnya.

Dahi Alexander berkerut, dari pujian dan nada bicara Debora kepadanya, ia segera tahu kalau sepupunya itu punya maksud tersembunyi, "apa yang kau inginkan?"

"Ah ya ampun, sepupuku ini sangat pengertian hahaha.."

Alexander berdecak kesal, "Cepat katakan, aku sedang sibuk."

Dasar workaholic! Dalam keadaan biasa mungkin Debora akan mengejek seperti itu tapi tidak untuk sekarang, karena ia sekarang dalam misi untuk membujuk Alexander, "izinkan Davian menjadi model ambassador untuk D'Amore."

Model? Barang berharganya akan dilihat semua orang? "Tidak." Suara Alexander menolak terdengar tanpa keraguan sedikitpun.

"Oh ayolah..imagenya sangat tepat untuk jadi model ambassador D'Amore musim ini. Aku mohon.." kalau tidak dalam keadaan mendesak, Debora sama sekali tidak sudi untuk memohon pada sepupunya yang sedingin gunung es itu.

"Tidak. Hanya itu yang ingin kau bicarakan? Aku akan menutup teleponnya."

"Tunggu! Tunggu!" Cegah Debora dengan panik, "Alex, tidakkah kau berpikir kalau D'Amore mendapatkan model yang tepat itu akan menarik banyak konsumen, pendapatan dan kesuksesan D'Amore akan naik dan itu berimbas pada suntikan dana yang besar yang akan masuk pada Vin corp. itu akan sangat menguntungkanmu." Debora tersenyum licik, kalau membujuk pembisnis maka bujuklah dengan keuntungan yang besar, "Lagipula sepertinya Davian terlihat sangat amat berminat untuk menjadi model Ambassador D'Amore," Debora membubuhkan sedikit kebohongan diakhir.

Untuk beberapa waktu, tidak ada suara Alexander yang terdengar, Debora menduga pria itu tengah memikirkan ucapannya, "Baiklah aku izinkan tapi tidak ada photoshoot yang aneh-aneh."

"Tidak akan, terima kasih banyak sepupuku yang baik," tanpa menjawab Debora, Alexandre segera menutup sambungan teleponnya. Debora menatap layar ponselnya lalu mendecih namun ia tidak terlalu perduli dengan sikap dingin sepupunya yang penting dia sudah mengantongi izin Alexander.
Dengan bersemangat Debora segera kembali ke ruangan dimana Davian dan Georgio berada, setelah sampai diruangannya itu ia segera duduk disamping Davian dan menggenggam tangannya, "Alexander sudah memberikan izin. Bagaimana apa kau mau menjadi modelku?"

Davian menatap Debora tidak percaya, bahkan Georgio pun melakukan hal yang sama, ia tidak percaya kalau Alexander bisa memberikan izin untuk Debora semudah itu dilihat dari sifatnya selama ini.

[BL] Allure (Complete)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora